Foto : ILUSTRASI |
Dewasa ini Bahasa Arab mempunyai peranan penting dalam pergaulan manusia yang telah memasuki dunia globalisasi, informasi dan komunikasi. Oleh karena itu jelaslah sudah kepentingan mempelajari bahasa Arab bukan saja untuk keagamaan tetapi juga untuk pergaulan antar sesama bahkan antar bangsa. Bahasa Arab telah diakui PBB secara resmi sebagai bahasa Internasional pada tahun 1973. Ini membuktikan bahwa bahasa Arab berperan penting sebagai alat komunikasi ditingkat internasional. Bahasa Arab semakin menarik untuk dipelajari bukan dari dorongan keagamaan semata tetapi juga dilatarbelakangi oleh perdagangan, politik, dan pendidikan.
Dalam pembelajaran bahasa arab dikenal empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa yaitu keterampilan mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Oleh karena itu, sebagai tenaga pengajar bahasa arab, seorang guru harus memiliki maharah (keterampilan) dibidang bahasa arab. Dalam segi maharah, guru bahasa arab diharapkan menguasai empat maharah yakni; keterampilan mendengar (maharah al-istima’), berbicara (maharah al-kalam), membaca (maharah al-qira’ah) dan menulis (maharah al-kitabah). Hal ini diharapkan agar seorang guru bahasa arab mampu mengantar anak didiknya memiliki kemampuan menguasai bahasa arab baik secara reseptif maupun produktif.
@IKLAN_2023 |
Menurut Nana Sudjana keterampilan adalah pola kegiatan yang bertujuan untuk manipulasi dan koordinasi informasi yang dipelajari. Keterampilan dalam berbahasa mencakup empat keterampilan, yaitu :
1. Keterampilan Mendengar (Maharah al-Istima’).
Istima’ merupakan kumpulan fitur bunyi yang terkandung dalam mufrodat. Keterampilan Istima’ diarahkan pada keterampilan menyimak dengan tidak melepas konteks. Mendengar merupakan keterampilan pertama yang dilakukan oleh seseorang dalam belajar berbahasa
2. Keterampilan Berbicara (Maharah al-Kalam).
Keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang paling penting dalam pembelajaran bahasa karena keterampilan berbicara merupakan keterampilan dasar dalam mempelajari bahasa asing. Ketrampilan ini merupakan bagian dari kemampuan berbahasa yang aktif dan produktif.
3. Keterampilan Membaca (Maharat al-Qira’ah).
Dalam hal pemberian butir Bahasa etic keterampilan membaca memiliki kelebihan dari keterampilan menyimak, karena keterampilan membaca lebih akurat dari pada keterampilan menyimak. Seseorang yang sedang belajar keterampilan membaca bisa mendapatkan pembelajaran dari majalah, buku, dan surat kabar yang berbahasa Arab. Dengan demikian pembelajar akan memperoleh tambahan kosa kata dan bentuk tata bahasa dalam jumlah banyak yang bermanfaat untuk berinteraksi secara komunikatif.
4. Keterampilan Menulis (Maharah al-Kitabah).
Keterampilan menulis merupakan keterampilan penting dalam pembelajaran ahasa Arab. Dengan menulis seseorang bisa mengaktualisasikan kemampuannya dan spesialisasi keilmuannya kepada publik.
Dalam pembelajaran bahasa arab sebagai bahasa kedua asing, seorang guru diharapkan menguasai bahasa arab yang apik dan mumpuni. Ada empat keterampilan berbahasa arab yang mana proses pemerolehannya jika disebutkan secara urut adalah: keterampilan mendengar (maharah al-istima’), keterampilan berbicara (maharah al-kalam), keterampilan membaca (maharah al-qira’ah), memiliki keterampilan dan kompetensi agar mampu mengantar anak didiknya memiliki kemampuan keterampilan menulis (maharah al-kitabah).[]
Pengirim :
Alya Najwa Salsabila, Muthii’Ah Lathif dan Nisa’ul Khairani Nabila (Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Sekolah Tinggi Islam Tarbiyah Madani Yogyakarta, email : khaira13bila@gmail.com