![]() |
Febi Audia (Foto/Ist) |
Dalam era yang terus menerus berganti dan era kerja yang terus berkembang, Perusahaan menghadapi tantangan dalam mempertahankan sebuah loyalitas karyawan, terutama dari Gen Z. Setelah Gen Y atau Millennial, muncullah sebuah generasi baru yang dinamakan oleh Masyarakat dengan sebutan Gen Z. Generasi Z atau Gen Z adalah generasi yang lahir diantara tahun 1995-an sampai 2010-an. Gen Z memiliki sebuah pandangan yang berbeda dalam dunia pekerjaan.
Mereka tidak hanya menginginkan gaji yang layak maupun sepadan, tetapi juga mengutamakan sebuah lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan karakteristik mereka atau sering disebut dengan lingkungan kerja yang positif vibes. Maka sangat penting keseimbangan antara gaji dan lingkungan kerja yang positf dan jauh dari kata toxic untuk menjadi daya dukung dalam membangun loyalitas para Gen Z dalam Perusahaan.
Gaji yang sepadan tetapi menjadi unsur penting dalam dunia pekerjaan. Gen Z menyadari pentingnya sebuah keterampilan yang dimiliki dalam dunia pekerjaan dan mengharapkan sebuah imbalan yang wajar sebagai penghargaan dalam kontribusi mereka di Perusahaan. Hal ini sebagaimana yang diatur dalam Undang- Undang Nomor 13 Tahun Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan yang terdapat dalam pasal 90, bahwa pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 89.
Serta Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2001 Tentang Pengupahan yang mempertimbangkan struktur serta skala upah berdasarkan jabatan dan kompetensi karyawan. Selain upah atau gaji yang layak, lingkungan kerja yang positif memainkan peran penting dalam keloyalitasan Gen Z. Dimana mereka mengutamakan dunia kerja yang dapat menciptakan suasana kekeluargaan kerja yang nyaman, sehat serta inovatif. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja mengatur bahwa perusahaan wajib menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman.
Perusahaan yang mampu membangun suasana Perusahaan dengan lingkungan kerja yang harmonis, akan lebih efektif dalam mempertahankan para karyawan muda ini. Gen Z merupakan sekumpulan generasi yang tumbuh di era teknologi dan informasi yang berkembang pesat, mereka memiliki harapan tinggi terhadap perusahaan, terutama terkait gaji dan lingkungan kerja. Gen Z lebih menitikberatkan antara kehidupan pribadi dan kesejahteraan.
Dimana dalam hal ini, mereka akan lebih dominan memilih Perusahaan yang peduli dengan kesejahteraan karyawan, baik dari Kesehatan fisik maupun Kesehatan mental. Kesehatan Mental adalah aspek penting yang dipertimbangkan oleh Gen Z dalam mencari pekerjaan. Gen Z bukan hanya sekedar mencari gaji yang layak dengan kontribusi yang mereka berikan, namun juga memperhatikan dan mencari sebuah tempat perusaahan yang dapat menciptakan sebuah atmosfer yang dapat mendukung mereka dalam menata karir serta perusaahan yang mau mendengar pendapat-pendapat karyawannya.
Oleh karena itu, untuk mempertahankan sebuah loyalitas Gen Z, Perusahaan perlu menyeimbangkan gaji yang layak dan serta menciptakan lingkungan kerja yang positif. Sebuah keloyalitasan tidak hanya terukur pada oleh angka pada slip gaji, tetapi juga sebuah ikatan hubungan mereka dengan Perusahaan. Selain itu, perusahaan juga perlu terus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di dunia kerja agar tetap relevan dan memenuhi kebutuhan generasi muda ini.[]
Pengirim :
Febi Audia, Mahasiswa Hukum Universitas Bangka Belitung