Notification

×

Iklan

Iklan

Pendidikan Karakter dalam Kurikulum Merdeka Belajar

Sabtu, 08 Juni 2024 | Juni 08, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-08T07:32:43Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Pendidikan karakter (Foto : infopublik)

Rencana kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,yang dimulai dengan peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran. Kualitas kegiatan pembelajaran akan tercapai jika guru-guru juga memiliki kualitas yang baik. Sejak kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, telah terjadi berbagai perubahan, termasuk perubahan dalam kurikulum. Saat ini, kurikulum telah berubah dari KTSP 2006 menjadi Kurikulum 2013. Perubahan ini bertujuan untuk memastikan proses pembelajaran di sekolah/madrasah menjadi lebih baik. Perubahan kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya, namun sering menimbulkan masalah bagi guru sebagai pendidik. Meskipun demikian, sekolah/madrasah harus menerima perubahan demi meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan. Dampak dari perubahan yang terus berkembang memerlukan peningkatan dalam berbagai aspek, termasuk peningkatan kompetensi guru dalam penguasaan kurikulum di sekolah/madrasah.(Ningrum, 2021)


Pendidikan memiliki peran penting dalam proses perkembangan individu. Tujuan pendidikan adalah untuk memungkinkan seseorang berkembang secara optimal dengan sebuah nalar dan nilai-nilai penting. Nalar dan pendidikan saling berkaitan karena individu yang cerdas dapat memanfaatkan pendidikan. Pendidikan karakter adalah jenis pendidikan yang harus diberikan kepada seseorang dengan tujuan membantu mereka mengembangkan karakter mereka. Guru memainkan peran penting dalam memberikan pendidikan karakter kepada siswa, tetapi peran orang tua juga berpengaruh besar terhadap karakter anak. Pemerintah telah merancang penerapan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan karakter. Guru harus memiliki kematangan spiritual dan emosional agar dapat menjadi panutan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Kurikulum pendidikan disesuaikan dengan perkembangan zaman dan program Kurikulum Merdeka mencantumkan pendidikan karakter sebagai bagian darinya.(Sari & Faizin, 2023)


Kurikulum Merdeka Belajar adalah konsep yang dicanangkan oleh pemerintah, di mana guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan kebebasan dalam pembelajaran. Pembangunan di sektor pendidikan perlu dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan dan permasalahan yang muncul. Generasi yang lahir dari sistem pendidikan ini perlu memiliki keunggulan dalam era globalisasi, dengan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas dan berwawasan luas. Profil Pelajar Pancasila muncul sebagai respons terhadap kemajuan teknologi, perubahan sosial budaya, dan perubahan lingkungan hidup dalam dunia pendidikan dan kebudayaan.(Habibullah, 2023)


Pengertian Pendidikan Karakter


Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi siswa dengan menanamkan nilai-nilai yang sesuai dengan budaya bangsa. Nilai-nilai tersebut meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan, baik terhadap Tuhan maupun terhadap diri sendiri, masyarakat, dan bangsa. Karakter individu terbentuk dari internalisasi nilai-nilai yang dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya seperti keluarga, teman sebaya, dan lingkungan sekolah.(Sari & Faizin, 2023)


Pendidikan karakter bertujuan untuk mengubah dan memperbaiki sikap serta tingkah laku peserta didik agar terbiasa berperilaku positif. Pendidik harus memberikan pembelajaran tentang nilai-nilai moral melalui berbagai kegiatan di sekolah, seperti mata pelajaran, budaya sekolah, kegiatan belajar, ekstrakurikuler, dan kegiatan sehari-hari di rumah dan di masyarakat. Guru dapat memberikan teladan kepada siswa dalam penanaman karakter melalui contoh seperti beribadah dengan taat, disiplin dengan waktu, dan bersahabat serta komunikatif dengan siswa.(Indriani et al., 2023)


Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya penting dalam membentuk generasi muda yang bermoral dan berbudi luhur. Sekolah sebagai institusi pendidikan memiliki peran sentral dalam mengimplementasikan pendidikan karakter melalui berbagai strategi, seperti integrasi nilai-nilai karakter dalam kurikulum, pembiasaan nilai-nilai karakter melalui kegiatan sehari-hari, penanaman nilai-nilai karakter melalui contoh dan keteladanan, pengembangan budaya sekolah yang positif, dan pelibatan seluruh pemangku kepentingan.


