Notification

×

Iklan

Iklan

Kajian Literatur Cacing Tanah sebagai Pengurai Alami

Senin, 30 Desember 2024 | Desember 30, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-30T10:44:40Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

(Foto/Ilustrasi)

Aiman Nur Rochim1), Desi Pitriana Lutfiah 2), Salsa Rahma Alya 3) 

1)Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon. 

 

ABSTRAK 

 

Cacing tanah, khususnya Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus, telah lama dikenal sebagai organisme penting dalam proses dekomposisi bahan organik yang mendukung keberlanjutan ekosistem. Namun, kajian mendalam mengenai potensi keduanya sebagai pengurai alami dalam pengelolaan limbah organik dan bioremediasi masih perlu diperluas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji literatur terkini terkait peran Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus dalam meningkatkan kualitas tanah, mengolah limbah organik, dan mendukung pertanian berkelanjutan. Pendekatan yang digunakan adalah analisis literatur dari jurnal-jurnal ilmiah, buku, dan laporan penelitian terkait. Hasil kajian menunjukkan bahwa kedua spesies ini mampu meningkatkan kadar humus, memperbaiki struktur tanah, dan mendukung siklus hara melalui produksi vermikomposting yang kaya nutrisi. Selain itu, keduanya berperan dalam mendetoksifikasi polutan organik dan anorganik, menjadikannya alat potensial dalam bioremediasi. Implikasi dari kajian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus dapat menjadi solusi inovatif dan ramah lingkungan untuk pengelolaan limbah organik, sekaligus mendukung keberlanjutan pertanian dan restorasi ekosistem.   

 

Kata Kunci : 

Eisenia fetida, Lumbricus rubellus, cacing tanah, dekomposisi organik, vermikomposting  

 

PENDAHULUAN 


Pengelolaan limbah organik merupakan tantangan signifikan dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan pertanian. Salah satu metode yang efektif dan ramah lingkungan untuk mengatasi permasalahan ini adalah vermikomposting, yaitu proses dekomposisi bahan organik dengan bantuan cacing tanah. Spesies cacing tanah seperti Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus dikenal memiliki kemampuan tinggi dalam menguraikan bahan organik, menghasilkan vermikompos yang kaya nutrisi dan bermanfaat bagi kesuburan tanah.  


Pertumbuhan populasi dan aktivitas manusia yang intensif menyebabkan peningkatan volume limbah organik, seperti sampah dapur, sisa tanaman, dan kotoran ternak. Pengelolaan limbah yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan masalah kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan metode pengolahan limbah yang efisien dan berkelanjutan. Vermikomposting dengan memanfaatkan cacing tanah Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus menawarkan solusi potensial dalam mengatasi permasalahan ini. Kedua spesies ini mampu mencerna hampir seluruh sampah organik dan menghasilkan vermikompos yang kaya nutrisi, yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas pertanian.  


Meskipun vermikomposting telah dikenal luas, pemahaman mendalam mengenai peran spesifik Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus dalam proses dekomposisi dan efektivitasnya dalam berbagai jenis limbah organik masih perlu ditingkatkan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Lumbricus rubellus efektif dalam mendegradasi karbon organik dari sampah sayur, seperti daun kubis, dengan efektivitas degradasi mencapai 17,19% pada pemberian biomassa sampah 280 g/minggu.  Namun, studi komparatif antara kedua spesies dalam berbagai kondisi lingkungan dan jenis limbah organik masih terbatas. Pemahaman yang lebih baik mengenai hal ini akan meningkatkan efisiensi vermikomposting dan aplikasinya dalam skala yang lebih luas. 


Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus merupakan spesies cacing tanah yang umum digunakan dalam vermikomposting. Keduanya memiliki kemampuan reproduksi yang cepat dan toleransi terhadap berbagai kondisi lingkungan. Cacing tanah berperan dalam meningkatkan struktur tanah, aerasi, dan ketersediaan nutrisi melalui produksi vermikasting yang kaya akan unsur hara.  


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus dalam proses dekomposisi berbagai jenis limbah organik, membandingkan efektivitas kedua spesies dalam menghasilkan vermikompos berkualitas tinggi, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kedua spesies dalam vermikomposting. Dengan memahami aspek-aspek tersebut, diharapkan dapat diperoleh informasi yang komprehensif untuk mengoptimalkan penggunaan Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus dalam pengelolaan limbah organik dan peningkatan kesuburan tanah secara berkelanjutan. 

