 |
| Foto : ILUSTRASI |
Pancasila merupakan landasan pemerintah yang menjadi pedoman bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia baik dari kalangan anak-anak, remaja, maupun lanut usia. Pada masa remaja, jiwa dipenuhi dengan keinginan. Pancasila mempunyai nilai-nilai yang patut diketahui dan diamalkan masyarakat Indonesia. Mengingat kedudukan Pancasila sebagai semboyan bangsa Indonesia, maka Pancasila perlu dilestarikan dan dilindungi melalui pemantapan dan penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Agar Pancasila tetap vital dan aktual sebagai pemersatu bangsa maka nilai-nilai pancasila perlu diwariskan dari generasi ke generasi melalui proses pendidikan (Natal Kristiono, 2017).
Indonesia merupakan negara yang berafiliasi dengan Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia sebagaimana yang telah tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Kita sebagai rakyatnya yang berpedoman pada Pancasila harus menjunjung tinggi hal yang terkait dengan Pancasila seperti nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai pancasila bukanlah hal yang asing bagi kita karena sering disebutkan pada saat masih di Sekolah Dasar (Rikiyudha.2016).
Pada zaman yang serba teknologi ini, nilai-nilai Pancasila semakin pudar dari waktu ke waktu. Jika terus seperti itu, maka dampaknya akan mengakibatkan menurunnya kualitas moral anak bangsa. Solusi dari masalah tersebut yaitu dengan merangkul generasi muda untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda yang paling bisa dijadikan contoh yaitu para mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa harus bisa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kampus. Sebagai mahasiswa tentunya memiliki lingkungan yang tepat untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Implementasi Pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus tidak berbeda jauh dengan kehidupan bernegara, karena pada dasarnya tatanan kehidupan kampus memiliki kesamaan dengan tatanan negara.
Pancasila merupakan dasar pemerintahan dan dijadikan pedoman seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Ada banyak cara untuk menunjukkan bahwa kita menggunakan pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, Pancasila mempunyai nilai-nilai yang harus dilaksanakan. Namun seiring berjalannya waktu, nilai-nilai tersebut mulai muncul dan diterapkan oleh masyarakat. Untuk melestarikan nilai-nilai tersebut perlu dilakukan upaya penerapan nilai-nilai Pancasila oleh generasi muda atau mahasiswa. Pemahaman nilai-nilai Pancasila sangat penting bagi mahasiswa yang terlibat dalam pembangunan secara holistik. Mahasiswa seharusnya menjadi kekuatan dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila, namun belakangan ini semangat itu mulai terpuruk dan jarang kita jumpai. Sebagai mahasiswa tentu mempunyai lingkungan yang tepat untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Untuk itu tujuan kehidupan bermasyarakat khususnya komunitas korporasi adalah agar mahasiswa dapat mencerminkan nilai-nilai Pancasila tersebut dalam kehidupan sehari-hari. (Habibul Umam Taqiuddin, 2022).
Mahasiwa merupakan generasi muda juga penerus yang menentukan baik buruknya suatu negara. Mahasiswa perlu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya, mulai dari kehidupan sehari-harinya dikampus dan dalam kehidupan bermasyarakatnya. Dari yang telah disebutkan, kita sebagai mahasiswa bukan hanya harus mengetahui nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila, tetapi mahasiwa juga harus bisa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kampus. Berikut bentuk implementasi mahasiswa terhadap Pancasila dilingkungan kampus:
1. Implementasi Nilai Sila Pertama
Implementasi nilai sila pertama, yakni Keetuhanan yang Maha Esa di kehidupan kampus dapat diwujudkan dengan saling menghormati antara pemeluk agama yang berbeda dan tidak memaksakan suatu ajaran agama terhadap orang lain, juga dapat ditujukan dengan hal seperti menghormati perbedaan cara ibadah dari pemeluk agama sesama teman dikampus dan tidak menjelek-jelekan agama orang lain.
