![]() |
Foto/Ilustrasi |
Manajemen merupakan hal yang penting dan mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Dengan manajemen manusia mampu mengenali kemampuannya dan mengurangi hambatan-hambatan dalam mencapai suatu tujuan. dalam konteks bisnis Islam, manajemen merupakan sebuah keharusan sebagai counter dari sistem manajemen konvensional yang terbukti gagal dalam menciptakan manusia yang berpihak kepada kejujuran, kebahagiaan, dan memanusiakan manusia Manajemen bisnis Islam merupakan sebuah sistem yang berjalan berdasarkan koridor nilai-nilai dan prinsip-prinsip islam dengan mengacu kepada al-Qur’an dan sunnah sebagai pedoman. Panduan Islam dalam mengatur aktivitas bisnis antara lain; planning, organization, coordination, controling, motivation, dan leading.
Dalam dunia bisnis modern yang penuh dengan persaingan dan dinamika pasar yang cepat berubah, pengambilan keputusan yang tepat menjadi kunci utama kesuksesan sebuah perusahaan. Islam sebagai agama yang menyeluruh tidak hanya mengatur aspek ibadah, tetapi juga memberikan panduan dalam aspek ekonomi dan manajemen, termasuk dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Prinsip-prinsip manajemen Islam menekankan nilai-nilai etika, keadilan, dan tanggung jawab sosial, yang menjadikannya relevan dan sangat aplikatif dalam praktik bisnis masa kini.
Pengambilan keputusan dalam bisnis menurut prinsip manajemen Islam bukan hanya berorientasi pada keuntungan finansial, tetapi juga mempertimbangkan aspek moral, spiritual, dan sosial. Dengan menerapkan nilai-nilai Islam, diharapkan keputusan bisnis tidak hanya membawa kesuksesan dunia, tetapi juga keberkahan di akhirat. Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip ini sangat penting bagi setiap pelaku bisnis Muslim yang ingin menjalankan usaha secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Dalam Islam, pengambilan keputusan tidak hanya didasarkan pada pertimbangan duniawi, tetapi juga melibatkan dimensi spiritual. Berikut adalah tahapan-tahapan yang dianjurkan dalam Islam untuk mengambil keputusan:
1. Niat yang Ikhlas
Langkah pertama adalah memastikan niat yang ikhlas karena Allah SWT. Keputusan yang diambil hendaknya semata-mata untuk mencari ridha Allah dan bukan untuk tujuan duniawi semata. Niat yang ikhlas akan membimbing seseorang untuk mencari kebenaran dan menghindari hawa nafsu.
2. Musyawarah (Syura)
Islam sangat menganjurkan musyawarah dalam pengambilan keputusan, terutama dalam urusan yang menyangkut kepentingan bersama. Musyawarah melibatkan diskusi dan pertukaran pendapat dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan. Tujuan musyawarah adalah untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas dan komprehensif sebelum mengambil keputusan. Sebagaimana Allah berfirman "dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu”. (QS. Ali Imran: 159)
3. Istikharah
Istikharah adalah shalat sunnah yang dilakukan untuk memohon petunjuk Allah dalam memilih keputusan yang terbaik. Setelah shalat istikharah, seseorang dianjurkan untuk lebih peka terhadap isyarat-isyarat yang diberikan Allah, baik melalui mimpi, perasaan, maupun kejadian-kejadian yang dialami. Istikharah bukan berarti meminta kepastian jawaban dari Allah, tetapi lebih kepada menyerahkan pilihan kepada kehendak-Nya.
4. Pertimbangan Akal Sehat
Islam tidak mengabaikan peran akal sehat dalam pengambilan keputusan. Akal sehat digunakan untuk menganalisis informasi, mempertimbangkan konsekuensi, dan mengevaluasi pilihan-pilihan yang ada. Namun, akal sehat tetap harus dibimbing oleh nilai-nilai Islam dan tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah.
5. Tawakal
Setelah semua usaha dilakukan, langkah terakhir adalah tawakal, yaitu menyerahkan sepenuhnya hasil keputusan kepada Allah SWT. Tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi lebih kepada keyakinan bahwa Allah-lah yang memiliki kuasa atas segala sesuatu dan akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.
Pengambilan keputusan adalah penetapan atau pemilihan suatu alternatif dari beberapa alternatif yang tersedia, dengan memperhatikan kondisi internal maupun eksternal yang ada. Jadi pengambilan keputusan akan menjadi lebih baik, bila didasari dengan data dan mengkaji masalah-masalah yang matang sebelum mengambil keputusan.
Dalam mengambil keputusan bisnis, penting untuk mempertimbangkan prinsip-prinsip Islam seperti keadilan, transparansi, dan akuntabilitas, sehingga keputusan yang diambil dapat membawa manfaat bagi semua pihak dan meningkatkan reputasi bisnis, dengan menerapkan prinsip manajemen Islam dalam pengambilan keputusan bisnis, kita dapat meningkatkan kualitas keputusan dan mencapai tujuan dengan lebih efektif, serta memperoleh keberkahan dan ridho Allah SWT.[]
Penulis :
Rosalya Iswandini, Mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Pamulang Tangerang Selatan