(Foto/Ilustrasi) |
Diabetes mellitus adalah suatu kondisi kronis yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah, yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik Berdasarkan data terbaru dari Atlas Diabetes International Diabetes Federation (IDF) edisi ke-9, 463 juta orang dewasa saat ini hidup dengan Diabetes Melitus, 578 juta orang akan menderita Diabetes Melitus pada tahun 2030. Prevalensi Diabtes Melitus di Indonesia diperkirakan meningkat dari 9,1 juta orang pada tahun 2014 menjadi 14,1 juta orang pada tahun 2035.
A. Apa Itu Diabetes Melitus?
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit yang serius dan kronis penyakit yang terjadi baik ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah, atau glukosa).
B. Faktor-Faktor Diabetes Melitus?
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus. Jika melihat faktor-fakor tersebut segera dilakukan pemeriksaan dan penangganan medis. Faktor Resiko Dapat Diubah :
1. Berat Badan
2. Hipertensi
3. Kurang Aktivitas Fisik
4. Dislipidemia
5. Gaya Hidup yang Tidak Sehat
6. Stress
Faktor Resiko Tidak dapat Diubah :
1. Genetik
2. Usia
3. Jenis Kelamin
4. Diabetes Gestasional
C. Klasifikasi Diabetes Melitus?
1. Diabetes Melitus Tipe 1 adalah Destruksi sel beta pankreas, umumnya berhubungan dengan defisiensi insulin absolut. – Autoimun dan Idiopatik
2. Diabetes Melitus Tipe 2 adalah Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin.
3. Diabetes Melitus Gestotinal adalah Diabetes yang didiagnosis pada trimester kedua atau ketiga kehamilan dimana sebelum kehamilan tidak didapatkan diabetes. Tipe spesifik yang berkaitan dengan penyebab lain :
- Sindroma diabetes monogenik (diabetes neonatal, maturity onset diabetes of the young [MODY])
- Penyakit eksokrin pankreas (fibrosis kistik, pankreatitis)
- Disebabkan oleh obat atau zat kimia (misalnya penggunaan gluko kortikoid pada terapi HIV/AIDS atau setelah transplantasi organ).
4. Tipe Spesifik Spesifik Yang Berkaitan Dengan Penyebab Lain adalah - Sindroma diabetes monogenik (diabetes neonatal, maturity ʹonset diabetes of the young [MODY])
- Penyakit eksokrin pankreas (fibrosis kistik, pankreatitis)
- Disebabkan oleh obat atau zat kimia (misalnya penggunaan glukokortikoid pada terapi HIV/AIDS atau setelah transplantasi organ)
D. Kadar Glukosa Darah?
Glukosa yang mengalir melalui darah merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh. Umumnya kadar gula darah tetap pada kisaran 70 hingga 150 mg/dl, dengan kadar gula darah meningkat setelah makan dan umumnya mencapai titik terendah pada pagi hari sebelum makan.
Pada pasien yang terkena penyakit diabetes melitus tersebut bisa dilihat dari hasil kadar glukosa darah yang memiliki nilai >200 mg/dl. Berikut adalah beberapa faktor dari kadar glukosa darah meningkat:
E. Faktor-Faktor Glukosa Darah
1. Kurangnya Aktifitas
Aktiviras kurang lebih berisiko terjadinya peningkatan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2, karena kadar gula darah kemampuan tubuh unutuk menyimpan aktivitas fisik yang kurang, maka kadar gula darah lebih tinggi dari normal (hiperglikemia)
2. Kualitas Tidur
Tubuh akan melakukan detoksifikasi alami untuk mengusir racun dalam badan, terlebih bagi pasien diabetes mellitus. Adanya hubungan antara kualitas tidur dan kadar gula darah dikarenakan sebagian besar memiliki kadar gula darah yang tinggi dan kualitas tidur yang buruk, hal ini berarti bahwa semakin buruk kualitas tidur samkin tinggi pula kadar gula darah.
Disamping itu, semakin lama seseorang mengidap diabetes melitus maka semakin tak terkontrol juga penyakitnya. Sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal, difungsi seksual, hingga keguguran sebagai komplikasinya.
F. Pencegahan Diabetes Melitus
Berikut ini Langkah-langkah sehat yang dapat mencegah seseorang menderita penyakit diabetes melitus, diantaranya adalah :
1. Mempertahankan Berat Badan Ideal
Mempertahankan berat badan ideal dengan pola makan denga gizi seimbang dan kurangi konsumsi karbohidrat,gula,lemak dan perbanyak makanan yang kaya serat.
2. Makan Makanan Sehat
Salah satu Upaya untuk mencegah terkena diabetes melitus dengan konsumsi antara 3-5 Porsi Buah Dan Sayur Sehari, Dan Kurangi Asupan Gula,Garam Dan Lemak Jenuh.
3.Tes Glukosa Darah Dan Kadar Hba1c Secara Teratur
Memeriksa kadar glukosa darah dan kadar Hba1c secara teratur dapat mendekti seseorang terkena penyakit diabetes melitus, dan lebih cepat mendapatkan penanganan supaya tidak terkena diabetes melitus komplikasi.
4. Rutin Aktivitas Fisik 30 Menit Setiap Hari
Salah satu aktivitas fisik yang dapat dilakukan setiap hari selama 30 menit seperti lari, berjalan kaki dan senam aerobic terbukti dapat menurunkan kadar glukosa didalam tubuh, sehingga tubuh menjadi sehat, berat badan ideal dan meminimalisir terkena penyakit diabetes melitus.
5. Hindari Merokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok merupakan salah satu aktivitas yang tidak sehat bagi paru-paru, namun dapat menyebabkan terkena penyakt diabetes melitus dan minuman beralkohol mengandung zat psikoaktif yang dapat menyebabkan ketergantungan sama seperti merokok. Maka hindari pengguna rokok dan alcohol.
6. Kelola Stres
Tubuh mengalami stress, produksi serotonin akan terganggu sehingga menyebabkan kemampuan tubuh dalam menciptakan insulin akan berkurang dan stress penyebab penyakit diabetes melitus jarang diketahui oleh Masyarakat.[]
Penulis :
Fitri Nuraini, Putri Alamsyah, mahasiswa Universitas Aiyah Pringsewu, email : fitrinurainiiii14@gmail.com