Foto/Ilustrasi |
Pada saat ini kita hidup di era modern. Di mana kita harus dituntut untuk menguasai teknologi, terutama di lembaga pendidikan. Sebagian para siswa merasa bosan pada pembelajaran PAI saat ini. Nah, dengan adanya teknologi kita bisa memanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI, sehingga pembelajaran akan terasa lebih menyenangkan dan akan lebih berkesan bagi para siswa. Di sini saya akan merangkum apa itu pengertian konsep, teori, model, pendekatan, metode, teknik, dan strategi pembelajaran PAI, beberapa teori belajar, serta beberapa model yang bisa digunakan untuk para guru dalam mengajar PAI.
Konsep adalah suatu ide, gagasan yang mendasari suatu pemahaman. Teori merupakan kumpulan ide yang dibangun berdasarkan hasil penelitian, penemuan, data, dan argumentasi. Model dalam pembelajaran PAI adalah cara mengajar dalam berbagai bentuk. Pendekatan adalah cara umum atau strategi yang digunakan dalam pembelajaran. Metode adalah cara atau teknik yang lebih spesifik. Teknik adalah langkah-langkah atau prosedur spesifik dalam penerapan metode. Strategi pembelajaran PAI adalah rencana jangka panjang untuk mencapai pembelajaran.
Di dalam pembelajaran terdapat beberapa teori belajar di antaranya behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, humanisme. Pembelajaran behaviorisme adalah sebuah teori yang mempelajari tingkah laku manusia, kognitivisme merupakan sebuah teori yang menekankan pada proses mental seperti persepsi, ingatan, dan pemecahan masalah dalam belajar, konstruktivisme adalah sebuah teori yang melibatkan siswa secara aktif dalam membangun pengetahuannya sendiri, humanisme adalah sebuah teori yang memanusiakan manusia artinya siswa dijadikan subyek bukan objek sehingga dapat memberikan argumentasi.
Berikutnya kita akan membahas tentang model-model pembelajaran PAI. Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran ini seorang guru tidak lagi menjadi satu-satunya narasumber, melainkan lebih berperan sebagai motivator dan fasilitator. Sehingga siswa menjadi pusat kegiatan pembelajaran. Dan guru menggunakan metode, materi, dan media yang bervariasi.
Pembelajaran konstruktivis adalah sebuah model pembelajaran yang di mana siswa itu aktif dan kreatif untuk membangun pengalaman mereka melalui interaksi dan pengalaman. Sehingga siswa dapat menjadi aktif dan kreatif dan akan meningkatkan kecerdasan serta daya nalar mereka juga meningkat. Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok. Pembelajaran super barain adalah metode inovatif yang bertujuan mengoptimalkan potensi belajar peserta didik melalui stimulasi bagian otak, baik otak kiri maupun otak kanan.
Pembelajaran quantum learning adalah sebuah metode pendidikan yang bertujuan untuk mengoptimalkan proses belajar-mengajar dengan memanfaatkan beragam teknik dan strategi yang mendukung perkembangan kognitif, emosional, dan sosial peserta didik. Adapun cara penerapannya adalah menciptakan lingkungan belajar yang positif, menggunakan pendekatan multisensori, mengembangkan pemikiran positif dan keyakinan siswa, menerapkan strategi pembelajaran kolaboratif, memanfaatkan teknik pemetaan pikiran, mengintegrasikan musik dan ritme, memanfaatkan teknik belajar berbasis emosi, menyesuaikan dengan gaya belajar siswa, memberikan umpan balik yang konstruktif dan segera, mendorong siswa untuk belajar sepanjang hayat.
Pembelajaran ini memiliki tujuan di antaranya meningkatkan pemahaman dan retensi, meningkatkan motivasi belajar. Masalah pembelajaran ini adalah kebutuhan pelatihan yang intensif bagi guru, kendala waktu dan sumber daya, perbedaan gaya belajar siswa, sulitnya mengukur keberhasilan secara objektif, adaptasi kurikulum yang membutuhkan waktu, kurangnya dukungan dari orang tua. Pembelajaran active learning adalah metode pengajaran yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dengan cara yang santai seperti diskusi, pemecahan masalah, kerja kelompok, atau simulasi.
