Notification

×

Iklan

Iklan

Maraknya Perundungan di Media Sosial

Minggu, 07 Juli 2024 | Juli 07, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-07T03:52:18Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Yunidia Tarlim (foto/Ist)


Pada zaman sekarang rasanya tidak lengkap jika tidak mengikuti perkembangan teknologi yang semakin melesat. Gadget adalah salah satu contoh dari perkembangan teknologi zaman sekarang. Namun penggunaan gadget yang tidak diawasi dapat menimbulkan masalah serius dan merugikan orang lain, seperti contohnya adalah membully. Membully melalui media social sering kali terjadi dikalangan remaja. Biasanya penyebabnya adalah kelalaian orangtua dalam mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan social media sehingga mereka bebas mengakses segala sesuatu dengan mudah. Pembullyan di social media biasa juga disebut dengan cyberbullying.


Definisi dari cyberbullying sendiri adalah Tindakan mengintimidasi menggunakan media social atau perangkat elektronik dan dilakukan secara sadar dan sengaja oleh pelaku yang menyebabkan kerugian bagi pihak lainnya. Cyberbullying pada Sebagian kasus dilakukan dengan sindiran / ejekan terhadap foto/video seseorang yang telah diedit  dan mengalami perubahan, lalu diposting di social media. Dari foto/video tersebut mengundang reaksi para remaja untuk berkomentar dan selanjutnya akan diikuti balasan oleh pihak lain yang menjurus ke arah negatif serta melecehkan.


Jenis-jenis platform media sosial yang paling sering digunakan oleh remaja zaman sekarang adalah tiktok,Instagram dan x. ketiga platform tersebut memiliki jumlah pengguna yang sangat banyak sehingga sangat mudah bagi beberapa orang untuk menggiring orang lain untuk memberikan kebencian kepada seseorang yang mereka tidak sukai, bahkan ada beberapa orang yang ikut membully karena ikut-ikutan saja padahal tidak tau menau tentang permasalahannya dan bahkan tidak ada urusan sama sekali. Dan bahkan beberapa orang menganggap ejekan dan bullying itu sebagai bahan lelucon dan hiburan canda tawa belaka tanpa memikirkan perasaan orang yang dijadikan objek bullyan dan tertawa tersebut.


Contoh perilaku bullying yang sering terjadi adalah saat seseorang memposting foto/video tentang diri mereka lalu menurut orang lain fisiknya kurang/tidak sesuai dengan standar yang mereka terapkan maka akan muncul komentar negatif seperti “mukanya jelek banget” , “lihat dia mempunyai bentuk wajah yang aneh” , atau bahkan ada beberapa orang yang membully seseorang karena memiliki warna kulit yang cenderung gelap , jika di masa sekarang mereka menyebutnya “ aura maghrib” padahal wajar saja jika kulit orang Indonesia Sebagian adalah sawo matang/kuning langsat, tetapi karena banyaknya standar kecantikan yang tidak masuk akal beberapa orang akan menebarkan kebencian dan ejekan pada orang yang tidak memenuhi standar tersebut. 


Perilaku bullying atau perundungan lainnya yang paling sering ditemui sekarang adalah tentang bentuk tubuh seseorang, ini biasa juga dikenal dengan body shaming. Sang pemilik foto memposting dirinya dengan angle foto yang menampilkan full body atau hasil foto selfie , dan selanjutnya para netizen yang nyinyir akan berkomentar seperti “sekarang gendutan/kurusan ya” , “ih kurus banget kaya cacingan” “gendut banget kaya kebo” , “kurus banget gapernah dikasih makan ya?” dan lain sebagainya. Padahal banyak orang yang sedang berusaha untuk mencintai dan menerima dirinya sendiri tetapi beberapa orang dengan mudahnya menjatuhkan kepercayaan dan rasa percaya diri orang lain seolah itu adalah hal yang wajar dan lucu. Beberapa orang juga akan bersembunyi di belakang kata “bercanda” dan “baperan” untuk membela perilakunya yang sudah jelas-jelas salah. 


Beberapa faktor orang melakukan Tindakan cyberbullying dikarenakan; 1) Adanya ketidakpuasan terhadap personal atau pribadi seseorang; 2) Bertujuan untuk menjatuhkan mental seseorang; 3) Berusaha untuk menghibur dan menjadikan hal tersebut sebagai bahan lelucon untuk banyak orang; 4) Terdapat perasaan iri dengki terhadap orang tersebut dan menggiring orang lain untuk ikut membenci orang tersebut; dan 5) Merasa dirinya lebih baik dan layak disbanding korban dalam segi kualitas dan kuantitas,


Perundungan lewat media social atau disebut cyberbullying ini tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap mental para remaja dan anak-anak yang berusaha untuk menemukan jati diri dan kepercayaan diri mereka. Sehingga beberapa remaja yang mengalami cyberbullying mereka akan merasa terancam dan trauma bahkan ada beberapa yang melakukan bunuh diri karena tidak kuat menghadapi omongan orang lain yang menyakitkan. Maka dari itu peran orang tua dalam mengawasi anak-anaknya menggunakan social media sangat penting sekali agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan serta dapat membesarkan anak agar dapat menjadi SDM yang baik dan benar.[]


Penulis :

Yunidia Tarlim, mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang, email : yunidiatarlim0@gmail.com

×
Berita Terbaru Update