Foto/ILUSTRASI |
Memupuk etika dan spiritualitas berarti memanfaatkan kemajuan teknologi tanpa kehilangan nilai-nilai dasar manusia seperti moralitas, kepedulian, dan juga hubungan spiritual dengan tuhan. Mengembangkan sebuah akhlak mulia di tengah kemajuan teknologi yang semakin canggih ini menjadi sebuah tantangan bagi wanita meskipun terdapat juga peluang di dalamnya. Perubahan yang semakin mengedepankan masa sekarang menjadi salah satu faktor runtuhnya moral dan akhlak terutama akhlak mulia pada wanita, Kemajuan dan kemunduran generasi-generasi Islam yang tak terlepas dari kaum wanita.
Di zaman serba canggih saat ini, manusia semakin dimanjakan oleh teknologi dan menjadi seseorang yang berpikir instan tidak mengambil rumit suatu masalah. Jadi Seiring berjalannya waktu umat manusia terutama pada kaum wanita semakin terjerat. Oleh karena itu di era teknologi yang semakin canggih ini akan membingungkan dan bermasalah bagi mereka yang ketinggalan zaman dan tidak paham akan perkembangan era digital sekarang. Namun apakah kita bisa memilah dan memilih teknologi yang sudah semakin canggih di era kemajuan ini. Apalagi bagi kaum wanita sangat membutuhkan pendampingan lebih dalam mengenal diri sendiri. Perempuan cenderung emosional dalam menghadapi situasi yang sering terjadi saat ini, bahkan di sosial media perempuan adalah orang yang paling banyak ditonton dengan bermacamnya penampilan mereka. Sehingga mereka kaum wanita lebih disibukkan dengan dunia Maya yang membuat mereka mampu menjadikan diri mereka sebagai tontonan publik.
Wanita yang sudah kehilangan akhlak Mulianya maka akan sulit untuk ditanamkan rasa kehormatan pada dirinya. Hal ini tentu akan memberi dampak terhadap tingkah laku mereka. Tidak hanya perilaku mereka di dunia virtual, bahkan dunia media sosialpun akan tampak bagaimana mirisnya akhlak mereka.
Bagaimana bisa wanita saat ini mempertahankan akhlak mulianya di tengah arus perkembangan teknologi dan menjadikan teknologi sebagai sarana berbuat kebaikan dan menyebarkan nilai-nilai positif terutama dalam akhlak mulia. Tentu hal ini terjadi dengan menjadikan banyaknya konten yang menjadikan mereka lebih baik. Seharusnya konten yang menyebarkan nilai moral yang baik lebih banyak daripada trend yang sekedar hits untuk mengubah sikap mereka.
Berbicara tentang akhlak mulia pada wanita yaitu sebuah sifat, perilaku, dan kebiasaan baik yang menggambarkan nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam konteks digital ini, akhlak mulia pada wanita tercermin dalam cara seorang wanita menggunakan teknologi dengan baik dan bijak. Seperti yang sudah kita lihat maraknya pemerosotan sebuah akhlak mulia pada wanita karena semakin canggih alat teknologi yang serba cepat ini. Terlihat bahwa gaya hidup kaum wanita di era digital ini tidak lepas dari gaya yang trend disediakan sosial, entah konten itu mampu menghinakan mereka atau tidak. Kebanyakan dari mereka peduli tentang dirinya sendiri.
Tantangan akhlak di dunia maya ini menjadi tantangan yang harus dihadapkan oleh wanita seperti paparan konten negatif dalam mengakses sebuah konten yang tidak mendidik atau tidak sesuai dengan agama dan juga moral, selain itu juga terdapat intimidasi yang di dalamnya sebuah komentar-komentar kasar atau bahkan pelecehan yang dapat mempengaruhi mental juga emosi.
Faktor Perubahan Moral Wanita Muslim
Sebenarnya perkembangan yang terjadi pada kaum wanita muslimah dipengaruhi oleh budaya barat termasuk cara orang-orang barat dalam menyebarkan kebudayaannya di negara-negara Islam untuk mengubah suatu sikap dan argumen kaum wanita agar sesuai dengan keinginannya.
Meluasnya Kebudayaan Barat akibat globalisasi telah memunculkan konsep kebebasan hampir tanpa batas dalam segala bidang kehidupan peristiwa ini membuat dampak buruk pada kaum wanita terutama dalam akhlak Mulianya yang mendorong mereka untuk berpakaian yang terbuka serta jauh dari Hukum Islam yang sudah ditetapkan.
Pergeseran ini nampaknya biasa terjadi di perkotaan, sebab mereka lebih tertarik pada budaya barat yang dipandang sebagai citra keren, bebas, dan trendy sebagai sumber kesenangan tersendiri. Kaum wanita juga menjadi orang yang konsumtif dalam hal in, Seolah-olah mereka tidak memiliki rasa malu dan penghormatan pada dirinya.
Perempuan dalam Perspektif Islam
Islam itu sangat menghormati wanita tapi kebanyakan wanita kurang sadar betapa berharga dirinya. Tidak jarang Banyak wanita yang mempermalukan dirinya sendiri dengan menolak mahkota yang ada pada dirinya. Pada waktu yang sama rasa malu itu salah satu kualitas yang mencegah seseorang untuk melakukan perilaku yang tidak pantas, Ketika rasa malu itu hilang begitu pula pengendalian diri menjadi tidak terkontrol atau hilang.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar permasalahan yang dihadapinya disebabkan oleh ketidaktahuan akan Fitrah sebagai wanita muslimah. Inilah sebabnya, dunia terutama di era digital dan tipu muslihatnya menjerat mereka. Jadi wanita harus menjaga akhlak mulia di era digital ini dengan memfilter semua informasi-informasi yang dikonsumsi terutama dalam melindungi privasi.
