(Foto/Ilustrasi)
Iklan adalah bentuk komunikasi kontemporer yang digunakan untuk mempromosikan produk kepada konsumen. Mekanisme kerjanya melibatkan penyampaian informasi tentang produk melalui pesan yang dibangun dengan pendekatan retoris untuk mempengaruhi persepsi masyarakat dengan menciptakan gambaran yang tidak selalu mencerminkan realitas. Dengan cara ini, iklan memiliki kemampuan untuk memengaruhi emosi dan pikiran konsumen untuk menggunakan produk tersebut.
Iklan, sebagai hasil dari desain komunikasi visual, menampilkan elemen-elemen grafis seperti warna, ilustrasi, huruf, komposisi, dan tata letak. Selain format visual, iklan juga dapat berbentuk audio atau kombinasi keduanya (audio visual), yang saat ini banyak digunakan oleh perusahaan untuk menyampaikan informasi tentang produk mereka. Selain berperan sebagai pencipta tanda-tanda visual, iklan memiliki fungsi komunikatif yang membutuhkan hubungan antara pengirim dan penerima pesan, baik dalam bentuk komunikasi satu arah maupun dua arah.
Etika periklanan sangat penting karena periklanan memiliki kekuatan untuk memengaruhi persepsi, perilaku, dan keputusan konsumen. Berikut beberapa opini saya tentang etika periklanan: Kejujuran, Periklanan haruslah jujur dan akurat. Informasi yang disampaikan dalam iklan haruslah benar dan tidak menyesatkan konsumen. Perlindungan Konsumen, Periklanan seharusnya tidak mengeksploitasi konsumen, terutama yang rentan seperti anak-anak atau kelompok masyarakat tertentu. Iklan yang menimbulkan ketakutan, tidak sehat, atau merendahkan martabat individu sebaiknya dihindari.
Kesesuaian, Iklan harus disesuaikan dengan nilai dan norma-norma masyarakat di mana iklan tersebut ditujukan. Iklan yang bertentangan dengan nilai-nilai moral atau budaya suatu masyarakat sebaiknya dihindari. Privasi, Penggunaan data pribadi dalam periklanan haruslah diatur dengan ketat dan harus ada persetujuan yang jelas dari individu terkait. Transparansi, Konsumen harus dapat dengan mudah mengidentifikasi bahwa mereka sedang melihat sebuah iklan, bukan konten asli. Hal ini memastikan bahwa konsumen tidak dikelabui atau tertipu.
Keragaman Representasi, Periklanan harus mewakili keragaman masyarakat secara adil dan inklusif, termasuk dalam hal ras, gender, orientasi seksual, dan keberagaman lainnya. Ketepatan Target, Periklanan yang memanfaatkan targeting digital haruslah memperhatikan privasi dan etika dalam penggunaan data pribadi, serta tidak memanipulasi individu secara tidak etis. Pemberdayaan Konsumen, Iklan sebaiknya juga memberdayakan konsumen dengan memberikan informasi yang cukup untuk membuat keputusan yang tepat, bukan hanya bertujuan untuk menghasilkan penjualan semata. Keterbukaan tentang Dampak, Perusahaan dan agensi periklanan haruslah transparan tentang dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dari kampanye periklanan mereka.
Etika periklanan tidak hanya penting untuk menjaga kepercayaan konsumen, tetapi juga untuk menjaga hubungan positif dengan masyarakat secara keseluruhan. Dengan mematuhi prinsip-prinsip etika ini, periklanan dapat menjadi alat yang kuat untuk membangun merek yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat.[]
Pengirim :
Ikhwan Nur Hakim, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta, email : ikhwanhakim766@gmail.com