![]() |
Foto/ILUSTRASI |
A. Makna Aqidah
Aqidah secara bahasa adalah mengikatkan hati pada sesuatu dan melekat padanya. Meyakini sesuatu berarti membuat sesuatu itu menjadi kuat, kokoh dan tetap. Segala sesuatu yang dijadikan oleh seseorang untuk mendapatkan kemantapan hati dan pegangan bagi dirinya itulah yang disebut keyakinan. Jadi makna aqidah adalah kemantapan, keteguhan dan kekokohan terhadap pilar-pilar Islam yang dibangun diatasnya dan aqidah itu adanya di dalam hati.
B. Syahadatain
1. Pengertian Syahadatain
Syahadatain atau dua kalimat syahadat berisi ikrar diri bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah. Ia merupakan pokok agama, fondasinya, inti segala perkaranya, tonggaknya, dan pilar bangunannya. Seorang hamba dikatakan masuk kedalam Islam dengan mengikrarkan dua kalimat syahadat dan dianggap keluar dari Islam dengan menentang dua kalimat syahadat pula.
Para ulama banyak menyebutkan pengertian dari syahadat, diantaranya dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Al-Barra bin Azib r.a dari Nabi saw., syahadat adalah al-qoul ats-tsabit yaitu ucapan yang kokoh sebagaimana firman Allah Ta'ala:
Allah meneguhkan (Iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan akhirat. (Ibrahim : 27).
Menurut Sa'id bin Jubair dan Adh-dhahhak, syahadat adalah al-urwah al-wutsqa yaitu ikatan yang kokoh yang terdapat dalam firman Allah Ta'ala:
Barang siapa ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. (Al-Baqarah : 256)
2. Makna La ilaha illallah
Makna La ilaha illallah adalah tidak ada yang berhak disembah selain Allah. La ilaha merupakan peniadaan terhadap segala yang disembah selain-Nya, sedangkan illallah adalah penegasan bahwa Dialah yang berhak dan layak untuk diibadahi. Sebagaimana dalam firman Allah Ta'ala:
Demikianlah (kebesaran Allah) karna Allah, Dialah (Tuhan) Yang Hak. Dan apa saja yang mereka seru selain Dia, itulah yang batil, dan sungguh Allah, Dialah Yang Mahatinggi, Mahabesar. (Al-Hajj : 62)
3. Syarat Diterimanya Syahadatain
Ada beberapa syarat sehingga diterimanya syahadatin seseorang oleh Allah SWT, yaitu : 1) Mengetahui makna syahadat; 2) Keyakinan yang menghilangkan keraguan; 3) Tunduk terhadap apa saja yang ditunjukkan oleh kalimat syahadat; dan 4) Cinta kepada kalimat syahadat juga kepada orang yang mengamalkannya dan benci kepada orang yang menentangnya.
4. Macam-Macam Tauhid
Macam tauhid adalah tauhid rububiyah dan asma wa shifat serta tauhid uluhiyah. Tauhid rububiyah dan asma wa shifat berupa informasi yang datang dari Allah tentang sifat yang wajib disematkan kepada-Nya maupun sifat yang wajib ditiadakan dari-Nya. Sedangkan tauhid uluhiyah merupakan tauhid yang bersifat tuntutan dan kehendak, karna mewajibkan kepada seorang hamba untuk meniatkan setiap perkara yang ingin dilakukannya hanya karna Allah.
5. Definisi Ibadah
Ibadah adalah istilah yang mencakup semua hal yang dicintai dan diridhai oleh Allah Ta'ala berupa ucapan dan perbuatan, baik lahir maupun batin. Ibadah adalah tujuan Allah menciptakan makhluk-Nya dan perjanjian yang diambil oleh Allah atas makhluk-Nya. Karna ibadah itulah Dia mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab-Nya. Karnanya pula, Dia menciptakan dunia dan akhirat, serta surga dan neraka.
6. Macam-Macam Jenis Ibadah
Diantara jenis ibadah adalah seperti berdoa, takut, tawakal, berharap,bertobat, meminta perlindungan Allah, meminta tolong kepada-Nya, bertabih, bertahmid dan segala jenis dzikir lainnya, membaca Al-Qur'an, mentadaburinya dan mengajarkannya, mencintai Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman, cinta karna Allah dan benci juga karna Allah, serta menyayangi dan memusuhi karna-Nya, semua itu adalah bagian dari ibadah. Amar ma'ruf dan nahi mungkar juga bagian dari ibadah, memberi nafkah kepada keluarga, orang-orang miskin, kerabat dan orang-orang yang berada di jalan Allah juga merupakan ibadah.
7. Syirik Besar dan Syirik Kecil
Syirik adalah lawan dari tauhid. Syirik ada dua jenis. Jenis yang pertama adalah syirik besar, yaitu mengingkari tauhid secara total. Syirik ini mengeluarkan pelakunya dari Islam dan pelakunya kekal di neraka selamanya. Allah Ta'ala berfirman:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karna mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa saja (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar. (An-Nisa : 48)
Adapun jenis syirik yang kedua adalah syirik kecil yang tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam akan tetapi mengurangi pahala suatu amal bahkan bisa jadi sampai menghapusnya jika kesyirikan tersebut kian bertambah banyak.
C. Iman dan Rukun-Rukunnya
1. Tingkatan Iman, Islam, Ihsan
1) Tingkatan Islam
Islam secara bahasa artinya ketundukan dan kepatuhan, sebagaimana disebutkan dalam hadist riwayat Imam Ahmad, "Seseorang bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu Islam? Rasulullah menjawab, "Hatimu tunduk kepada Allah Azza wa Jalla dan orang-orang Islam yang lain selamat dari lisan serta tanganmu ..."
2) Tingkatan Iman
Iman secara bahasa adalah percaya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an tentang saudara-saudara Yusuf yang berkata kepada ayah meraka, "... dan engkau tentu tidak akan beriman (percaya) kepada kami ..." (Yusuf : 17)
3) Tingkatan Ihsan
Ihsan secara bahasa adalah membuat suatu amal menjadi baik, sempurna dan murni. Adapun secara syariat sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi saw. dalam hadistnya bahwa Ihsan itu adalah engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya dan jika engkau tidak mampu melihat-Nya maka dia pasti melihatmu.
2. Rukun Iman
1) Iman kepada Allah
2) Iman kepada para malaikat
3) Iman kepada kitab-kitab Allah
4) Iman kepada para rasul
5) Iman kepada hari akhir
6) Iman kepada takdir baik dan buruk.[]
Penulis :
Fadilah Balfas, Mahasiswa Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika Komputer Tazkia, Dramaga
Referensi :
Syarah 10 Muwashafat, Muhammad Husain Isa Ali Manshur. Penerbit Era Adicitra Intermedia, 2016