Notification

×

Iklan

Iklan

Apakah Ketidakstabilan Ekonomi Memicu Tindak Kriminal?

Rabu, 02 Oktober 2024 | Oktober 02, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-02T13:32:12Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Suci Hardianti (Foto/Ist)

Ada banyak sekali kejahatan di negara kita yang menyebabkan ketidakamanan ,kenyamanan dan kekhawatiran dalam kehidupan masyarakat. Dapatkah kejahatan-kejahatan ini dikurangi atau ditanggulangi sehingga orang merasa tidak aman dan khawatir tentang kehidupan di negara atau lingkungan mereka?


Perilaku kriminal ini muncul dari adanya kecenderungan orang untuk melakukan kejahatan dalam menghadapi perbedaan kompetitif. Kejahatan cenderung disebabkan oleh kurangnya keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu faktor pemicu kejahatan adalah kurangnya pendidikan.


Namun terkadang orang yang berpendidikan tinggi saja pun bisa melakukan tindak kejahatan karena tuntutan ekonomi dan kejahatan pun bisa terjadi karna pendidikan yang minim, masalah ekonomi seperti kemiskinan serta tingkat pengangguran yang tinggi, dan kurangnya kesejahteraan masyarakat dapat menyebabkan kejahatan.contohnya yang terjadi di Jambi, seorang maling yang mencuri dengan cara membobolkan rumah korban sekaligus memperkosa korban (detik.com).


Dari kasus tersebut merupakan Stratifikasi sosial dan kesenjangan antara si kaya dan si miskin sehingga dapat memicu perilaku kriminal. Oleh karena itu, perilaku kriminal merupakan hambatan yang cukup besar bagi lingkungan dan aktivitas serta interaksi sosial


Kejahatan yang terjadi di negara kita sangat beragam bentuk aksinya, bahkan dalam situasi yang seharusnya menguatkan ataupun menyatukan dapat menimbulkan kejahatan dan kriminalitas, dan kita tahu bahwa dari naik turunnya ekonomi bisa juga


Kejahatan sering kali dipandang sebagai tindakan yang terjadi akibat pilihan individu atau kondisi sosial yang buruk. Namun, sering kali faktor ekonomi menjadi peran yang signifikan dalam memicu perilaku kriminal. Ketika masyarakat menghadapi kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan ekonomi yang mendalam, tekanan ekonomi bisa menjadi pendorong kuat untuk tindak kriminal.


Ketimpangan ekonomi juga memainkan peran penting. Ketika terdapat perbedaan yang besar antara orang kaya dan miskin dalam masyarakat, ketidakpuasan dan rasa ketidakadilan bisa berkembang. Ketidaksetaraan ini dapat menciptakan perasaan terpinggirkan dan kemarahan di kalangan mereka yang kurang beruntung, mendorong mereka untuk melakukan kejahatan sebagai bentuk pemberontakan atau sebagai cara untuk mengimbangi ketidakadilan sosial.


Untuk mengatasi kejahatan yang dipicu oleh faktor ekonomi, pendekatan multi faceted diperlukan. Pertama, perlu ada kebijakan yang fokus pada pengurangan kemiskinan dan peningkatan akses terhadap pendidikan dan pelatihan kerja. Pemerintah dan lembaga sosial harus bekerja sama untuk menyediakan peluang ekonomi yang lebih baik bagi individu yang kurang beruntung.


Selain itu, program-program rehabilitasi dan dukungan sosial juga penting untuk membantu mereka yang terjerat dalam dunia kriminal untuk beralih ke jalur yang lebih konstruktif.


Program pelatihan keterampilan, bantuan pekerjaan, dan layanan kesehatan mental bisa membantu individu mengatasi tantangan ekonomi dan sosial yang mereka hadapi.


Dengan demikian, meskipun kejahatan yang terjadi karena faktor ekonomi adalah masalah kompleks, solusi yang terintegrasi dan berfokus pada pencegahan serta perbaikan kondisi ekonomi dapat mengurangi kecenderungan tindak kriminal dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan aman.[]


Penulis:

Suci Hardianti, Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung, email : sucih0356@gmail.com 

×
Berita Terbaru Update