![]() |
Eizeluna Farnesty (Foto/IST) |
Investasi telah menjadi topik yang semakin relevan di kalangan generasi muda. Semangat untuk meraih kemandirian finansial dan mempersiapkan masa depan mendorong mereka untuk mencari berbagai instrumen investasi. Namun, di tengah maraknya tawaran investasi yang menggiurkan, ancaman investasi bodong sering kali mengintai. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus investasi bodong di Indonesia terus meningkat. Banyak korban dari skema penipuan ini adalah generasi muda yang tergiur oleh janji keuntungan besar dalam waktu singkat. Fenomena ini menunjukkan bahwa literasi keuangan, khususnya pemahaman tentang pasar modal, masih menjadi tantangan besar di masyarakat. Di sinilah pentingnya edukasi pasar modal berperan sebagai benteng yang melindungi generasi muda dari kerugian finansial yang bisa menghancurkan mimpi mereka.
Generasi muda, terutama yang baru memasuki dunia kerja, sering kali memiliki semangat tinggi untuk mencapai kebebasan finansial. Namun, kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang investasi membuat mereka menjadi target empuk bagi pelaku penipuan. Beberapa faktor yang membuat generasi muda rentan terhadap investasi bodong yaitu banyak generasi muda yang belum memahami konsep dasar investasi, seperti hubungan antara risiko dan imbal hasil (risk and return), diversifikasi portofolio, atau pentingnya legalitas penyedia investasi. Selain itu Tawaran keuntungan besar dalam waktu singkat sering kali menarik perhatian mereka yang ingin cepat kaya tanpa mempertimbangkan risiko di baliknya. Di era digital, media sosial menjadi salah satu alat promosi utama bagi pelaku investasi bodong. Adanya testimoni palsu yang mereka gunakan, gaya hidup mewah, dan strategi pemasaran agresif untuk menarik korban. Banyak generasi muda yang belum memiliki kemampuan berpikir kritis untuk memverifikasi informasi atau menilai legalitas suatu investasi.
Edukasi pasar modal merupakan langkah strategis untuk melindungi generasi muda dari jebakan investasi bodong sekaligus mempersiapkan mereka menjadi investor yang cerdas dan bertanggung jawab. Edukasi pasar modal membantu generasi muda memahami konsep dasar investasi, seperti Perbedaan antara instrumen investasi legal (saham, obligasi, reksa dana) dan ilegal, Pentingnya memeriksa legalitas perusahaan melalui otoritas resmi seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Cara membaca laporan keuangan dan memahami risiko investasi. Dengan literasi keuangan yang baik, generasi muda dapat mengenali tanda-tanda penipuan, seperti janji keuntungan tetap tanpa risiko atau skema ponzi yang mengandalkan perekrutan anggota baru.
Investasi bukanlah cara cepat untuk kaya, melainkan proses jangka panjang yang membutuhkan kesabaran dan perencanaan matang. Edukasi pasar modal mengajarkan generasi muda untuk memiliki pola pikir jangka panjang dalam berinvestasi. Mereka akan belajar bahwa keuntungan besar biasanya datang dengan risiko tinggi dan bahwa diversifikasi adalah kunci untuk mengurangi risiko. Dalam dunia investasi, keputusan yang baik harus didasarkan pada analisis data dan informasi yang valid. Edukasi pasar modal membantu generasi muda memahami pentingnya riset sebelum berinvestasi, termasuk Memeriksa kinerja perusahaan, Melihat tren pasar, Memahami faktor ekonomi yang memengaruhi harga saham atau instrumen lainnya. Dengan kemampuan ini, mereka tidak akan mudah tergoda oleh tawaran investasi bodong yang tidak transparan.
Setiap bentuk investasi memiliki risiko, mulai dari fluktuasi harga hingga potensi kerugian total. Edukasi pasar modal memberikan pemahaman tentang berbagai jenis risiko dan bagaimana cara mengelolanya melalui strategi seperti diversifikasi portofolio atau alokasi aset. Kesadaran ini sangat penting agar generasi muda tidak terjebak dalam ekspektasi keuntungan instan tanpa mempertimbangkan potensi kerugian. Dengan pengetahuan yang cukup tentang pasar modal, generasi muda akan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan investasi sendiri tanpa bergantung pada pihak lain yang mungkin tidak terpercaya. Hal ini juga mendorong mereka untuk menjadi lebih mandiri secara finansial.
Untuk mewujudkan edukasi pasar modal yang efektif, diperlukan kolaborasi antara berbagai pihak seperti Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bisa dengan menyediakan program edukasi pasar modal yang mudah diakses dan terjangkau serta meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap investasi bodong. Lembaga Keuangan dan Perusahaan Sekuritas, bisa dengan memberikan informasi yang transparan dan akurat tentang produk dan layanan investasi mereka serta menyelenggarakan pelatihan dan seminar tentang pasar modal. Institusi Pendidikan, yaitu mengintegrasikan materi tentang pasar modal ke dalam kurikulum pendidikan. Media Massa dan Influencer Keuangan, bisa dengan menyebarkan informasi yang akurat dan edukatif tentang pasar modal serta mengkampanyekan pentingnya berinvestasi secara cerdas dan bertanggung jawab. Keluarga dan Lingkungan Sosial, bisa dengan cara berdiskusi tentang investasi dengan anggota keluarga dan teman-teman, serta saling berbagi pengalaman dan informasi tentang pasar modal.
Edukasi pasar modal bukan hanya sekedar upaya untuk meningkatkan literasi keuangan generasi muda tetapi juga langkah preventif untuk melindungi mereka dari jebakan investasi bodong yang semakin marak di era digital ini. Dengan pemahaman yang baik tentang pasar modal, generasi muda dapat berinvestasi secara cerdas dan bertanggung jawab sehingga mampu mencapai tujuan finansial mereka secara aman dan berkelanjutan.[]
Pengirim :
Eizeluna Farnesty, mahasiswa Fakultas Hukum Jurusan Hukum Universitas Bangka Belitung