Notification

×

Iklan

Iklan

Inspirasi Motivasi Belajar dalam Surah Al-Mujadalah Ayat 11

Sabtu, 20 Juli 2024 | Juli 20, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-20T09:48:34Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik


Pendidikan dan pembelajaran merupakan proses yang panjang dan diarahkan agar mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri, terkadang semangat belajar memudar rasa malas dan kebosanan melanda, menghambat langkah untuk terus menimba ilmu, Oleh karena itu motivasi yang kuat menjadi landasan penting bagi seseorang untuk tekun belajar dan mendalami pengetahuan, sebagaimana Al-Quran merupakan pedoman hidup manusia yang merupakan sumber dari segala ilmu termasuk dalam pendidikan dan dapat memberikan motivasi dalam menuntut ilmu.

 

Firman Allah dalam Al-Quran surah Al-Mujadalah ayat: 11

 

ياَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْر

 

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.Surah Al-mujadalah:11)

 

Dari ayat diatas kita dapat menemukan pesan dan makna yang sangat dalam dan penting dalam menghormati majlis-majlis ilmu dan terus meningkatkan diri untuk terus mempelajari agama Allah dan ilmu lainnya. Bagi para penuntut ilmu, ayat ini menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk terus belajar dengan semangat.

 

Inspirasi Motivasi ayat diatas:

1. Pentingnya Menghormati Majelis Ilmu

Menurut Shafwah at-Tafaasir Ayat ini menjelaskan untuk saling mamberi kelapangan yaitu pada apa-apa yang dibutuhkan manusia pada tempat, rizki, hati dan juga menunjukan bahwa setiap orang yang meluaskan majlis untuk beribadah kepada Allah SWT, maka Allah akan membuka pintu-pintu kebaikan dan kebahagiaan dan Allah akan meluaskan baginya di dunia dan akherat.

 

Sedangkan Menurut Rahmi IFransiska Ssyafmitham, Dapat diketahui bahwa menuntut ilmu melalui perkumpulan seperti majelis-majelis. Dalam sebuah majelis harus memiliki sebuah etika dimana harus bersikap lapang. Orang-orang menghadiri Kongres, baik tepat waktu maupun terlambat, selalu dalam suasana yang baik, penuh persaudaraan dan saling menghormati. Siapa yang datang duluan harus mengisi ruang depan, agar yang datang kemudian tidak perlu melangkahi atau mengganggu yang sudah datang. Jika terlambat, maka harus siap menerima keadaan yang dialami, misalnya tidak dapat tempat duduk.

 

2. Meningkatkan Derajat seorang dengan Ilmu

Menurut Ahmad Musthafa Al-Muraghi dalam Tafsir al-Maraghi, ayat ini menunjukkan bahwasanya Allah subhanahu wata’ala akan meninggikan derajat orang-orang mukmin dengan mengikuti perintah-perintah-Nya, khususnya orang-orang yang berilmu diantara mereka, derajat-derajat yang banyak dalam hal pahala dan tingkat-tingkat keridhaan.

 

Berdasarkan kitab Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir yang bernama Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar seorang pengajar atau mudarris tafsir di Universitas Islam Madinah.   Dalam ayat ini Allah mengangkat derajat orang yang berilmu diantara kalian dengan kemuliaan di dunia dan pahala di akhirat. Maka barangsiapa yang beriman dan memiliki ilmu maka Allah akan mengangkat derajatnya dengan keimanannya itu dan mengangkat derajatnya dengan ilmunya pula; dan salah satu dari itu adalah Allah mengangkat derajat mereka dalam majelis-majelis.

 

Ayat di atas tidak menyebut secara tegas bahwa Allah akan meninggikan derajat orang berilmu. Tetapi menegaskan bahwa mereka memiliki derajat-derajat yakni lebih tinggi sekedar beriman. Tidak disebutnya kata meninggikan itu, sebagai isyarat bahwa sebenarnya ilmu yang dimilikinya itulah yang berperanan besar dalam ketinggian derajat yang diperolehnya, bukan akibat dari faktor di luar ilmu.

 

3. Larangan untuk tidak berbicara

Menurut M. Quraish Shihab (Tafsir Al-Misbah) Larangan berbisik yang diturunkan oleh ayat-ayat yang lalu merupakan salah satu tuntunan akhlak, guna membina hubungan harmonis antar sesama. Berbisik di tengah orang lain mengeruhkan hubungan melalui pembicaraan itu. Ayat di atas merupakan tuntunan akhlak yang menyangkut perbuatan dalam majlis untuk menjalin harmonisasi dalam satu majelis. Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, apa bila dikatakan kepada kamu” oleh siapa pun: Berlapang-lapanglah yaitu berupayalah dengan sungguh-sungguh walau dengan memaksakan diri untuk memberi tempat orang lain dalam majlis-majlis yakni satu tempat, baik tempat duduk maupun bukan tempat duduk, apabila diminta kepada kamu agar melakukan itu maka lapangkanlah tempat untuk orang lain itu dengan suka rela.[]

 

Penulis :

Ainun Mardiyah, Hasna Adilah, Putri Qurrata A'yun, Lc., S. Pd, Hp/WA : Hp/WA : 083177836467 

×
Berita Terbaru Update