Notification

×

Iklan

Iklan

Parenting Pra-Nikah: Mencegah Toxic Parenting Sejak Dini

Jumat, 21 Maret 2025 | Maret 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-21T07:40:23Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto/Ilustrasi

Pola asuh orang tua tentunya memiliki peranan yang besar dalam pembentukan jati diri anak. Namun tak semua orang tua bisa memahami hal ini dengan baik, padahal kesalahan dalam mendidik anak bisa menimbulkan dampak negatif dan bisa menjadi pemicu munculnya permasalahan yang lain. Berdasarkan data yang didapatkan dari website Siloam Hospitals menjelaskan bahwa masalah kenakalan remaja disertai dengan terdapatnya pola asuh yang salah menjadi permasalahan yang banyak dijumpai di Indonesia. 


Salah satu faktor yang menjadi penyebab munculnya permasalahan tersebut ialah kurangnya pengawasan yang ketat dari orang tua. Saat ini banyak kita temui kenakalan remaja bahkan beberapa diantara mereka juga menjadi pelaku dari tindakan kriminal seperti pada data yang didapatkan di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menjelaskan bahwa sebanyak 655 anak harus menjalani proses hukum akibat terlibat pada pelaku kekerasaan pada periode tahun 2016-2020. 


Hal ini tentunya menjadi sebuah peringatan bagi para orang tua maupun calon orang tua untuk menyiapkan pola asuh yang baik bagi anak. Banyak orang tua yang tidak sadar bahwa dengan melakukan didikan yang keras untuk anak bukannya membuat anak menjadi pribadi yang baik melainkan menjadi pribadi yang tertutup dan pendendam. Hal ini karena anak menganggap orang tuanya sebagai saingan bukan sebagai tempat yang aman untuk menceritakan keluh kesah, sehingga anak akan berusaha untuk mencari suasana yang bisa dijadikan tempat berkeluh kesah untuk dirinya dan hal ini lah yang bisa menjerumuskan anak pada pergaulan yang tidak sehat. 


Parenting Pra-Nikah tentunya dapat memberi kesadaran bagi calon orang tua tentang bagaimana pola pengasuhan anak yang baik terutama untuk menghadapi anak remaja yang berada di fase emas. Hal ini memiliki peranan penting untuk mencegah sikap toxic dalam mendidik anak, contohnya terlalu posesif pada anak, membatasi pergaulan anak, mendidik anak dengan didikan yang keras, tidak mau menerima pendapat anak sehingga anak yang dididik dengan cara demikian akan menjadi pribadi yang tertutup, keras kepala, dan juga bisa menjadi orang yang anti sosial.


Parenting Pra-Nikah ini sendiri akan berfokus pada calon orang tua yang ingin memiliki anak dengan berbagai tantangan maupun kesiapan lainnya. Adapun persiapan yang dapat dilakukan yaitu berupa bagaimana pemahaman terhadap tumbuh kembang anak, bagaimana cara meregulasi emosi yang baik didepan anak, serta juga dapat dilakukan melalui bagaimana menciptakan komunikasi yang sehat dalam keluarga. Tentunya hal ini tidak banyak dilakukan terlebih lagi di era digitalisasi ini, para orang tua maupun calon orang tua seringkali tidak memperhatikan hal kecil dari karakter anaknya, contohnya merasa cukup membiayai anak dengan finansial tanpa didasari dengan komunikasi maupun pendekatan dengan anak. 


Hal ini tentunya akan membuat anak merasa seperti orang asing ketika berada di dalam rumah sehingga anak akan mencari kenyamanan diluar yang tentunya dari hal tersebut anak sulit membedakan baik atau buruknya pergaulan yang dia jalani karena dari hal ini anak hanya akan mencari rasa nyaman untuk dirinya sendiri tanpa memikirkan apakah hal tersebut berbahaya ataupun tidak untuk dirinya. 


Tak hanya itu pola asuh yang toxic misalnya terlalu posesif dengan anak tanpa adanya alasan dan memberi pengertian terhadap anak mengapa ia tidak boleh keluar diatas jam 10 malam, larangan yang tidak disertai alasan tentunya akan dianggap anak sebagai bentuk hukuman untuk dia sehingga ketika ada kesempatan untuk keluar anak akan melanggar larangan tersebut karena anak berpikiran dia hanya ingin bebas. Seringkali hal kecil seperti ini tidak akan terlihat dimata masyarakat, yang mereka tau hanya kejahatan remaja sekarang semakin bertambah karena pergaulan yang tidak sehat tapi lupa menyoroti bagaimana bisa anak terjerumus kedalam pergaulan tidak sehat.


Parenting Pra-Nikah ini sendiri akan memiliki investasi pada jangka yang panjang bagi anak maupun keluarga. Dengan melakukan kesiapan sejak dini, calon orang tua bisa mempelajari kesalahan-kesalahan yang selama ini diwajarkan dalam mengasuh anak. Menjadi orang tua tentunya bukan hal yang mudah, akan tetapi anak juga tidak pernah minta untuk dilahirkan. 


Oleh karena itu kita sebagai calon orang tua hendaknya mempersiapkan diri bagaimana caranya untuk menghindari pola asuh yang toxic, menciptakan suasana rumah yang nyaman, serta menjadi tempat pulang terbaik bagi anak. Toxic parenting tentunya dapat menimbulkan masalah serius yang dapat memengaruhi kesejahteraan anak secara jangka panjang. Namun, dengan kesadaran, edukasi, dan dukungan yang tepat, siklus ini dapat dihentikan. Orang tua perlu memahami bahwa pengasuhan  yang  sehat  bukan  hanya  tentang  memberikan  kebutuhan  fisik,  tetapi  juga


memastikan keseimbangan emosional dan psikologis anak. Dengan demikian, anak dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri, bahagia, dan mampu membangun hubungan yang sehat di masa depan.[]


Pengirim :

Cyta Ayu Angraini, Irmawati, Muhammad Ikhsan (Mahasiswa Prodi Sosiologi Universitas Bangka Belitung)

×
Berita Terbaru Update