Notification

×

Iklan

Iklan

Stigma dan Momok Matematika Bagi Siswa

Jumat, 22 Desember 2023 | Desember 22, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-22T16:07:18Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Dhani Nadiatusholikha (Foto : IST)

Dalam pembelajaran matematika tidak seterusnya berjalan lancar tapi juga terdapat berbagai permasalahan. Salah satu permasalahan dalam pembelajaran matematika yaitu anggapan dari sebagian besar siswa bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan, sehingga banyak siswa yang kurang menyukai pelajaran matematika bahkan menjadikan matematika sebagai momok yang harus dihindari. Permasalahan kesulitan belajar matematika dipengaruhi faktor internal dari siswa dan faktor eksternal dari guru atau lingkungan sekolah. 


Faktor eksternal penyebab kesulitan belajar matematika adalah faktor yang berasal di luar diri siswa. Faktor eksternal yang mempengaruhi meliputi, lingkungan keluarga, strategi pembelajaran, lingkungan sekolah. Sedangkan faktor internal meliputi minat belajar siswa, motivasi siswa, kebiasaan pola belajar siswa.


Dua faktor yang paling berpengaruh yaitu faktor eskternal dari guru dan metode pembelajaran yang digunakan. Mengapa demikian? Karena siswa akan senang dan tidak bosan jika guru mengajar dengan menarik dan menyenangkan serta metode pembelajaran yang digunakan disenangi oleh siswa.


Guru yang menyenangkan dalam pembelajaran lebih mudah mendapatkan hati para siswa, karena guru yang seperti itu banyak disukai siswa. Sehingga hal tersebut dapat membuat proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan menyenangkan serta minat belajar siswa akan meningkat dan hasil belajar akan memuaskan.


Metode pembelajaran juga berpengaruh besar terhadap masalah kesulitan belajar yang dialami siswa. Guru yang menggunakan metode pembelajaran yang salah akan mempengaruhi minat belajar siswa, sehingga siswa kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran. Sebaliknya, jika metode yang digunakan tepat maka akan membuat siswa mudah dalam mengikuti pembelajaran. 


Setiap permasalahan pasti ada cara untuk menyelesaikannya. Begitu juga dengan permasalahan kesulitan belajar yang dialami siswa. Ada beberapa upaya penyelesaian yang dapat dilalukan oleh guru untuk menyelesaikan permasalahan kesulitan belajar matematika yang dialami oleh mayoritas siswa.


Cara pertama yaitu buat perspektif positif tentang matematika. Guru bisa membangun perspektif yang positif tentang mata pelajaran matematika bahwa matematika tidaklah seburuk yang mereka pikirkan, banyak manfaat bisa diperoleh jika mahir matematika. Bukan saja untuk mendapatkan nilai bagus di sekolah, namun juga untuk kehidupan di masa depan. Misalnya ketika memasuki dunia kerja, pasti akan bertemu dengan matematika atau berhitung meskipun untuk berhitung sederhana.  


Cara yang kedua adalah buat suasana belajar yang menyenangkan. Untuk membuat anak kembali nyaman belajar dan tidak mengalami kesulitan saat belajar, guru perlu membuat sebuah suasana belajar matematika yang menyenangkan di dalam kelas. Mulai dari membuat suasana menyenangkan sehingga proses belajar ada kenyamanan. Kemudian lengkapi dengan media belajar yang memadai dan disukai oleh anak, seperti dilengkapi alat-alat sederhana dan menarik sehingga siswa merasa senang dan mudah memahami materi.


Cara ketiga adalah beri apresiasi pada setiap pencapaian anak. Proses belajar matematika memang terkadang lebih sulit ketimbang belajar materi yang lain. Bagi sebagian anak, menjalani proses belajar berhitung hingga rumus-rumus itulah yang sulit. Peran guru adalah dengan memberikan dukungan maksimal selama proses belajar itu berlangsung. Dengan tidak memaksakan anak harus bisa dalam waktu singkat, namun membuat mereka tetap berada dalam kondisi bersemangat sampai bisa menuntaskan belajarnya.


Cara keempat adalah pilih metode belajar yang tepat. Setiap anak memiliki metode belajar yang berbeda-beda. Ada yang suka metode belajar eksplorasi, dimana guru bisa mengajak anak eksplorasi hal-hal sesuai tema pelajaran matematika mereka. Ada juga metode demonstrasi, guru memberikan contoh-contoh matematika yang tepat dan menyenangkan bagi anak. Atau, jika anak lebih suka tanya jawab maka biarkan mereka bertanya semua hal yang tidak dipahami tentang matematika. 


Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar matematika yang dialami siswa dipengaruhi beberapa faktor antara lain faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, strategi pembelajaran, lingkungan sekolah dan faktor internal meliputi minat belajar siswa, motivasi siswa, kebiasaan pola belajar siswa. Namun, dua hal yang paling berpengaruh terhadap permasalahan kesulitan belajar adalah faktor dari guru dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Dalam menghadapi permasalahn tersebut terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan yaitu membuat perspektif positif tentang matematika, buat suasana belajar yang menyenangkan, beri apresiasi pada setiap pencapaian anak, pilih metode belajar yang tepat.[]


Pengirim :

Dhani Nadiatusholikha, Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (S1) Pendidikan Matematika Universitas Tidar, e-mail : dhaninadia11@gmail.com 

×
Berita Terbaru Update