2. Implementasi Nilai Sila Kedua
Implementasi nilai sila kedua, yakni yang berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dalam penerapannya sila ini menjamin seluruh warga negara untuk memiliki kewajiban dan hak yang sama. Bentuk nyata yang bisa ditunjukan dalam kehidupan kampus yaitu mudah bergaul dengan baik tanpa melihat kasta, fisik, atau yang lainnya.
3. Implementasi Nilai Sila Ketiga
Implementasi nilai sila ketiga, yakni yang berbunyi Persatuan Indonesia. Persatuan dan Kesatuan menjadi modal utama yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dalam menciptakan kemajuan dan kejayaan. Bangsa yang maju bukanlah bangsa yang memiliki banyak rakyat, bukan pula yang memiliki teknologi tinggi, melainkan bangsa yang rakyatnya memiliki jiwa nasionalisme. Implementasi nilai sila ketiga dapat dilakukan melalui tindakan nyata di kampus, yaitu meningkatkan rasa nasionalisme dan semangat cinta tanah air dengan saling membantu dalam kebaikan terutama dalam rangka membela negara dan mengadakan kegiatan yang menjadikan mahasiswa untuk bekerja sama seperti melaksanakan program kerja pada himpunan mahasiswa jurusan yang membutuhkan banyak panitia.
4. Implementasi Nilai Sila Keempat
Implementasi nilai sila keempat, yakni yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebjikasanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila keempat ini sangat penting dilakukan di lingkungan kampus untuk menciptakan persaingan yang sehat dalam sebuah organisasi dan memunculkan pemimpin yang sesuai dengan yang diharapkan. Bentuk nyata dalam penerapan sila keempat adalah membuat susunan kepanitiaan dengan mengadakan rapat seluruh anggota dan membuat sesi diskusi yang melibatkan dosen dan mahasiswanya.
5. Implementasi Nilai Sila Kelima
Implementasi nilai sila kelima, yakni yang berbunyi Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Lambang padi dan kapas yang merujuk pada persamaan hak yang dimiliki setiap warga negara, akan tetapi saat ini sulit untuk menemukan nilai-nilai keadilan dikarenakan lunturmya rasa cinta generasi muda terhadap Pancasila dan berkurangnya nilai-nilai kejujuran. Suatu tindakan nyata sila kelima pada kehidupan kampus adalah pemberian fasilitas yang merata bagi seluruh mahasiswa kampus tanpa saling membeda-bedakan, misalnya memberikan izin akses pada mahasiswa dalam meminjam buku ke perpustakaan dan memberikan fasilitas yang sama pada setiap ruangan kelas.
Nilai-nilai Pancasila, menurut Notonagoro, mencakup nilai spiritual, nilai material dan nilai vital. Nilai- nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan cita-cita serta harapan yang didambakan oleh bangsa Indonesia. Untuk itu, penghayatannya dilakukan ke dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat tanpa terkecuali termasuk dalam pembelajaran pada institusi perguruan tinggi. Perguruan tinggi harusnya mampu mengartikulasikan nilai–nilai Pancasila ke dalam kegiatan perkuliahan secara konkrit oleh segenap mahasiswa serta pengelola pendidikan. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus menjadi landasan segala tindak tanduk mahasiswa. Hal tersebut sebagai mana fungsi mahasiswa sebagai pengawal nilai-nilai atau “Guardian of Value”. Sehingga, merujuk pada fungsi tersebut, mahasiswa harus menjaga dan mengimplementasikan Pancasila dalam segala situasi dan kondisi (Vita Fatimah Armadhany. 2021).
Pancasila, landasan dan ideologi bangsa Indonesia merupakan salah satu pilar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila hendaknya ditanamankan dalam seluruh kegiatan pendidikan. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan dimana ada keterkaitan antar sila satu dengan sila yang lainnya. Nilai Pancasila bukan hanya untuk dipahami tetapi untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan kehidupan kampus. Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kampus dapat dilakukan dengan cara merangkul dalam dengan merangkul aktivitas organisasi kampus, kegiatan ini dilakukan agar nilai-nilai Pancasila yang ingin dicapai dapat tertanam dengan mudah di jiwa mahasiswa.[]
Pengirim :
Ayu Alida, mahsiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon, email : Email: ayualida61@gmail.com