Pengertian Kurikulum Merdeka Belajar


Kurikulum Merdeka Belajar merupakan kurikulum yang berorientasi pada bakat dan minat siswa. Kurikulum ini diperkenalkan sebagai bagian dari usaha untuk memulihkan proses pembelajaran. Kurikulum Merdeka dirancang agar lebih fleksibel, dengan penekanan pada materi yang penting serta pengembangan karakter dan kompetensi siswa. (Cahyono, 2022)


Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2020:5), merdeka belajar memberikan kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan, menghilangkan birokrasi yang rumit bagi dosen, serta memberikan mahasiswa kebebasan untuk memilih bidang yang diminati.


Dalam pidatonya pada peringatan Hari Guru Nasional tanggal 25 November 2019, Menteri Pendidikan menyampaikan bahwa Merdeka Belajar pada dasarnya adalah memberikan kebebasan kepada sekolah, guru, dan siswa untuk berinovasi serta belajar secara mandiri dan kreatif.


Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, SH, M.Si, Anggota DPD/MPR RI periode 2019–2024, menyatakan dalam Seminar Nasional “Merdeka Belajar: Dalam Mencapai Indonesia Maju 2045” di Universitas Negeri Jakarta pada 10 Maret 2020 bahwa Merdeka Belajar merupakan perayaan kemerdekaan berpikir yang harus dimulai dari guru. Jika guru tidak mengalaminya, maka hal itu tidak akan terjadi pada murid.(Wiguna & Tristaningrat, 2022)


Peluang Kurikulum Merdeka Belajar


Peluang Kurikulum Merdeka Belajar diantaranya memberikan kebebasan lebih dalam penyusunan kurikulum. Sehingga memungkinkan untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan lokal, tuntutan industri, dan perkembangan terkini.(Rizki et al., 2024)


Kurikulum merdeka belajar juga memberikan peluang kesempatan yang sangat luas bagi mahasiswa untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu yang tidak termasuk dalam program studi mereka.(Bungawati, 2022)


Melalui pendekatan Merdeka Belajar, guru PAI bisa menggunakan fleksibilitas Kurikulum Merdeka untuk mengintegrasikan nilai-nilai SDGs yang relevan ke dalam pembelajaran PAI. Mereka dapat menemukan cara untuk menghubungkan pelajaran agama dengan isu-isu pembangunan berkelanjutan.(Sa’diyah & Yunizul, 2023)


Kurikulum Merdeka juga memiliki peluang besar untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini memberi kesempatan bagi siswa untuk mengoptimalkan potensi mereka sepenuhnya. Selain itu, Kurikulum Merdeka juga bisa memacu kreativitas dan inovasi dalam proses pembelajaran.


Tantangan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka


1. Kesiapan sumber daya.

Sumber daya yang harus dipersiapkan dalam proses implementasi kurikulum merdeka diantaranya adalah fasilitas, infrastruktur, dan tenaga kependidikan yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Beberapa guru akan mengalami kesulitan untuk menguasai dan menerapkan keterampilan dasar dalam memenuhi kebutuhan pembelajaran di era digital apabila memiliki pengalaman yang minim.(Qomariyah & Maghfiroh, 2022)


Setiap guru harus memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi digital sebagai dasar pembelajaran karena kurikulum merdeka sendiri berbasis teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa baik sekarang maupun di masa mendatang, guru harus memiliki kemampuan untuk menggunakan berbagai sumber pembelajaran secara efektif. Dalam situasi seperti ini, guru harus mengenal dan memanfaatkan berbagai platform pembelajaran, termasuk email, pembelajaran hybrid, e-learning, sumber daya berbasis digital, dan media pembelajaran berbasis digital.(Muqorobin, 2024)


2. Tantangan untuk meningkatkan jaringan komunikasi dan kemitraan antara satuan pendidikan dan pemangku kepentingan terkait. 

Hal ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka melalui sinergi gotong royong, berbagi inspirasi, dan mendukung mewujudkan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Oleh karena itu, peran komite sekolah, organisasi profesi, dunia industri, perguruan tinggi, sentra seni-budaya, dan praktisi serta masyarakat harus dioptimalkan dan terus dikembangkan untuk mendorong  merdeka belajar. Di sisi lain, guru juga dapat memanfaatkan jaringan komunikasi dan kemitraan melalui penggunaan media pembelajaran berbasis ICT.(Muqorobin, 2024)


3. Keterbatasan referensi untuk pembelajaran dan pelaksanaan program. 

Referensi buku teks berkualitas tinggi yang dapat berfungsi sebagai pedoman dan membantu guru merencanakan kurikulum merupakan hal yang sangat penting sehingga sangat disayangkan apabila suatu instansi pendidikan memiliki referensi yang terbatas. Kurangnya sumber daya tersebut dapat berdampak pada kualitas pembelajaran dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.(Qomariyah & Maghfiroh, 2022)


Peran Kurikulum Merdeka dalam Mengoptimalkan Pengembangan Karakter Siswa


Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan yang lebih besar kepada sekolah dan guru dalam merancang pembelajaran yang berpusat pada murid. Hal ini membuka peluang besar untuk mengoptimalkan pengembangan karakter siswa.


Berikut beberapa peran penting Kurikulum Merdeka dalam mengoptimalkan pengembangan karakter siswa:

1. Mendorong pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang berpusat pada murid, di mana murid menjadi subjek aktif dalam proses belajarnya. Murid didorong untuk mengambil inisiatif, mengeksplorasi minat dan bakat mereka, serta belajar secara mandiri. Pembelajaran yang berpusat pada murid ini membantu murid untuk mengembangkan karakter seperti kemandirian, tanggung jawab, dan rasa percaya diri.(Indriani et al., 2023)


2. Memberikan Ruang untuk Pengembangan Profil Pelajar Pancasila

Kurikulum Merdeka secara eksplisit memuat Profil Pelajar Pancasila sebagai tujuan pembelajaran. Profil Pelajar Pancasila ini terdiri dari enam dimensi karakter, yaitu: a) Beriman, bertakwa kepada Tuhan, dan berakhlak mulia; b) Berkebhinekaan global; 3) Bergotong royong; 4) Mandiri; 5) Bernalar kritis; dan 6) Kreatif.


Pembelajaran di bawah Kurikulum Merdeka diarahkan untuk membantu murid mengembangkan keenam dimensi karakter tersebut. Hal ini dilakukan melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang relevan dan kontekstual.(Khairiyah et al., 2023)


3. Memberikan Keleluasaan kepada Sekolah dan Guru.

Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan yang lebih besar kepada sekolah dan guru dalam merancang pembelajaran. Adanya kebijakan baru yang dapat membebaskan institusi pendidikan sehingga memberi dorongan kepada siswa agar dapat berinovasi dan mengembangkan pemikiran secara kreatif. 


Kurikulum ini memberikan ruang yang sangat luas bagi seorang guru guna mengembangkan pembelajaran yang bermutu agar dapat menghasilkan generasi yang terdidik, dan dapat bersaing secara globlal sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Sekolah dan guru dapat memilih pendekatan pembelajaran, metode penilaian, dan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks murid. Keleluasaan ini memungkinkan sekolah dan guru untuk mendesain pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, dan berpihak pada murid.(Windayanti et al., 2023)


4. Mendorong Kolaborasi antar Pemangku Kepentingan

Kurikulum Merdeka mendorong kolaborasi antar berbagai pemangku kepentingan dalam pendidikan, termasuk murid, guru, orang tua, dan masyarakat. Kolaborasi ini penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif bagi pengembangan karakter siswa.(Qomariyah & Maghfiroh, 2022)


Secara keseluruhan, Kurikulum Merdeka memiliki potensi yang besar untuk mengoptimalkan pengembangan karakter siswa. Dengan implementasi yang tepat dan berkelanjutan, Kurikulum Merdeka dapat membantu mewujudkan generasi muda Indonesia yang berkarakter Pancasila dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.[]


Pengirim : 

Ika Sariwantika, Khansa Jamil, Putri Nurkhasanah dan Tyan Rahayu, mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta, email : trahayureal@gmail.com 

×
Berita Terbaru Update