Notification

×

Iklan

Iklan

Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa

Jumat, 22 Desember 2023 | Desember 22, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-22T16:16:44Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto : ILUSTRASI

Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila menyatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, ras, budaya, dan agama yang bermacam-macam. Pancasila mengandung nilai-nilai universal yang dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di era modern. Namun, di era modern ini, nilai-nilai Pancasila semakin terkikis oleh berbagai tantangan, seperti arus globalisasi, perkembangan teknologi, dan perubahan sosial. 


Semakin ke sini pancasila semmakin dilupakan dan disepelekan oleh anak muda masa kini karena lebih memilih ideologi luar yang dianggap menarik.  Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk melestarikan nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya pancasila dan  mengamalkan nilai-nilainya maka yakinlah bangsa Indonesia bisa menjadi negara yang maju. Artikel ini bertujuan untuk memberi pemahaman tentang pentingnya pancasila dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.


Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila mengandung lima sila yang merupakan nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia dan harus dipegang teguh oleh seluruh warga negara Indonesia. Pancasila telah menjadi fondasi kebangsaan yang telah menyatukan bangsa Indonesia selama lebih dari 75 tahun. Pancasila diciptakan. Salah satu alasan pancasila menjadi daar negara adalah karena di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur budaya bangsa dan sesuai dengan bangsa indonesia yang multikultural.


Di era modern ini dan sedang gencar-gencarnya arus globalisasi, Pancasila tetap relevan untuk menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia. Hal ini karena Pancasila memiliki nilai-nilai universal yang dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di era globalisasi.


Nilai-nilai universal yang terkandung dalam Pancasila antara lain:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa. Nilai ini mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki keyakinannya masing-masing. Oleh karena itu, setiap orang harus saling menghormati dan menghargai perbedaan keyakinan. Kita tidak boleh menjelek-jelekan agama lain, begitupun sebaliknya.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Nilai ini mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama. Oleh karena itu, setiap orang harus saling menghormati dan menghargai hak asasi manusia. Indonesia juga terkenal dengan adab ketimurannya sehingga kita harus menjaga hal tersebut.

3. Persatuan Indonesia. Nilai ini mengajarkan bahwa bangsa Indonesia adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, setiap orang harus saling bersatu dan gotong royong untuk membangun bangsa Indonesia. Tidak perlu melihat dia dari suku mana, ras apa, agama apa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Nilai ini mengajarkan bahwa setiap orang memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, setiap orang harus saling berdialog dan berdiskusi untuk mencapai mufakat.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai ini mengajarkan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan keadilan dan kesejahteraan. Oleh karena itu, setiap orang harus saling membantu dan bekerja sama untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


Nilai-nilai universal yang terkandung dalam Pancasila tersebut dapat menjadi pedoman untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada di era modern. Misalnya, tantangan globalisasi yang dapat mengancam nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Pancasila dapat menjadi benteng untuk menjaga nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dari pengaruh globalisasi yang negatif.


Selain itu, Pancasila juga dapat menjadi pedoman untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Misalnya, cita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Pancasila dapat menjadi landasan untuk menyusun kebijakan dan program pembangunan yang dapat mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.


Oleh karena itu, penting untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti belajar dan memahami Pancasila, menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa.

Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, kita dapat mewujudkan bangsa Indonesia yang bersatu, adil, makmur, dan sejahtera seperti yang dicita-citakan pahlawan bangsa.


Namun, di era modern ini, nilai-nilai Pancasila semakin terkikis oleh berbagai tantangan, seperti arus globalisasi, perkembangan teknologi, dan perubahan sosial. Hal ini dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia dan cita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.


Arus globalisasi yang semakin deras membawa pengaruh yang beragam bagi bangsa Indonesia. Di satu sisi, globalisasi dapat membawa peluang bagi bangsa Indonesia untuk berkembang. Namun, di sisi lain, globalisasi juga dapat membawa ancaman, seperti masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.


Perkembangan teknologi yang pesat juga memiliki dampak yang beragam bagi bangsa Indonesia. Di satu sisi, teknologi dapat mempermudah kehidupan masyarakat. Namun, di sisi lain, teknologi juga dapat berdampak negatif, seperti penyalahgunaan teknologi untuk menyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian. Semua perubahan itu juga terlihat dari mahasiswa. Globalisasi memberikan mahasiswa akses lebih mudah terhadap ragam kuliner dari berbagai belahan dunia. 


Restoran cepat saji, warung makan internasional, dan berbagai jenis makanan eksotis menjadi bagian dari gaya hidup mahasiswa yang semakin terbuka terhadap keberagaman kuliner global. Kita tahu bahwa makanan cepat saji itu tidak sehat tapi walaupun mahasiswa sudah tahu cenderung tidak peduli, dan mengutamakan  nafsu sesaat mereka. Banyak juga kasus kalau kerja kelompok harus di cafe guna kebutuhan konten story di media sosial.


Kemudian dari gaya berpakaian, mahasiswa sekarang sangat mengutamakan OOTD. Bisa dikatakan kuliah sekarang menjadi tempat adu outfit. Adab dan moral mahasiswa juga mengalami perubahan setelah adanya globalisasi, menurut saya perubahan tersebut cenderung ke negatif. Banyak berita mengenai kasus amoral yang dilakukan oleh mahasiswa. Contohnya adalah mahasiswa tidak menggunakan bahasa yang sopan , pelecehan terhadap dosen, pembullyan, dan masih banyak lagi.


Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat juga dapat mengancam nilai-nilai Pancasila. Perubahan sosial yang cepat dapat membuat masyarakat menjadi tidak peka terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk melestarikan nilai-nilai Pancasila. Upaya tersebut dapat dilakukan oleh semua elemen bangsa, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia pendidikan.


Pemerintah dapat berperan dalam melestarikan nilai-nilai Pancasila dengan berbagai cara, seperti: 1) Meningkatkan pendidikan dan pemahaman mengenai pancasila; 2) Menciptakan lingkungan yang kondusif melalui penerapan pancasila; 3) Meningkatkan iman dan taqwa kepada tuhan; 4) Menjaga pesatuan dan kesatuan; dan 6) Menghomati dan saling menghargai.


Kesimpulan


Pancasila adalaah pondasi untuk menjadi negara yang maju dan sejahtera. Namun, karena adanya globalisasi nilai-nilai pancasila hanya dianggap angin lalu oleh masyarakat. Nilai-nilai luhur dalam pancasila semakin luntur. Oleh karena itu, kita sebagai anak muda harus bisa menjaga dan mengembalikan fungsi pancasila seebagai dasar negara.[]


Pengirim :

Lilis Rahmawati, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarya, E-mail: Lilisrahmawati.2023@uny.ac.id 

×
Berita Terbaru Update