Notification

×

Iklan

Iklan

Metodologi Penulisan Kitab Al-Muwattha’ Imam Malik

Sabtu, 20 Juli 2024 | Juli 20, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-20T09:48:55Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

(Foto/Ilustrasi)

Al-Muwattha’ merupakan kitab yang berkaitan dengan hukum Islam khususnya di bidang fiqih, kitab ini disusun pada masa pemerintahan Khalifah Ja’far al-Mansur, pada pertengahan masa Hijriah abad ke-2. Metodologi penulisan Al Muwattha' Imam Malik didasarkan pada prinsip-prinsip yang kuat dan sistematis, yang merupakan hasil dari pemahaman mendalam Imam Malik terhadap sumber sumber hukum Islam. 


Salah satu metode penting yang digunakan oleh Imam Malik dalam penulisan Al Muwatta' adalah metode riwayah. Imam Malik mengumpulkan hadis-hadis dan riwayat-riwayat dari para sahabat Nabi Muhammad SAW, tabi'in, dan generasi-generasi awal Islam. Ia menggunakan metode ini untuk memastikan keabsahan dan keandalan informasi yang disampaikan dalam kitabnya.


Beografi Imam Malik


Nama lengkap imam malik adalah Abu Abdullah Malik Ibnu Anas ibnu Malik Abi Amir ibnu Amr ibn Al-Haris ibnu Gaiman ibnu Husail ibnu Amr ibnu Al-Haris Al-Ashabi Al-Madani. Kunyah beliau Abu Abdullah, beliau di lahirkan di kota madinah pada tahun 93 H, pada masa Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik ibnu Marwan dan meninggal pada hari ahad 12 Rabiul Awwal 179 H dalam usia beliau 87 taun setelah satu bulan menderita sakit. 


Imam Malik pernah belajar kepada 900 guru, 300 di antaranya dari golongan tabi’in dan 600 orang dari kalangan tabiit tabi’in. Imam malik memniliki banyak karya Namun, dari beberapa karya tersebut yang sampai kepada kita hanya dua yakni, Al-Muwatta’ dan Al-Mudawwanah Al-Kubra. Diantara karya-karya beliau, di antaranya: Al-Muwattha’, Kitab ‘Aqdiyah, Al-Mudawanah Al-Kubra, Tafsir Al-Qur’an, Kitab Tafsirli Gharib Al-Qur’an dan masih banyak lainnya.


Corak dan Penulisan Kitab Al-Muwattha’ Imam Malik


Kitab AL-muwattha’ adalah salah satu kitab hadits dan fiqih tertua yang ditulis oleh Imam Malik bin Anas. Kitab ini berisi Kumpulan hadits, fatwa, dan pendapat para sahabat yang dikumpulkan dan disusun oleh Imam Malik. Metodologi penulisan kitab ini memiliki beberapa proses sleksi dan pendapat yang sangat ketat. 


Imam malik memilih hadits dan pendapat yang kuat dan dapat dipercaya, selain itu imam malik menggunakan pendekatan ijtihad dalam menyelesaikan masalah hukum yag tidak ada dalam Al-qur’an dan Hadits. Kitab Al-Muwattha’ ditulis pada masa pemerintahan Khalifah Al-Mansur (754-775 M) dan baru selesai pada masa pemerintahan Khalifah Al-Mahdi (775-785 M). 


Kitab Al-Muwatta diakui oleh dunia Muslim sebagai karya pilihan yang tiada bandingannya. Menurut Syah Walilullah, kitab tersebut merupakan kitab fikih yang memuat kumpulan hadis paling shahih yang dipilih dengan kajian yang sangat cermat terhadap sumbernya. Kitab ini lagi-lagi memuat 10 ribu hadis. Namun setelah direvisi, Imam Malik hanya memuat 1.720 hadits.


Imam Malik meneliti hadis-hadis yang diterimanya dari masyarakat Madinah dengan menggunakan metodologi seperti Ijmah Masyarakat Madinah, Amal Masyarakat Madinah, Qiyas, Ahwal al-Shahabi, Mashlahah Al-Mursalah, dan al-Urfu, al-‘adah, sadd al-dzarai’, istishhab, istihsan. Imam Malik juga mengumpulkan hadits yang paling kecil syubhat-nya dan tidak dihitung dalam Al-Jarrh wa Ta‘dil, tetapi jika dilihat hadits itu mengandung jarh, maka ia pun meninggalkannya. Imam Malik menulis kitab Al-muwattha’selama kurun waktu sekitar 40 tahun.


Dalam Penulisan, Imam Malik juga menggunakan tahapan (a) Penyeleksian terhadap hadits-hadits yang Studi Kitab Hadits 23 disandarkan kepada Nabi (b) Asar/fatwa sahabat (c) Fatwa tabi'in (d) Ijma' ahli Madinah dan (e) Pendapat Imam Malik sendiri. 


Dalam hal ini Imam Malik juga mengkritisi priwayatan hadits dengan 4 kriteria, yaitu: 1) Periwayat bukan orang yang berperilaku jelek; 2) Bukan ahli bid'ah; 3) Bukan orang yang suka berdusta dalam hadis; dan 4) Bukan orang yang tahu ilmu, tetapi tidak mengamalkannya. 


Kesimpulan 


Kitab Al-Muwattha' disusun oleh Imam Malik atas usulan Khalifah Ja'far Al-Mansur dan keinginan yang kuat dari dirinya untuk menyusun kitab yang dapat memudahkan umat Islam dalam memahami agama. Kitab Al-Muwattha' tidak hanya menghimpun hadis Nabi, tetapi juga memasukkan pendapat sahabat, Qaul Tabi'in, Ijma' Ahlul Madinah dan pendapat Imam Malik. Menurut Fuad Abdul Baqi, Al-Muwattha', memuat sebanyak 1824 hadis dengan kualitas yang beragam dengan metode penyusunan hadis berdasar klasifikasi hukum (abwab fiqhiyyah) dengan mencantumkan hadis marfu', mauquf, dan maqtu'.[]


Penulis :

Ainun Mardiyah, Hasna Adilah dan Hurul ‘In, Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta, Hp/WA : 083177836467

×
Berita Terbaru Update