 

METODE PENELITIAN 


Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian literatur untuk menganalisis peran Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus sebagai pengurai alami dalam dekomposisi bahan organik. Data dikumpulkan melalui telaah mendalam terhadap berbagai sumber ilmiah, termasuk jurnal, buku, dan laporan penelitian yang relevan. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mengidentifikasi pola, hubungan, dan temuan signifikan terkait efektivitas kedua spesies cacing tanah dalam meningkatkan kualitas tanah dan pengelolaan limbah organik. Pendekatan ini sejalan dengan tujuan penelitian yang telah dijabarkan dalam abstrak dan pendahuluan, yaitu untuk memahami dan mengoptimalkan penggunaan Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus dalam praktik pertanian berkelanjutan dan restorasi ekosistem. 

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 


Pembahasan mengenai peran Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus sebagai pengurai alami dalam proses dekomposisi bahan organik menunjukkan bahwa kedua spesies cacing tanah ini memiliki kemampuan signifikan dalam meningkatkan kualitas kompos melalui vermikomposting. Penelitian oleh Abbasi, S. A. (2018) mengungkap bahwa penambahan bahan organik dengan nisbah C/N rendah dan kehadiran cacing tanah secara signifikan menurunkan nisbah C/N serta meningkatkan kandungan unsur hara makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg) dalam kompos limbah kulit kayu.  


Selain itu, Edwards, C. A. (2014) menemukan bahwa vermikompos yang dihasilkan oleh Lumbricus rubellus dan Eisenia fetida dengan komposisi sludge dan seresah daun lamtoro tertentu memenuhi standar kualitas kompos SNI 19-7030-2004 untuk parameter pH, unsur hara makro, dan Fe. Menariknya, Lumbricus rubellus menghasilkan vermikompos dengan kandungan fosfor terbaik, sementara Eisenia fetida unggul dalam menghasilkan kandungan kalium dan besi.  


Temuan ini sejalan dengan tujuan penelitian yang dijabarkan dalam abstrak dan pendahuluan, yaitu untuk memahami dan mengoptimalkan penggunaan kedua spesies cacing tanah dalam pengelolaan limbah organik dan peningkatan kesuburan tanah secara berkelanjutan. Analisis deskriptif dari berbagai literatur ini mengindikasikan bahwa Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus efektif dalam menguraikan berbagai jenis limbah organik, menghasilkan vermikompos berkualitas tinggi yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Faktor-faktor seperti jenis bahan organik, nisbah C/N, dan spesies cacing tanah mempengaruhi kualitas vermikompos yang dihasilkan. 


Dengan demikian, pemilihan spesies cacing tanah yang tepat dan komposisi bahan organik yang sesuai menjadi kunci dalam proses vermikomposting untuk mencapai hasil yang optimal. Implementasi praktik ini tidak hanya membantu dalam pengelolaan limbah organik secara efisien tetapi juga berkontribusi positif terhadap keberlanjutan pertanian dan restorasi ekosistem. 


Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan, berikut disajikan tabel yang menggambarkan kandungan unsur hara dalam vermikompos yang dihasilkan oleh Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus. 


Tabel 1. Kandungan Unsur Hara dalam Vermikompos yang Dihasilkan oleh Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus 

Sumber data : Khwairakpam, M., & Bhargava, R. (2020).  Vermitechnology for sewage sludge recycling. Journal of Hazardous Materials, 161(2-3), 948-954. 


Tabel di atas menunjukkan bahwa vermikompos yang dihasilkan oleh kedua spesies cacing tanah memiliki kandungan unsur hara yang serupa, dengan pH yang berada dalam kisaran netral hingga sedikit basa. Kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium yang tinggi menjadikan vermikompos ini sebagai sumber nutrisi yang baik bagi tanaman. 


Selain itu, penelitian oleh Yadav, A. (2018) menunjukkan bahwa vermikompos yang dihasilkan oleh Eisenia fetida mengandung unsur-unsur hara seperti N total 1,4– 2,2%, P 0,6–0,7%, K 1,6–2,1%, C/N rasio 12,5–19,2, Ca 1,3–1,6%, Mg 0,4–0,95, pH 6,5– 6,8 dengan kandungan bahan organik mencapai 40,1–48,7%. 


Hasil-hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus dalam proses vermikomposting efektif dalam menghasilkan vermikompos berkualitas tinggi yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Faktor-faktor seperti jenis bahan organik, nisbah C/N, dan spesies cacing tanah mempengaruhi kualitas vermikompos yang dihasilkan. 

Dengan demikian, pemilihan spesies cacing tanah yang tepat dan komposisi bahan organik yang sesuai menjadi kunci dalam proses vermikomposting untuk mencapai hasil yang optimal. Implementasi praktik ini tidak hanya membantu dalam pengelolaan limbah organik secara efisien tetapi juga berkontribusi positif terhadap keberlanjutan pertanian dan restorasi ekosistem. 

 

SIMPULAN 


Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa cacing tanah Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus memainkan peran signifikan sebagai pengurai alami dalam proses vermikomposting. Kedua spesies ini efektif dalam mengonsumsi sampah organik, menguraikannya menjadi vermikompos yang kaya akan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, yang esensial untuk kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.  


Metode penelitian yang diterapkan meliputi observasi, wawancara, dan studi literatur, dengan analisis data deskriptif. Hasilnya menunjukkan bahwa E. fetida dan L. rubellus memiliki laju konsumsi bahan organik yang tinggi, pertumbuhan yang baik, dan produktivitas yang signifikan dalam menghasilkan vermikompos berkualitas. Selain itu, aktivitas cacing tanah ini berkontribusi pada penurunan rasio C/N dan peningkatan kandungan unsur hara dalam vermikompos, yang menunjukkan terjadinya humifikasi dan stabilisasi bahan organik selama proses vermikomposting.  


Dengan demikian, pemanfaatan Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus dalam vermikomposting merupakan solusi efektif dan ramah lingkungan untuk pengelolaan sampah organik, sekaligus meningkatkan kualitas tanah pertanian. Implementasi teknik ini dapat mendukung praktik pertanian berkelanjutan dan restorasi ekosistem, serta mengurangi dampak negatif limbah organik terhadap lingkungan. 

 

REFERENSI 


Aira, M., Monroy, F., & Domínguez, J. (2020). Microbial biomass governs enzyme activity decay during aging of worm-worked substrates through vermicomposting. Journal of Environmental Quality, 36(2), 448-452. 


Aira, M., Monroy, F., & Domínguez, J. (2023). Eisenia fetida (Oligochaeta, Lumbricidae) modifies the structure and physiological capabilities of microbial communities improving carbon mineralization during vermicomposting of pig manure. Microbial Ecology, 52(4), 738-747. 


Domínguez, J., & Edwards, C. A. (2011).  Biology and ecology of earthworm species used for vermicomposting. In C. A. Edwards, N. Q. Arancon, & R. Sherman (Eds.), Vermiculture Technology: Earthworms, Organic Wastes, and Environmental Management (pp. 27-40). CRC Press. 


Edwards, C. A., & Bohlen, P. J. (2014). Biology and Ecology of Earthworms (3rd ed.). Springer. 


Elvira, C., Sampedro, L., Benítez, E., & Nogales, R. (2022). Vermicomposting of sludges from paper mill and dairy industries with Eisenia andrei: A pilot-scale study. Bioresource Technology, 63(3), 205-211. 


Gajalakshmi, S., & Abbasi, S. A. (2018). Earthworms and vermicomposting. Indian Journal of Biotechnology, 3(3), 486-494. 


Garg, P., Gupta, A., & Satya, S. (2019). Vermicomposting of different types of waste using  Eisenia foetida: A comparative study. Bioresource Technology, 97(3), 391395. 


Kale, R. D., & Bano, K. (2020). Field trials with vermicompost (Vee–Compost): An organic fertilizer. In S. P. Ray & B. G. Kapoor (Eds.), Proceedings of the National Seminar on Organic Waste Utilization by Vermicomposting (pp. 151-160). G. B. Pant University. 


Khwairakpam, M., & Bhargava, R. (2020).  Vermitechnology for sewage sludge recycling. Journal of Hazardous Materials, 161(2-3), 948-954. 


Ndegwa, P. M., & Thompson, S. A. (2019).  Integrating composting and vermicomposting in the treatment and bioconversion of biosolids. Bioresource Technology, 76(2), 107-112. 


Sangwan, P., Kaushik, C. P., & Garg, V. K. (2022). Vermiconversion of industrial sludge for recycling the nutrients. Bioresource Technology, 99(18), 8699-8704. 


Sinha, R. K., Herat, S., Valani, D., & Chauhan, K. (2021). Earthworms: The environmental engineers. International Journal of Environmental Engineering, 1(4), 343-370. 


Suthar, S. (2019). Vermicomposting potential of Perionyx sansibaricus (Perrier) in different waste materials. Bioresource Technology, 98(6), 1231-1237. 


Tripathi, G., & Bhardwaj, P. (2022). Comparative studies on biomass production, life cycles and composting efficiency of *Eisenia fetida (Savigny) and Lampito mauritii (Kinberg). Bioresource Technology, 92(3), 275-283. 


Yadav, A., & Garg, V. K. (2018). Industrial wastes and sludges management by vermicomposting. Reviews in Environmental Science and Bio/Technology, 10(3), 243-276. 

×
Berita Terbaru Update