Foto/ILUSTRASI |
Mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita saat mendengar sebuah kata ‘makanan’, ya tentunya karena makanan merupakan sumber kebutuhan pokok keberlangsungan hidup seluruh umat manusia. Makanan tidak hanya menjadi sebuah kebutuhan untuk memenuhi rasa lapar saja, tetapi makanan juga bisa menjadi seni dan ciri khas bagi suku, daerah bahkan negara. Makanan sebagai seni bisa didapatkan dari beberapa aspek seperti; keindahan bentuk (penampilan), aroma yang khas, kandungan gizi, dan juga rasa dari sebuah makanan.
Hal ini patut diperhatikan agar makanan dapat menjadi seni yang sempurna. Makanan sebagai identitas atau ciri khas dari suatu daerah maupun negara juga dapat dilihat dari rasa yang mendominasi khasnya sendiri dan penampilan makanan tersebut serta ke otentikan dari sebuah makanan. Makanan juga menjadi sebuah simbol perpaduan budaya manusia. Hal tersebut membuat makanan bisa menjadi salam hangat kebersamaan, dan juga cendera mata atau buah tangan sebagai seesuatu yang dibawa dari bepergian yang kerap disebut dengan istilah “oleh-oleh”.
Saat ini makanan sudah sangat variatif mulai dari makanan tradisional sampai makanan modern. Namun hal tersebut patut di perhatikan secara pembuatan yang higienis dan juga kandungan yang ada dalam makanan tersebut. Dikarenakan pada zaman modern yang serba canggih ini, bahan makanan tidak hanya didapatkan secara tradisional dan alami lagi tetapi banyak sekali bahan makanan yang bisa didapatkan secara ilmiah dari berbagai bahan kimia. Memang, tidak semua bahan kimia berbahaya bahkan ada beberapa yang sangat dibutuhkan oleh tubuh makhluk hidup, tetapi hal tersebut tetap harus diperhatikan karena banyak manusia yang egois dengan menyalahgunakan bahan bahan yang bisa dikatakan tidak layak nuntuk dikonsumsi bahkan berbahaya bisa dijadikan untuk bahan makanan. Kenapa demikian?
Karena pada zaman yang serba cepat dan mudah ini bahan kimia lebih mudah didapatkan karena lebih tahan lama penggunaannya bahkan dapat mempercepat pertumbuhan dari tanaman yang akan dipanen. Memang, diperbolehkan untuk membuat pupuk tumbuhan atau pengawet dalam makanan, tetapi penggunaan yang terlalu sering atau berlebih dapat merusak sistem tubuh manusia bahkan terhadap lingkungan. Hal ini bisa dikatakan sulit sekali bagi kita untuk membedakan makanan yang baik dan masih otentik dengan cita rasanya dengan makanan yang kurang baik bagi tubuh.
Beberapa kasus penyalahgunaan bahan bahan yang tidak layak konsumsi digunakan untuk bahan makanan khususnya di Indonesia masih suka didengar seperti yang telah di kabarkan oleh databoks.katadata.co.id “Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan ada 266 kasus kejahatan terkait produk pangan olahan sepanjang 2023. Dari total kasus yang ditemukan, mayoritas atau 63,5% berupa produk tanpa izin edar. Kemudian 22,6% kasus berupa produk pangan olahan yang melewati batas kedaluwarsa, dan 13,9% terkait produk yang mengandung bahan berbahaya”.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena sering sekali manusia dibutakan oleh keuntungan yang tinggi tetapi tidak memedulikan kualitas makanan tersebut. Terkadang manusia hanya berfikir tentang keuntungan yang dapat menguntungkan dirinya sendiri tanpa peduli dengan keberagaman nilai makhluk hidup disekitar. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pendidikan dan pengetahuan manusia atau juga karena rendahnya SDM di negara tersebut. Masalah-masalah seperti itu sangat sering terjadi dan harus diwaspadai di Indonesia khususnya didunia kuliner, yang wajib diperhatikan proses pembuatan dan bahan yang digunakan dalam makanan tersebut. Dalam hal ini tentunya kejujuran dan kesadaran sangat diperlukan.
Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia setiap saat, tentunya makanan memerlukan pengolahan yang baik dan benar agar memiliki cita rasa yang lezat dan bermanfaat bagi tubuh manusia. Makanan seringkali menjadi hidangan utama untuk perjamuan dalam sebuah pertemuan, selain itu makanan juga disebut sebagai seni dari masakan yang variatif untuk menambah daya tarik atau selera konsumen dari segi penampilan, kandungan gizi, dan juga rasa. Makanan menjadi ciri khas suatu daerah maupun negara, dengan begitu makanan seringkali menjadi target utama para wisatawan yang berkunjung ke suatu tempat untuk mencicipi sebuah hidangan yang khas dari daerah tersebut, hal ini juga biasa dinamakan dengan ‘wisata kuliner’.
Makanan (kuliner) di Indonesia tentunya sangat beragam dan melimpah jenisnya. Hal ini dikarenakan Indonesia dikenal memiliki tanah yang subur sehingga memiliki banyak rempah-rempah beragam yang menjadikan banyak sekali makanan khas di setiap daerah memiliki rasa yang kuat dari rempah–rempah. Bahkan Indonesia menjadi salah satu target utama para pecinta kuliner dari berbagai negara didunia.
Hal ini tentunya dikarenakan cita rasa yang beragam dan khas di setiap daerah di Indonesia juga harganya yang masih sangat terjangkau dan ekonomis, tak hanya pecinta kuliner dari luar negara saja, pecinta kuliner dalam negeri juga sangat tak kalah cintanya untuk berkunjung dan mencicipi makanan-makanan yang khas dari berbagai daerah di Indonesia. Wisata kuliner tak hanya bisa untuk dicicipi sendiri ketika berkunjung ke daerah tersebut saja, tetapi bisa dijadikan sebagai oleh-oleh dan juga cendera mata untuk orang dirumah loh.
Terlebih lagi di era sekarang yang serba teknologi, konsumen dengan mudahnya dapat memesan makanan menggunakan handphone. Tentunya ini akan sangat mempermudah akses jual beli, tetapi tidak semua kuliner dapat dipesan melalui handphone (teknologi) atau secara online dikarenakan ada beberapa makanan khas tradisional yang tidak bisa bertahan cukup lama jika melalui pengiriman berhari-hari. Hal ini dikarenakan beberapa makanan tradisional tidak ingin menambahkan pengawet kedalamnya karena dikhawatirkan akan merubah cita rasa yang otentik pada makanan tersebut. Dibalik daya tarik kuliner Indonesia yang tinggi tentunya sangat memprioritaskan bahan makanan yang aman dan berkualitas tinggi supaya tidak hanya memiliki cita rasa yang lezat saja tetapi juga bermanfaat bagi tubuh manusia.
Dunia kuliner akan selalu menjadi primadona dikehidupan, sebab makanan adalah kebutuhan pokok setiap saat umat manusia yang tentunya juga harus menjaga cita rasa yang khas dan keotentikan makanan tersebut. Dengan menggunakan bahan-bahan makanan yang berkualitas dan aman bagi tubuh manusia makanan akan menjadi sumber kebaikan bagi tubuh manusia juga lingkungan. Mengutip perkataan Arne Naess seorang filsuf, dalam teori deep ecologynya beliau berkata ‘semua makhluk mempunyai nilainya sendri, jangan merusak kekayaan dan keberagaman niali makhluk lainnnya’.
Hal ini tentunya menuntun kita untuk kesadaraan yang objektif, dan menjadi manusia yang tidak hanya memikirkan keuntungannya sendiri tetapi juga memperhatikan kesejahteraan sekitar. Seperti halnya dalam dunia kuliner produsen harus memprioritaskan bahan yang baik dan berkualitas, supaya bermanfaat bagi tubuh konsumen dan lingkungan tidak tercemar oleh bahan yang berbahaya, karena seringkali manusia hanya menaikkan standarnya bukan menjaga kualitasnya. Kita sebagai manusia harus sadar akan pentingnya suatu kandungan gizi makanan bagi tubuh manusia. Bapak Ir.Soesarsono Wijandi pernah berkata demikian “selama manusia masih makan, bisnis makanan dan minuman tidak akan pernah mati”.[]
Penulis :
Muhammad Naufal Nazhif, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta