Apa itu wahyu? Sering kita dengar dalam ajaran agama islam bahwa wahyu yaitu pesan atau perintah yang diturunkan oleh Tuhan semesta alam yaitu Allah SWT. Diturunkan ke dunia sebagai ajaran penting bagi kita, agar selalu mengetahui kebesaran Allah.
Wahyu secara bahasa adalah “al-wahy” yang memiliki dua pengertian, yaitu tersembunyi dan cepat. Yang artinya wahyu adalah pesan tersembunyi dan cepat yang ditujukan kepada manusia yang telah terpilih untuk menerimanya tanpa diketahui orang lain.
Wahyu diturunkan oleh Allah SWT disampaikan kepada para hambanya melalui Nabi dan Rasul yang telah dipilih. Untuk bisa dijalankan sesuai tuntunan yang telah Allah berikan dalam kehidupan manusia.
Wahyu Al-Quran itu sendiri berisi berbagai macam pesan atau peringatan yang memuat seluruh aspek kehidupan manusia hingga di akhirat kelak, seperti di dalamnya berisi tentang ajaran syariat, akidah dan akhlak maupun ilmu pengetahuan. Juga Al-Quran membahas tentang interaksi sosial, sejarah, serta peringatan di dunia maupun di akhirat.
Di dalam ayat Al-Quran menjelaskan isi tentang apa yang telah disampaikan oleh Allah SWT untuk mengetahui kebesaran-Nya. Dalam ayat tersebut Allah berfirman:
وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ شَهِيْدًا عَلَيْهِمْ مِّنْ اَنْفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيْدًا عَلٰى هٰٓؤُلَاۤءِۗ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ ࣖ
“Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (muslim).” (QS. An-Nahl: 89)
Apa Yang membedakan Al-Quran dengan kitab sebelumnya? Wahyu terbesar yang diturunkan kepada umat manusia diberikan kepada Nabi dan Rasul terakhir, yaitu Muhammad SAW. Berupa kitab Al-Quran, untuk bisa menjadi pedoman dan ajaran bagi umat islam. Kitab Al-Quran adalah kitab yang diturunkan untuk menyempurnakan atau membenarkan kitab yang telah ada sebelumnya.
Selain itu yang membedakannya adalah cara turunnya Al-Quran, ini berbeda dengan kitab sebelumnya. Dimana kitab sebelumnya diturunkan secara sekaligus, tetapi Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur. Sebagaimana dalam ayat Al-Quran, Allah SWT berfirman:
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْاٰنُ جُمْلَةً وَّاحِدَةً ۛ كَذٰلِكَ ۛ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلًا
“Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan, dan benar).”(QS. Al-Furqan: 32)
Dalam ayat tersebut jelas mengatakan bahwa diturunkan secara berangsur-angsur, perlahan dan benar yang tujuannya adalah untuk meneguhkan Nabi SAW dalam menerima dan memudahkan dalam menyampaikan kepada umatnya, selama berangsurnya ayat Al-Quran selama kurang lebih 23 tahun.
Lalu kapan Kitab Al-Quran turun? Turunnya ayat Al-Quran pertama kalinya bertepatan pada malam kemuliaan atau malam Lailatul Qadr. Lalu dengan kuasanya Allah memerintahkan malaikat Jibril sebagai perantara turunnya Al-Quran selama masa kerasulan Nabi Muhammad SAW.
Dalam ayat Al-Quran menjelaskan turunnya Al-Quran pada malam Lailatul Qadr, Allah berfirman:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar.”(QS. Al-Qadr: 1)
Yang menurut tafsir ringkas Kementerian Agama, menafsirkan surat Al-Qadr ayat 1 tersebut:
“Al-Qur’an adalah kitab suci yang mulia. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya untuk pertama kali kepada Nabi Muhammad di Gua Hira, atau menurunkannya secara sekaligus dari Lau Maf ke Baitul Izzah di langit dunia, pada malam qadar, malam kemuliaan dan ke agungan.”
Turunnya Al-Quran pertama kali yaitu di gua hira yang saat itu Nabi sedang menyendiri dari bangsa Arab untuk beribadah. Turunlah Al-Quran dengan pertama kali muncul di gua hira, turun surat Al-‘Alaq ayat 1-5 yang ketika itu Nabi Muhammad bertemu kehadirannya Malaikat Jibril, dan malaikat Jibril pun menyuruh membaca ayat itu tiga kali hingga Nabi SAW bisa mengucapkan ayat tersebut.
Ada pula pendapat lainnya tentang memaknai kalimat dalam ayat Al-Qadr diatas, menurut tafsir tahlili menjelaskan:
“Para ulama mengatakan bahwa kata anzala dan nazzala berbeda penggunaan dan maknanya. Oleh sebab itu, makna anzalnāhu dalam Surah al-Qadr menunjukkan turunnya kitab suci Al-Qur’an pertama kali dan sekaligus dari Lauḥ Maḥfūẓ ke langit dunia. Kemudian diturunkan berangsur-angsur dari langit dunia kepada Nabi Muhammad, yang dibawa oleh Malaikat Jibril selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari. Sedangkan makna nazzala bermakna diturunkan berangsur-angsur.”
Setelah diturunkannya ayat Al-Quran pertama kali oleh malaikat Jibril, adapun dikatakan proses yang penyampaian yang berbeda saat Nabi menerima wahyu dari malaikat Jibril. Yang secara berangsur-angsur mengikuti masa kerasulan Nabi SAW seperti terdengar bunyi lonceng ketika wahyu turun, malaikat Jibril yang menjelama menjadi laki-laki, dan menampakkan wujud asli dari malaikat Jibril. Serta ada juga wahyu yang di turunkan tidak melalui perantara malaikat Jibril, seperti sholat yang langsung diperintahkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW.
Seperti itulah penjelasan bagaimana turunnya wahyu Al-Quran, dan adanya wahyu Al-Quran diturunkan patutlah kita mengetahui kebesaran Allah Tuhan semesta alam.[]
Pengirim :
Arif Abdurahman, mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Pamulang, email : ariffabdurr@gmail.com