Pembelajaran ini memiliki manfaat di antaranya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa, mengembangkan keterampilan sosial dan kolaborasi, membuat pembelajaran lebih relevan dan kontekstual, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, membantu guru untuk memahami kemajuan belajar siswa, membentuk siswa yang mandiri dan bertanggung jawab. Pembelajaran learning revolution adalah sebuah konsep belajar yang memanfaatkan teknologi.
Adapun dampak positifnya antara lain meningkatkan keterlibatan siswa, fleksibilitas dalam pembelajaran, peningkatan keterampilan abad 21, pembelajaran yang lebih personal dan individual, meningkatkan kemampuan teknologi dan digital, kolaborasi yang lebih baik, pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif, pemanfaatan sumber daya pembelajaran yang luas. Selain terdapat dampak positif di situ pula ada sisi negatifnya antara lain ketergantungan pada teknologi, kesulitan dalam akses dan infrastruktur, kesulitan dalam pengelolaan kelas daring, pengurangan interaksi sosial, kesenjangan keterampilan digital, mengurangi kedalaman pembelajaran, kesulitan dalam mengadaptasi kurikulum, resiko kecanduan teknologi, kesulitan dalam pemantauan perkembangan siswa.
Model ini memiliki ciri-ciri di antaranya pembelajaran berbasis teknologi, pembelajaran berpusat pada siswa, pembelajaran fleksibel dan mandiri, kolaborasi dan pembelajaran sosial, keterampilan abad 21, pendekatan inovatif dan kreatif, penggunaan pembelajaran personalisasi, akses ke sumber daya global, penilaian berbasis kinerja, pemberdayaan guru sebagai fasilitator, penyelesaian masalah dan pembelajaran kontekstual, penerapan pembelajaran berbasis proyek, integrasi dengan kehidupan sehari-hari, pembelajaran yang mengutamakan refleksi, evaluasi dan umpan balik yang berkelanjutan. Pembelajaran accelerated learning adalah salah satu hasil dari inovasi dalam pendidikan.
Inovasi ini dilakukan karena tuntutan zaman yang berkembang sangat cepat. Pembelajaran ini bertujuan untuk memaksimalkan proses belajar dengan cara menghargai kebutuhan dari beragam individu yang berbeda. Pembelajaran inkuiri adalah sebuah metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses mencari, menemukan, dan memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahu mereka sendiri. Adapun langkah-langkahnya antara lain mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data atau informasi, menganalisis data, menyimpulkan hasil. Metode ini memiliki kelebihan di antaranya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, membuat pelajaran lebih bermakna, meningkatkan motivasi belajar, mengembangkan keterampilan sosial.
Di mana ada kelebihan pasti ada kekurangan antara lain membutuhkan waktu yang lebih lama, tidak semua siswa mudah memahami proses eksplorasi, guru perlu memiliki kemampuan yang baik dalam merancang masalah yang relevan dan menyesuaikan dengan kemampuan siswa. Pembelajaran saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan langkah-langkah ilmiah untuk memperoleh pemahaman baru. Untuk mencapai pembelajaran saintifik ada beberapa langkah yang harus dilakukan di antaranya mengamati, bertanya, mencoba(eksperimen), menalar, mengomunikasikan.
Adapun kelebihan pembelajaran ini antara lain melatih siswa berpikir logis dan sistematis, mengembangkan keterampilan analisis dan pemecahan masalah, membiasakan siswa untuk menggunakan data dan bukti dalam menarik kesimpulan, meningkatkan rasa percaya diri siswa saat mereka berhasil menyelesaikan eksperimen dan menyampaikan hasilnya. Namun, metode ini juga memiliki kekurangan tertentu di antaranya membutuhkan fasilitas pendukung, bisa menjadi terlalu kaku jika diterapkan secara berlebihan tanpa memperhatikan kondisi siswa, memerlukan keterampilan tinggi dari guru dalam mengarahkan proses pembelajaran agar berjalan efektif.
