Notification

×

Iklan

Iklan

Kreatifitas dalam Etika Periklanan

Kamis, 20 Juni 2024 | Juni 20, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-20T10:08:04Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

(Foto/Ilustrasi)

Periklanan di Indonesia berkembang pesat dengan berbagai ide kreatif didalamnya. Iklan menjadi ladang bisnis antara industri kreatif dengan para brand yang akan mempromosikan produknya. Perkembangan periklanan ini tentunya tidak terlepas dari hadirnya berbagai teknologi yang memudahkan proses pembuatan iklan. Kemajuan teknologi serta ide dalam periklanan memerlukan etika periklanan dalam prosesnya.


Etika Pariwara Indonesia (EPI) menjadi pedoman yang mengatur tata krama dan tata cara periklanan yang ada di Indonesia. Pedoman ini menjadi ketentuan dan mengawasi proses pembuatan iklan supaya periklanan di Indonesia dapat bersaing secara kompetitif dan memberikan nilai-nilai positif dimata penonton iklan. Etika pariwara harus ditepati dan berlaku bagi seluruh industri kreatif dan pelaku periklanan di Indonesia. 


Dewan Periklanan Indonesia (DPI) mengawasi periklanan supaya berjalan sesuai norma yang ada di Indonesia. Sesuai pedoman EPI, sebuah iklan harus jujur, benar, dan bertanggung jawab. Iklan tidak diperbolehkan menggunakan kalimat yang ambigu atau hiperbola karena dapat berpengaruh terhadap penyampaian pesan kepada audiens. Penyampaian pesan pada iklan hanya bersifat satu arah sehingga pesan harus disampaikan secara jelas dan benar sesuai dengan produk yang diiklankan.


Di era digital dengan berbagai teknologi dan kreatifitas yang semakin tanpa batas, iklan diharuskan untuk bersaing secara kompetitif dengan memberikan informasi yang benar serta dapat dipertanggung jawabkan. Ide yang ada dalam sebuah iklan menjadi salah satu pondasi bagi keberhasilan sebuah iklan untuk dapat dikenal dan diterima oleh audiens. Keberhasilan ide terkadang dapat menimbulkan dampak negatif salah satunya adalah plagiarism atau mencuri ide secara sengaja. EPI melihat ini sebagai salah satu hal yang harus diantisipasi dan mendapatkan pengawasan dalam periklanan Indonesia.


Penggabungan antara kreatifitas dan etika dalam periklanan menjadi tantangan tersendiri bagi industri kreatif dalam memproduksi iklan. Kreatifitas merupakan suatu cara atau ide yang dapat menarik perhatian audiens terhadap iklan serta memberikan penggambaran informasi mengenai suatu produk. Ide dapat terus berkembang tanpa memiliki batasan, hal ini menjadi salah satu tujuan EPI dalam memberikan pengawasan mengenai ide atau konsep dalam suatu iklan. Penyajian iklan tidak hanya membutuhkan sebuah kreatifitas namun juga kesesuaian dengan norma masyarakat.


Etika Pariwara memberikan dampak yang signifikan bagi audiens terutama dalam mengamati berbagai iklan yang tersedia. Salah satu dampaknya adalah audiens menjadi lebih aware terhadap iklan yang dinilai memiliki melanggar kode etik atau melakukan pencurian ide dari iklan lainnya. DPI memberikan ruang bagi audiens untuk menyampaikan berbagai kritik dan saran mengenai periklanan di Indonesia. Kritik dan saran tersebut dapat berguna sebagai bahan evaluasi bagi iklan tersebut.


EPI menjadi pedoman yang dapat dipegang bagi setiap industri periklanan dalam menyajikan sebuah iklan. Kreatifitas dan etika periklanan dapat berjalan secara beriringan dalam sebuah produksi iklan dengan tetap memperhatikan nilai-nilai yang ada. Industri periklanan dapat mencari solusi dalam menemukan ide yang kreatif, pesan yang efektif serta memberikan edukasi bagi audiens terhadap suatu hal yang diiklankan. EPI tidak memberikan batasan dalam kreatifitas melainkan menjadi panduan untuk berkreatifitas sesuai nilai-nilai yang ada.[]


Pengirim :

M. Faiq. RY, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta, Hp/WA : +62 812-2172-5802 

×
Berita Terbaru Update