 |
| Foto/ILUSTRASI |
Etika dalam pendidikan membantu pendidik berinteraksi baik dengan peserta didik, tidak hanya sebagai pemberi ilmu tetapi juga sebagai pembimbing moral dan teladan. Pendidik diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai etika yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Etika dalam pendidikan bermanfaat untuk memberikan pemahaman tentang konsep etika, panduan etika, dan solusi atas tantangan penerapannya.
Etika mempunyai arti moralitas yang mencakup kebiasaan baik berdasarkan undang-undang dan agama. Sedangkan pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan seseorang (MJ Langeveld dan Ahmad D. Marimba).
Ada 4 Strategi Penanaman Nilai Etika Pendidikan Islam; 1) Keteladanan : Pendidik menjadi contoh baik, seperti disiplin dan sopan santun; 2) Pembiasaan : Melatih pola pikir dan tindakan baik sejak dini melalui metode yang berulang.
Sedangkan strategi yang ke 3) Nasihat : Pendidik memberikan arahan dan pengingat secara lembut, menggunakan bahasa yang baik, serta memperhatikan situasi dan kondisi; dan yang ke 4) Hukuman : Digunakan untuk mendidik dan membentuk tanggung jawab serta kedisiplinan peserta didik. Hukuman harus bersifat mendidik, tidak kasar, dan menimbulkan efek jera yang konstruktif.
Pengaruh Teknologi dan Media Sosial
Dampak Positif, yang meliputi : 1) Teknologi mendukung pembelajaran berani (e-learning) dan memperluas akses informasi keagamaan; dan 2) Workshop dan pelatihan berbasis teknologi meningkatkan kompetensi pendidik.
Sedangkan Dampak Negatif terdiri dari : 1) Kecanduan gadget oleh peserta didik, menyebabkan masalah emosional dan pola pikir; 2) Penyebaran informasi yang tidak terverifikasi dapat merusak moral dan pandangan agama; dan 3) Kurangnya pengawasan dalam pembelajaran berani dapat menurunkan fokus peserta didik.[]
Pengirim :
Ahmad Termizi, mahasiswa Prodi PAI STITMA Yogyakarta, email : atirmizi27@gmail.com