Pentingnya bagi kaum wanita yang hidup di tengah kemajuan teknologi untuk Memahami pentingnya mempelajari cara membentuk kepribadian dan perilakunya di internet dan juga dalam kehidupan sehari-hari.
Peluang Perempuan dalam Penggunaan Teknologi
Sebenarnya wanita yang lahir di tengah kemajuan teknologi ini bisa merintis jenjang karirnya melalui digital influencer dimana hal ini memperlihatkan bahwa media digital dapat membantu wanita dalam memainkan perannya di tengah kemajuan teknologi saat ini. Jadi wanita bisa berkontribusi dengan industri kecantikan dimana saat ini sedang berkembangnya kehadiran beauty vlogger. Mereka bisa membangun branding dengan bantuan beauty vlogger. Tapi sayangnya sebagian besar dari komunitas salah mengartikan emansipasi.
Penilaian atas good locking atau penampilan luar membuat suatu bentuk penyimpangan karya. Sebuah teknologi canggih yang memiliki beberapa aplikasi media massa digunakan wanita guna memperoleh perhatian dengan memamerkan kecantikan fisik dengan goyangan semata hingga merusak nilai dan norma yang ada terutama dalam agama. Hal ini benar-benar sudah jauh menyimpang dari emansipasi yang sebenarnya.
Seharusnya perempuan menjadikan platform media sosial sebagai ajang untuk menampakkan sebuah karya atau kemampuan yag dimilikinya. Sebuah karya yang diharapkan menjadi berguna bagi bangsa terutama agama tanpa adanya kerugian dari pihak manapun.
Menjadi sosok wanita di tengah kemajuan teknologi ini harus bisa memanfaatkan dengan baik maka hal ini bisa menjadi peluang dalam mengangkat derajat wanita itu sendiri.
Sebuah pengawasan dan dukungan dari lingkungan juga sangat penting terutama peran keluarga apalagi orang tua berperan penting dalam mengawasi dan mendukung wanita agar menggunakan teknologi secara positif.
Selain itu juga dari lingkungan yaitu masyarakat yang harus menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan akhlak mulia seperti mengadakan kajian keagamaan atau diskusi tentang akhlak mulia pada wanita dalam teknologi.
Dalam hal ini wanita harus berpegang pada kesederhanaan dan juga rasa syukur. Akhlak mulia pada wanita bukan hanya soal bagaimana kita berperilaku di dunia nyata, tetapi juga bagaimana kita menjaga integritas atau prinsip kita di dunia maya. Padahal wanita muslim dihormati dalam Islam. Islam tidak pernah membedakan antara perempuan dan laki-laki.
Mereka mempunyai kedudukan, hak, serta kewajiban yang sama. Di mana laki-laki seperti halnya perempuan tunduk pada hukum dan pembatasan aktivitas yang sama. Menjaga diri, membersihkan akhlak, menutup aurat, berhijab, dan berpakaian sopan merupakan suatu sikap yang sangat mulia dan indah bagi umat Islam.
Dalam mengambil sebuah langkah awal yang harus dilakukan yaitu membangun akhlak mulia pada wanita di era digital adalah membangun sebuah introspeksi diri atau kesadaran pada diri sendiri berarti menggunakan akal dan juga logika untuk memahami kenyataan, merenungkan nilai arti hidup, dan kesadaran akan sebuah tanggung jawab moral kepada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar.
Selain itu juga adalah menanamkan nilai-nilai dasar akhlak yang akan menjadi landasan dalam menghadapi pengaruh teknologi ini . Kemudian beretika dalam kehidupan digital yaitu menjaga kesopanan dalam berkomunikasi selain itu pentingnya menjaga informasi pribadi dan menghormati hak privasi orang lain di dunia maya. Menggunakan teknologi agar mendapatkan sebuah konten-konten yang bisa mendukung pengembangan spiritual. Seperti yang terdapat motivasi keagamaan dan komunitas spiritual online lainnya.
Dengan ini wanita akan menjadi pribadi yang seimbang antara kebutuhan duniawi dan juga nilai-nilai luhur yang tetap baik ditengah kemajuan teknologi ini. Berpikir jauh kedepan tentang dampak dari setiap tindakan atau pilihan yang diambil karena itu semua ada tanggung jawabnya.
Seorang wanita harus memikirkan keamanan di dunia digital dan bijak dalam media sosial. Di era digital ini teknologi membuka banyak pintu untuk berkomunikasi dan juga membawa resiko terhadap akhlak khususnya terhadap akhlak mulia seorang wanita. Bagi wanita yang ada di era digital ini harus menjadikan teknologi sebagai sarana spiritual seperti mengakses aplikasi keagamaan, mendengarkan ceramah dan membaca kitab suci digital.
Perempuan dalam Bermoral
Wanita yang kuat secara spiritual akan melihat kemajuan teknologi yang semakin canggih ini menjadi sarana mendekatkan diri kepada tuhan bukan alat untuk meninggalkan nilai-nilai keagamaan. Salah satu analisis nilai hidup orang yang terdidik dengan baik adalah adab sebelum ilmu yang tetap relevan di era kemajuan teknologi ini dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Wanita yang memiliki akhlak mulia bisa menjadi teladan dalam keluarga dan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi yang canggih ini sebagai alat untuk berdakwah atau berbagi ilmu. Sehingga moral Seorang perempuan harus ditampakkan dengan perilaku yang sesuai dengan Syariat.[]
Pengirim :
Julaeha Ayuningrum, mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Ibrohimy, email : ifadharahmah@gmail.com