Problem based learning (PBL) adalah metode pengajaran yang berfokus pada cara berpikir peserta didik dan seluruh aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan. Dalam pendekatan ini, siswa dihadapkan pada masalah nyata, sehingga mereka ditantang untuk menemukan solusi. Ada beberapa Tahapan PBL antara lain memfokuskan siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membantu penyelidikan mandiri dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta memaparkannya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Dalam metode ini memiliki kelebihan di antaranya siswa dilibatkan pada kegiatan belajar, siswa dilatih untuk dapat bekerja sama dengan siswa lain, siswa dapat memperoleh pemecahan masalah dari berbagai sumber, siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata, siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar, pembelajaran berfokus pada masalah, terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok, siswa terbiasa menggunakan sumber -sumber pengetahuan baik dari perpustakaan, internet, wawancara dan observasi.
Namun, metode ini juga memiliki kekurangan antara lain untuk siswa yang malas, membutuhkan banyak waktu dan dana akan tetapi tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini, dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas, PBL kurang cocok untuk diterapkan di sekolah dasar karena masalah kemampuan bekerja dalam kelompok, PBL biasanya membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Pembelajaran berbasis proyek (PBP) adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran ini terdapat prinsip-prinsip antara lain prinsip pertanyaan pendorong/penuntun (driving question), prinsip investigasi konstruktif (contructive investigation), prinsip otonomi (autonomy), prinsip realistis (realism). Pembelajaran ini memiliki karakteristik antara lain siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja, terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya, siswa merancang proses untuk mencapai hasil, siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan, siswa melakukan evaluasi secara kontinu, siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan, hasil akhir berupa produk dan di evaluasi kualitasnya, kelas memiliki atmosfir yang memberikan toleransi kesalahan dan perubahan.
Adapun tahapannya adalah tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi atau penilaian. Di model pembelajaran ini terdapat kelebihan antara lain meningkatkan motivasi, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah penelitian pada pengembangan, meningkatkan kolaborasi, meningkatkan keterampilan mengelola sumber. Namun, metode ini juga memiliki kekurangan di antaranya kebanyakan permasalahan “dunia nyata” yang tidak terpisahkan dengan masalah kedisiplinan, memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan masalah, membutuhkan biaya yang cukup banyak.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema tertentu untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran. Metode ini memiliki ciri yaitu anak didik sebagai pusat pembelajaran, memberikan pengalaman langsung, menghilangkan batas antar mata pelajaran, fleksibel, hasil pembelajaran sesuai kebutuhan, menggunakan prinsip pakem, menyeluruh atau holistik, bermakna. Pembelajaran tematik ada beberapa jenis di antaranya adalah model fragmented, model connected, model nested, model sequenced, model shared, model webbed, model threaded, model integrated, model immersed, model networked. Sebenarnya langkah-langkah pembelajaran tematik hampir sama dengan model pembelajaran yang lainnya. Namun, keunggulan model pembelajaran ini bersifat terpadu, luwes, dan fleksibel. Di antaranya adalah tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi.
Model ini memiliki kelebihan di antaranya pengalaman dan kegiatan belajar siswa relevan dengan tingkat perkembangannya, kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa, kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, keterampilan berpikir siswa berkembang, kegiatan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai lingkungan siswa, keterampilan sosial siswa juga berkembang, memudahkan pemusatan perhatian pada satu tema tertentu, pemahaman materi pelajaran lebih berkesan dan mendalam. Selain itu terdapat kekurangan antara lain pembelajaran menjadi lebih kompleks, pendidik dituntut mempersiapkan diri lebih supaya dapat menjalankan metode dengan baik, persiapan yang dilakukan pendidik lebih lama, menuntut penyediaan alat, bahan, sarana, dan prasarana dari berbagai mata pelajaran secara serentak.[]
Pengirim :
Ramanda Gian Saputro, Mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta