Foto/ILUSTRASI |
Model Pembelajaran Learning Revolution adalah sebuah konsep atau pendekatan dalam dunia pendidikan yang bertujuan untuk mengubah dan meningkatkan cara pembelajaran tradisional menjadi lebih relevan dengan kebutuhan zaman dan perkembangan teknologi. Model ini didorong oleh inovasi dalam metode pengajaran dan pembelajaran, dengan fokus pada penggunaan teknologi dan pendekatan yang lebih fleksibel, kreatif, serta berbasis pada pembelajaran mandiri dan kolaboratif.
Metode ini juga memiliki dampak positif dan negatif dalam pendidikan dan pengembangan siswa. Berikut dampak positif dan negatif antara lain yaitu:
A. Dampak positif menggunakan model pembelajaran learning revolution
Menggunakan model strategi pembelajaran Learning Revolution memiliki berbagai dampak positif antara lain adalah:
1. Meningkatkan Keterlibatan Siswa
Dengan menggunakan pendekatan ini siswa lebih interaktif dan berbasis pada teknologi, siswa menjadi lebih terlibat dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang berpusat pada siswa memberi mereka kesempatan untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran, yang dapat meningkatkan minat dan motivasi mereka.
2. Fleksibilitas dalam Pembelajaran
Model ini memberi siswa kebebasan untuk belajar kapan saja dan di mana saja, terutama dengan pemanfaatan teknologi seperti pembelajaran daring dan sumber belajar digital. Hal ini memungkinkan mereka untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar masing-masing, serta mengakses materi pembelajaran lebih luas.
3. Peningkatan Keterampilan Abad 21
Learning Revolution menekankan pengembangan keterampilan penting seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah. Siswa dilatih untuk lebih adaptif terhadap perubahan dan tantangan dunia yang terus berkembang, serta siap menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin kompleks.
4. Pembelajaran yang Lebih Personal dan Individual
Dengan berbagai platform teknologi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individual siswa, model ini memungkinkan pembelajaran yang lebih personal. Siswa dapat memilih materi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka, serta memiliki kendali atas proses pembelajaran mereka.
5. Meningkatkan Kemampuan Teknologi dan Digital
Penggunaan teknologi dalam model ini membantu siswa dan guru untuk meningkatkan keterampilan digital mereka, yang sangat penting di dunia yang semakin terhubung dan bergantung pada teknologi. Hal ini juga membuka akses ke sumber daya pendidikan global yang lebih luas.
B. Dampak negatif menggunakan model pembelajaran learning revolution
Ada beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan ketika menerapkannya learning revolution di antara nya adalah:
1. Ketergantungan pada Teknologi
Salah satu dampak negatif terbesar adalah ketergantungan yang tinggi pada teknologi. Siswa atau guru yang tidak memiliki perangkat atau koneksi internet yang memadai akan kesulitan mengikuti pembelajaran berbasis teknologi.
2. Kesulitan dalam Akses dan Infrastruktur
Siswa yang tinggal di daerah terpencil atau kurang berkembang mungkin tidak memiliki perangkat yang diperlukan atau kesulitan mengakses internet, sehingga mereka tertinggal dalam pembelajaran.
3. Kesulitan dalam Pengelolaan Kelas Daring
Pembelajaran daring atau berbasis teknologi memerlukan keterampilan khusus dalam pengelolaan kelas. Tanpa bimbingan yang memadai, siswa bisa menjadi kurang terkontrol dan tidak fokus, mengarah pada rendahnya keterlibatan dan pencapaian. Guru juga perlu menguasai teknologi dan metodologi baru, yang dapat menjadi tantangan.
4. Pengurangan Interaksi Sosial
Salah satu aspek pembelajaran tradisional adalah interaksi langsung antara siswa dan guru serta antar sesama siswa.
5. Kesenjangan Keterampilan Digital
Tidak semua siswa atau guru memiliki tingkat keterampilan digital yang sama. Siswa yang kurang terampil dalam teknologi mungkin mengalami kesulitan dalam mengakses dan menggunakan platform pembelajaran digital, sementara siswa yang sudah terbiasa dengan teknologi dapat lebih cepat menyesuaikan diri, menciptakan ketidaksetaraan dalam kemampuan belajar.[]
Pengirim :
Samsul Hadi, mahasiswa Prodi PAI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta