Notification

×

Iklan

Iklan

Pahala Membaca Al-Qur’an

Sabtu, 11 Januari 2025 | Januari 11, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-11T03:40:29Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto/ILUSTRASI

Al-Quran adalah kalam Allah SWT, mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ, di tulis dalam mushaf dan diriwayatkan secara mutawatir, serta membacanya adalah termasuk ibadah.


Sebaik-baik manusia yang mempelajari dan mengajarkan Alquran. Sabda Nabi Muhammad ﷺ: “Sebaik-baik kalian adalah siapa yang memperlajari Alquran dan mengamalkannya.” (HR. Bukhari)


Membaca Alquran juga mendatangkan pahala. Rasulullah ﷺ bersabda: “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitab Allah (Alquran), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.” (HR. At-Tirmidzi).


Dikutip dari buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi’i karya Abu Ya’la Kurnaedi, pahala yang disebutkan oleh Abdullah bin Mas’ud adalah: “Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda: ‘Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah maka dia mendapatkan satu pahala, dan satu pahala itu dilipatgandakan menjadi sepuluh pahala. Aku tidak mengatakan alif lam mim sebagai satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf’”.


Hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi tersebut menunjukkan bahwa pahala yang dimaksudkan khusus untuk orang yang membaca Alquran. Adapun pahala bagi orang yang mendengarkan bacaan Alquran, maka kepastian pahalanya hanya diketahui oleh Allah Ta’ala.


Adapun bagi seseorang yang diam dan menyimak bacaan Alquran serta mengamalkan kandungannya, maka semoga dia memperoleh kebaikan yang banyak. (Fatawa al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyyah wal Ifta).


Sementara itu, membaca Alquran memiliki sejumlah keutamaan, salah satunya yakni perniagaan yang tidak pernah merugi dan pahala yang sempurna sebagaimana firman Allah dalam surat Fathir ayat 29-30


اِنَّ الَّذِيۡنَ يَتۡلُوۡنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنۡفَقُوۡا مِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرۡجُوۡنَ تِجَارَةً لَّنۡ تَبُوۡرَۙ اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ (٢٩)

لِيُوَفِّيَهُمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۗ اِنَّهٗ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ٣٠


“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Alquran) dan melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri”


Kata  يَتْلُونَ (yathluuna) dalam ayat tersebut berasal dari kata tala memilki arti tilawah. Tilawah sendiri ada tiga makna dalam menafsirkan. Pertama makna lafdziyyah yaitu membaca lafadznya. Kedua makna maknawiyah adalah membaca maknanya dan mentadaburi artinya bukan sekedar membaca. Ketiga makna hukmiyah yang berarti  mengamalkan isi kandungannya.


Di dalam Quran dikatakan dalam surat Al An’am ayat 160.


“Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi).”


Setiap huruf Al-Qur’an yang dibaca akan mendapat satu kebaikan, kemudian dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan. 


Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Mas’ud, Allah Swt memberikan pahala satu kebaikan dari setiap huruf Al-Qur’an yang dibaca, kemudian dari satu kebaikan itu Allah Swt melipatgandakannya menjadi 10 kebaikan.


Rasulullah Saw bersabda:


‎عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ


Artinya: “Dari Abdullah Ibnu Mas‘ud, Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan memperoleh satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan dengan sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim (sebagai) satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mim satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi: 2835). 


Pahala bagi Mereka yang Belum Lancar Membaca


Untuk mereka yang belum lancar dalam membaca serta mengkhatamkan Al-Qur’an, jangan bersedih, sebab Allah tetap memberikan dua pahala.


وَاٌلَذِي يَقُراٌ القُرانَ وَيَتَتَعتَعُ فِيه وَهُوَ عَلَيهِ شَاقٌ لَه اَجَران » متفقٌ عليه


Rasulullah bersabda, “Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim).


Lanjutan dari ayat 29 surat Fatir tadi, “Mereka yang selalu tilawah dan menegakkan sholat”. Maksudnya menegakkan sholat, tidak hanya sekedar mengerjakan namun sholat yang berkualitas. Jika sholatnya bagus akan berdampak baik pada kehidupan.


Lalu apa yang dimaksud dengan perdangan yang tidak rugi dalam Surat Fatir ayat 29 tersebut? Pertama, balasan hasanah (kebaikan) dari baca tiap huruf Al quran.


“Kata ‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu khasanah (kebaikan). Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).


Apakah makna khasanah/kebaikan itu? Pertama manfaat hasanah dalam kehidupan dunia. Diantara bentuk hasanah adalah menjadikan pribadi yang sholeh, keluarga yang sholeh, lingkungan yang baik, rezeki yang berkah, wafat khusnul hatimah. Sedangkan manfaat khasanah di akhirat diantaranya,selamat dari siksa kubur dan dari api neraka. Semua kebaikan yang didapatkan baik di dunia maupun akhirat sumbernya dari khasanah yang Allah berikan.


Yang kedua, yang dimaksud perdangan yang tidak merugi dalam Fatir: 29 adalah Allah ampuni dosa dari tiap hasanah yang didapat dari membaca Al Quran.


“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia. ‘ Beliau SAW ditanya, ‘Siapa mereka wahai Rasulullah.’ Beliau SAW menjawab, ‘Mereka adalah Ahlul Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang khusus-Nya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).”


Ahli quran juga disejajarkan kedudukannya dengan malaikat. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu ‘anha. Beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  “Orang yang mahir membaca Al-Qur’an, dia berada bersama para malaikat yang terhormat dan orang yang terbata-bata di dalam membaca Al-Qur’an serta mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala”


Orang yang mahir dalam hadits ini bisa diartikan yang menghapal Al Quran, tapi juga ada yang mengartikan senantiasa membaca Al Quran dengan memahami maknanya.


Keutamaan membaca Al Quran lainnya, dikatakan bahwa Al Quran mengangkat derajat manusia di surga.


“Dikatakan kepada penghafal Alquran: “Bacalah, naiklah dan baca secara tartil. Seperti engkau membaca tartil di dunia. Karena kedudukanmu berada di akhir ayat yang engkau baca.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi dari Amr bin Ash)


Itulah keutamaan orang-orang yang tidak hanya senantiasa membaca Al Quran, namun juga memahami makna dan berusahan mengamalkannya.[]


Pengirim :

Mohamad Faqih Usman, mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Pamulang

×
Berita Terbaru Update