Notification

×

Iklan

Iklan

Masih Ada Kamu di Hati Aku

Sabtu, 19 April 2025 | April 19, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-19T03:01:07Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik


Waktu telah berlalu. Hari-hari telah berganti, musim silih berganti, namun satu hal tak pernah benar-benar pergi kenangan tentangmu. Meski kita tak lagi berjalan berdampingan, meski ucapan perpisahan pernah menjadi akhir dari kisah kita, hatiku masih menyisakan ruang yang hanya bisa diisi oleh satu nama yaitu kamu.


Aku tidak pernah menyangka bahwa kamu akan menjadi bagian yang begitu dalam dalam hidupku. Bukan hanya sekadar masa lalu, tapi bagian dari diriku yang membentuk siapa aku hari ini. Kita pernah tertawa bersama, bermimpi tentang masa depan, dan saling menggenggam tangan melewati badai kehidupan. Bahkan ketika kenyataan memisahkan kita, perasaan itu tidak serta-merta menghilang. Justru semakin aku mencoba melupakan, semakin terlihat bayangmu hadirmu dalam setiap sudut dihatiku. 


Ini bukan sekadar ungkapan klise atau rayuan yang hilang makna. Ini adalah kejujuran, pengakuan bahwa walau dunia terus berputar, cinta yang dulu pernah tumbuh itu tetap hidup dalam diam. Aku tidak menyalahkan waktu, tidak pula menyesali keputusan yang pernah kita ambil. Tapi, aku juga tidak bisa memaksa hati untuk menghapus seseorang yang pernah begitu berarti.


Ada hari-hari di mana aku mendengar lagu lama kita, dan seketika itu juga semua kenangan menyerbu. Aku melihat senyummu, mendengar tawamu, dan merasakan hangatnya kehadiranmu. Rasanya seperti kembali ke masa lalu, meski hanya sejenak, meski hanya dalam imajinasi.


Banyak orang bilang bahwa waktu akan menyembuhkan segalanya. Mungkin itu benar. Tapi waktu juga bisa mengukuhkan sesuatu yang memang tidak ingin benar-benar hilang. Aku telah belajar berdamai dengan kenyataan. Aku tidak lagi menunggu kamu kembali, atau berharap kisah kita bisa terulang. Tapi, aku juga tidak bisa membohongi perasaan. Kamu tetap hidup di sana, di ruang paling dalam dari hatiku.


Mungkin ini bukan tentang cinta yang ingin dimiliki lagi. Mungkin ini tentang cinta yang telah matang, yang memahami bahwa tidak semua yang kita cintai harus selalu berada di sisi. Ada cinta yang tetap indah meski hanya disimpan, meski hanya dikenang.


Kini, aku berjalan sendiri, melangkah dengan keyakinan. Tapi setiap kali aku menatap langit malam, aku tahu masih ada kamu di hati aku. Bukan sebagai luka, bukan sebagai sesal, melainkan sebagai bagian indah dari cerita hidupku. Dan untuk itu, aku bersyukur.


Karena dengan mencintaimu, aku belajar banyak hal tentang memberi tanpa harus memiliki, tentang merelakan tanpa membenci, dan tentang mencintai tanpa mengharuskan akhir bahagia. Kamu, tetap ada di sini. Tenang, dalam ingatan, dalam hati yang telah menerima. Menerima kenyataan bahwa cinta itu tidak harus memiliki.[]


Penulis : 

Anjaz Saputra, Mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Pamulang

×
Berita Terbaru Update