Notification

×

Iklan

Iklan

Produk Kuliner Halal di Era 1.0

Sabtu, 15 Juni 2024 | Juni 15, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-15T06:16:41Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Meisya Amelia Nur Andini (Foto : Ist)


Di era industri 1.0, produk makanan halal sangat penting bagi kehidupan masyarakat sehari-hari. Dalam situasi ini di mana teknologi dan akses terhadap bahan baku masih sangat terbatas, namun produk makanan halal memegang peranan penting dalam membumikan tradisi dan inovasi.

 

Pada dasarnya, produk makanan halal pada periode ini menyajikan nilai-nilai tradisional dalam hidangannya. Dengan keterbatasan teknologi terhadap berbagai bahan, maka para pelaku kuliner harus mengandalkan bahan-bahan lokal yang telah menjadi komponen penting dalam tradisi memasak bagi masyarakat. Hal ini membuat produk makanan halal menjadi wadah untuk melestarikan warisan kuliner leluhur.

 

Selain itu, kuliner halal menjadi ajang inovasi ditengah keterbatasan teknologi. Dalam situasi 1.0 para pelau kuliner harus berupaya mengkreasikan hidangannya yang sesuai dengan syariat islam namun harus tetap memikat lidah konsumen. Karena adanya keterbatasan akses terhadap bahan-bahan impor serta teknologi yang bagus, membuat para pelaku kuliner harus bekerja dengan kecerdasan dan ketelitian yang sangat ekstra, hal inilah yang menjadi keunikan tersendiri bagi pelaku kuliner di era industri 1.0. 

 

Pada masa itu, masyarakat mengetahui kuliner tersebut halal atau tidak dengan melihat berbagai cara, salah satunya dengan memperhatikan kebersihan dalam proses pembuatan yang mencakup bahan-bahan yang digunakan , kemudian dengan cara melihat lebel halal atau sertifikat halal MUI yang tertera pada kemasan produk.

 

Organisasi Islam, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), juga berkontribusi terhadap penurunan produksi makanan halal di era ini. Sertifikasi halal dari organisasi ini sangat penting dalam menentukan kualitas suatu produk dan mengedukasi konsumen Muslim tentang keamanan produk yang mereka beli.

 

Produk makanan halal di era industri 1.0 tidak hanya menjadi cerminan kebutuhan lokal, tetapi juga kebanggaan lokal, semangat inovasi, dan komitmen untuk melestarikan tradisi dalam menghadapi perubahan. Melalui produk halal, masyarakat umum dapat terus menikmati gaya hidup tradisional namun tetap dapat menyesuaikan diri dengan kondisi industri saat ini.

 

Dalam Revolusi Industri, inovasi memiliki peran penting dalam menghasilkan barang baru, teknologi baru, jenis organisasi baru, dan pasar baru. Proses inovasi ini sangat erat kaitannya dengan kegiatan sehari-hari masyarakat tertentu dan dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Inovasi juga mencakup pengembangan dan penerapan material baru, energi, metode pembayaran, prosedur kerja baru, dan teknologi baru yang menghasilkan produk baru.

 

Inovasi yang terjadi beberapa waktu lalu masih relevan hingga saat ini. Konsep inovatif, yang mendorong terciptanya hal-hal baru dan tidak biasa, menjadi landasan bagi kemajuan teknologi, produk, dan layanan. Inovasi tidak terbatas pada pengembangan produk baru, tetapi juga mencakup peningkatan standar hidup dan memajukan beberapa aspek kehidupan sehari-hari. Di masa modern ini, inovasi masih dipandang sebagai cara untuk memecahkan masalah, meningkatkan standar, dan menciptakan dampak yang bermanfaat bagi penduduk setempat. Maka dari itu, kemajuan yang dibuat di masa lalu masih relevan sampai sekarang dan terus dilakukan untuk mengatasi hambatan dan membawa perubahan positif.

 

Dampak inovasi terhadap industri sangat signifikan. Inovasi, khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi, telah mempercepat transfer pengetahuan dan teknologi, membuat proses bisnis menjadi lebih efisien, dan menciptakan peluang untuk pengembangan produk dan layanan baru. Teknologi seperti internet, aplikasi navigasi, dan proses industri telah mengubah cara bisnis beroperasi, meningkatkan produktivitas, dan memungkinkan terjadinya inovasi yang signifikan.

 

Inovasi positif seperti ini mencakup peningkatan produktivitas, peningkatan aksesibilitas informasi dan teknologi, dan penggunaan sumber daya yang efisien. Namun, inovasi juga dapat memberikan dampak negatif, seperti hubungan yang lebih negatif dan tegang dengan penggunaan sumber daya siang hari. Oleh karena itu, inovasi selalu menjadi komponen kunci dalam pertumbuhan industri, baik secara historis maupun saat ini.[]

 

Pengirim :

Meisya Amelia Nur Andini, Mahasiswa S-1 Prodi Ekonomi Syariah Universitas Pamulang, Email : meisyaamelia58693@gmail.com

×
Berita Terbaru Update