Notification

×

Iklan

Iklan

Gaya Hidup Generasi Z di Era Digital

Jumat, 28 Juni 2024 | Juni 28, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-28T12:32:41Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Sabrina Syahira Hasan (Foto/Ist)

Generasi Z, atau sering disingkat menjadi Gen Z dan dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai zoomer,adalah mereka yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012, kelompok demografis yang menggantikan Generasi Milenial dan sebelum Generasi Alfa. 


Sebagai generasi sosial pertama yang tumbuh dengan akses ke Internet  dan teknologi digital portabel sejak usia muda, Gen Z, meskipun belum cakap menggunakan digital, telah dijuluki "digital native”,  atau orang-orang yang tumbuh bersamaan dengan reformasi digital.Selain itu, efek negatif dari menghabiskan waktu dengan layar paling terasa terjadi pada remaja, dibandingkan dengan anak-anak yang lebih kecil.


Gaya hidup digital Gen Z adalah gejala yang berubah dan dinamis. Mereka tumbuh dalam era yang menghadirkan tantangan dan peluang baru. Cara mereka berinteraksi dengan dunia secara daring juga terus berkembang.


Perkembangan era digitalisasi saat ini terus berkembang dan maju, tak lekang oleh adaya Gen Z yang hadir pada generasi ini, mereka tumbuh dalam perkembangan teknologi yang sangat signifikan. Gen Z dipaksa dalam mengikuti semua digitalisasi yang ada. Tetapi kita tahu ada dampak positif dari era digitalisasi terhadap Gen Z.


Internet adalah bagian integral dari hidup Gen Z. Mereka tumbuh dengan ponsel pintar, media sosial, dan konektivitas tanpa batas. Sebagai generasi yang terlahir pada era digital, akses internet telah menjadi kebutuhan bagi Generasi Z. 


Bila lima tahun lalu Warung Internet (Warnet) merupakan tempat utama bagi 81% anak-anak dan 56% remaja untuk mengakses internet, pada tahun ini Warnet tergantikan oleh rumah, dimana 49% anak-anak dan 62% remaja mengakses internet dari rumah mereka. Angka tersebut meningkat dari 7% pada anak-anak dan 9% pada remaja.


93% anak-anak dan 97% remaja menyatakan mereka mengakses internet melalui perangkat mobile mereka seperti smartphone atau iPad. 


Aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh Generasi Z dengan internet ini adalah berinteraksi melalui media sosial, menjelajah internet ,belajar, belanja, bermain game dan mendengarkan musik.


Selain teknologi, Generasi Z menghadapi transformasi besar di bidang Pendidikan, sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Pembelajaran jarak jauh dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran menjadi norma bagi mereka. Mereka lebih terbiasa dengan pembelajaran daring, kelas-kelas online, dan sumber daya digital.


Menurut survei terbaru dari BabsonSurveyResearch Group, lebih dari 30 persen mahasiswa pendidikan tinggi di Amerika Serikat mengambil setidaknya satu kursus jarak jauh.


Pendidikan online adalah pilihan yang masuk akal apakah kita seorang remaja atau orang dewasa. Sebagai gen-z, ini bisa menjadi metode pembelajaran yang berguna untuk mengasah keterampilan kita dalam mata pelajaran yang sulit, atau mempelajari keterampilan baru.


Di ruang seluas dan seluas internet, ada keterampilan dan mata pelajaran yang tak terbatas untuk diajarkan dan dipelajari. Semakin banyak universitas dan sekolah pendidikan tinggi menawarkan versi online dari program mereka untuk berbagai tingkatan dan disiplin ilmu. 


Mempelajari program secara online juga merupakan pilihan yang bagus untuk mendapatkan sertifikat, diploma, atau gelar resmi tanpa menginjakkan kaki secara fisik di kampus universitas. 


Tidak hanya Pendidikan saja yang dilakukan secara daring, Gen Z tak hanya terhubung secara digital, tetapi juga semakin nyaman dengan berbelanja secara daring.


BBC melaporkan bahwa sebagian besar dari mereka sering berbelanja daring untuk berbagai produk, dari pakaian hingga makanan. Mereka dinilai lebih cenderung mencari diskon dan penawaran daring daripada berbelanja di toko fisik.


Selain kegiatan daring yang bisa dilakukan oleh Gen Z. Gen Z juga tidak bisa lepas dengan yang namanya pengaruh dari media sosial. 


Media sosial berperan dalam gaya hidup digital Gen Z. Mereka tak hanya menggunakan platform media sosial untuk berkomunikasi, tetapi juga sebagai alat ekspresi diri dan branding pribadi. 


Mereka mengikuti influencer, berpartisipasi dalam tren, dan memanfaatkan platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk berbagi pengalaman mereka.


Jadi bisa disimpulkan bahwa Generasi Z berperan penting dalam membentuk masa depan, dan pemahaman tentang gaya hidup mereka adalah langkah awal untuk memahami peran mereka dalam dunia yang terus berkembang.[]


Pengirim :

Sabrina Syahira Hasan, Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunkasi S1 Universitas Pamulang, email : sabrinasyahira1410@gmail.com

×
Berita Terbaru Update