Farhan Hafidzu Rohman (Foto/IST) |
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki posisi strategis yang sangat penting dalam kancah geopolitik global. Keberagaman sumber daya alam, budaya, serta letak geografis yang menghubungkan dua samudra besar — Samudra Pasifik dan Samudra Hindia — menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai negara yang memiliki kekuatan di kawasan, tetapi juga di dunia internasional. Dalam konteks inilah, wawasan nusantara sebagai filosofi geopolitik Indonesia memainkan peran yang sangat vital dalam menjaga kedaulatan negara, mengelola hubungan antarnegara, dan mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki.
Wawasan Nusantara, yang diperkenalkan pada era Orde Baru melalui doktrin politik dan kebijakan luar negeri Indonesia, merujuk pada cara pandang terhadap Indonesia sebagai suatu kesatuan yang utuh, baik secara geografi, politik, sosial, maupun budaya. Sebagai negara kepulauan, Indonesia dipandang sebagai sebuah bangsa yang terhubung oleh laut, yang membentang dari Sabang di ujung barat hingga Merauke di ujung timur. Wawasan Nusantara menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan memanfaatkan potensi laut, serta memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga dan dunia internasional.
Posisi geografis Indonesia yang berada di antara dua samudra dan dua benua menjadikan negara ini sebagai jalur perdagangan internasional yang strategis. Oleh karena itu, keamanan wilayah laut menjadi salah satu prioritas utama. Wawasan Nusantara mengajarkan pentingnya memperkuat pertahanan dan keamanan wilayah laut Indonesia. Dalam hal ini, Indonesia harus memiliki armada laut yang kuat dan pengawasan yang ketat terhadap perairannya, baik untuk melawan ancaman dari luar negeri maupun untuk menjaga stabilitas domestik.
Kekuatan geopolitik Indonesia sangat bergantung pada kemampuannya menjaga dan mengelola kawasan lautnya, yang mencakup 70% dari luas wilayah Indonesia. Selain itu, wawasan nusantara mendorong pentingnya kerjasama dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Australia, dalam rangka menjaga keamanan kawasan, serta menghadapi ancaman global seperti terorisme, penyelundupan, dan perubahan iklim.
Sebagai negara yang memiliki banyak pulau dan keragaman suku serta budaya, wawasan nusantara juga memperkuat diplomasi Indonesia dalam menjaga hubungan baik dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan di luar kawasan. Dalam konteks ini, Indonesia tidak hanya berperan sebagai negara yang memperjuangkan kepentingan nasionalnya, tetapi juga sebagai negara yang menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.
Sebagai anggota ASEAN (Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara), Indonesia dapat memainkan peran sebagai pemimpin dalam menyelesaikan sengketa antarnegara di kawasan, serta memperkuat kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Melalui wawasan nusantara, Indonesia dapat membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan negara-negara tetangga untuk mengelola sumber daya alam, mengatasi tantangan perubahan iklim, dan membangun ketahanan pangan serta energi di kawasan.
Sebagai negara dengan kekayaan alam yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan sumber daya alamnya, baik yang terletak di daratan maupun di lautan. Wawasan Nusantara memberikan kerangka pemikiran untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri dan mampu mengelola kekayaan alamnya secara berkelanjutan.
Melalui wawasan nusantara, Indonesia harus mampu mengelola lautannya yang kaya akan ikan, sumber daya mineral, serta energi terbarukan. Selain itu, penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut Indonesia agar dapat terus memberikan manfaat bagi generasi mendatang. Penerapan wawasan nusantara juga mendorong pengelolaan sumber daya alam yang tidak hanya menguntungkan Indonesia, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi negara-negara tetangga yang berbagi kawasan yang sama, seperti Laut Cina Selatan dan Laut Sulu.
Tantangan geopolitik yang dihadapi Indonesia saat ini semakin kompleks. Di tengah ketegangan politik global dan persaingan antara kekuatan besar, Indonesia harus mampu menjaga independensi dan kedaulatannya. Wawasan nusantara membantu Indonesia untuk tetap teguh pada prinsip non-blok, yaitu tidak berpihak pada salah satu kekuatan besar, dan tetap menjaga hubungan baik dengan berbagai negara.
Selain itu, tantangan perubahan iklim, bencana alam, dan ketidakpastian ekonomi global menuntut Indonesia untuk lebih proaktif dalam diplomasi internasional. Sebagai negara kepulauan, Indonesia harus mengedepankan perlindungan terhadap ekosistem laut dan pesisir, serta memperkuat kerjasama multilateral dalam menghadapi tantangan global tersebut.[]
Penulis :
Farhan Hafidzu Rohman, mahasiswa Ekonomi Syariah, Universitas Pamulang