Notification

×

Iklan

Iklan

Membangun Kesadaran Kritis sebagai Warga Negara di Era Digital

Kamis, 17 April 2025 | April 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-17T04:53:15Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Rosalya Iswandini

Di tengah kondisi negara yang sedang mengalami berbagai permasalahan kebangsaan, akhir-akhir ini ditenggarai bahwa semangat nasionalisme, patriotisme dan bela negara, khususnya kalangan generasi muda di era digital menunjukkan kecenderungan menurun atau memudar. Beberapa indikasi antara lain adalah munculnya semangat kedaerahan yang berlebihan, merebaknya fanatisme dan intoleransi terhadap agama yang berujung pada kebencian antar umat beragama, ketidakpedulian terhadap bendera dan lagu kebangsaan, kurangnya apresiasi terhadap kebudayaan dan kesenian daerah, konflik antar etnis yang mengakibatkan pertumpahan darah. Memudarnya semangat nasionalisme, patriotisme dan bela negara tersebut antara lain disebabkan oleh masih rendahnya kesadaran bela negara, belum optimalnya kurikulum pendidikan dan pembinaan bela negara dan belum sinergisnya kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam pemilihan metode dan materi pembinaan kesadaran bela negara di era digital. Kenyataan yang terjadi saat ini, kesadaran Warga negara khususnya generasi muda di era digital dalam hal bela negara masih perlu ditingkatkan.


Memasuki era globalisasi dewasa ini membawa perubahan bagi kehidupan manusia, di era ini juga Manusia seakan-akan memberi ruang sebebas-bebasnya terhadap derasnya gelombang arus globalisasi yang masuk melalui teknologi dan informasi yang kian mudah. Seperti yang diungkapkan Tilaar (2016) bahwa era Globalisasi bisa terlihat dari komunikasi yang semakin cepat dan mudah, kendati kita berada di belahan bumi manapun kita bisa mengetahui informasi tersebut. Artinya, manusia tidak perlu repot-repot pergi jauh untuk Sekedar memperoleh informasi ataupun untuk mengetahui suatu kabar berita. Dengan mudahnya mendapatkan Informasi melalui teknologi digital yang semakin mempermudah manusia.


Namun dalam kenyataaannya, keadaan sekarang menjaditerbalik, sikap patriotisme kurang dimiliki oleh generasi muda era digital saat ini. Semangat bela negara, sikap patriotisme dan patriotism saat ini sudah mulai memudar. Sekolah sebagai pusat pembelajaran dan pelatihan tidak lagi menyentuh materi-materi pembelajaran yang demikian. Masih rendahnya kesadaran bela negara, belum optimalnya kurikulum pendidikan dan pembinaan bela negara dan belum sinergisnya Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan metode dan materi pembinaan kesadaran bela negara di era digital menjadi pokok persoalan yang harus segera dicari solusi pemecahannya. Pertanyaan besar yang muncul adalah Fenomena apa yang sedang terjadi pada generasi di era digital saat ini?Siapa yang salah?Apakah ini indikasi memudarnya semangat bela negara? Apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan semangat bela negara?


Kondisi Bela Negara Di Era Digital Saat Ini


Bela negara bukan sekedar menjadi tanggung jawab TNI dan Polri saja, tetapi merupakan tanggung jawab semua komponen bangsa, termasuk generasi muda di era digital saat ini. Selama ini yang terjadi, bela negara lebih dimaknai sebagai pemahaman yang bersifat fisik saja. Banyak yang mengira bahwa bela negara identik dengan “angkat senjata”. bela negara adalah sama dengan “wajib militer?”. Program bela negara biasanya identik dengan upacara, baris berbaris, ceramah, atau kegiatan lapangan yang menimbulkan kesan kalau program bela negara berarti pelatihan semi militer atau bersifat militeristik. Efeknya, banyak orang khususnya generasi muda yang enggan untuk mengikuti program bela negara. Konsep bela negara nampaknya belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat, termasuk generasi muda di era digital.


Program pendidikan dan pembinaan kesadaran bela negara yang dilaksanakan pemerintah belum secara optimal dilaksanakan kepada generasi muda di era digital, sehingga masih banyak generasi muda yang perlu dibina dan ditingkatkan terkait kesadaran bela negara saat ini. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya pemahaman warga negara, terutama kalangan generasi muda untuk mengerti tentang arti pentingnya revitalisasi nilainilai kesadaran bela negara.


Dalam pelaksanaan pembinaan kesadaran bela negara, Kementerian/ lembaga maupun Pemerintah Daerah belum sinergis dan masih terkesan jalan sendirisendiri.


Selain itu, pelaksanaan kegiatan bela Negara tidak boleh monopoli oleh satu kementerian ataupun lembaga. Alasannya, bela negara bukan hanya semata-mata kegiatan militer atau pertahanan. Bela negara adalah semangat dan jiwa kejuangan semua anak bangsa. Bela Negara sebagai kewajiban seluruh anak bangsa untuk menjaga negaranya. Bela Negara jangan hanya dipersempit dalam kegiatan militer atau pertahanan.[]


Penulis :

Rosalya Iswandini, Mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Pamulang Tangerang Selatan

×
Berita Terbaru Update