Notification

×

Iklan

Iklan

Latar Belakang Kehidupan Seorang Content Creator

Rabu, 27 Desember 2023 | Desember 27, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-27T08:06:33Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Laurina (Foto : IST)

Menjadi content creator media sosial memang ada suka dan dukanya. Satu hal yang pasti, ini adalah pekerjaan bagi mereka yang memiliki hasrat terhadap hal-hal yang mereka sukai. Sebagai permulaan, ada banyak hal yang harus dilakukan dalam perencanaan dan persiapan konten sebelum dunia dapat melihatnya.


Sedangkan dalam makna yang lebih dalam, content creator adalah pekerjaan di mana seseorang atau sekelompok membuat konten berbentuk audiovisual seperti video, podcast, atau vloger dengan tujuan menghibur, mengedukasi, dan atau menginformasi.


Modal yang dibutuhkan untuk menjadi pembuat konten sangat relatif. Bahkan, dengan handphone saja, kita sudah bisa menjadi bagian dalam profesi tersebut, selama aktif menghasilkan karya-karya di platform, sebut saja TikTok, YouTube, Instagram, atau Twitter.


Penghasilan yang ditawarkan dari seorang content creator memang cukup menggiurkan. Bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, uang yang didapat dari hasil endorsement atau ads akan terus mengalir selama masih banyak yang menikmati dan menggunakan jasa kita.


Menjadi content creator media sosial adalah salah satu pilihan karier terbaik bagi kaum muda saat ini. Namun jalur ini penuh dengan kesenjangan gaji, kelelahan, ketidakpastian, dan masih banyak lagi. Di  balik kesuksesan mereka para content creator, terdapat beberapa poin yang harus kita jalani atau pahami  sebelum terjun ke pekerjaan ini.


1. Tahan Malu Saat Ngonten

Sekarang ini, banyak sekali content creator yang memanfaatkan kesehariannya sebagai ide kontennya. Kalau kalian sering lihat di TikTok, “A Day in My Life” menjadi salah satu karya yang paling diminati pengunjung. 


Di sini, kita akan disuguhkan dengan beragam aktivitas dalam satu hari sang pembuat konten, lebih seru lagi jika ia mempunyai kegiatan yang relate dengan kita sendiri. Juga berkeinginan membuat tema yang serupa, mulai sekarang kamu perlu meningkatkan kepercayaan diri dan komunikasi yang baik


2. Harus Siap Mental

Mempunyai mental yang kuat diperlukan agar ketika mendapatkan hujatan dan kritikan, kita bisa menghadapinya dengan kepala dingin. Tapi tidak sedikit loh, yang justru tumbang dan enggan berkarya lagi karena merasa down. Jadi menjadi content creator tidak melulu soal ramah kepada fans-nya saja, tetapi juga bagaimana menghadapi orang yang tidak menyukai dirinya atau karyanya.


3. Sering Dikira Tidak kerja

Sepertinya sih, poin yang satu ini relate banget deh, dengan kehidupan full time content creator. Kemana-mana membawa kamera, mungkin lebih sering jalan-jalan, tetapi kok, menghasilkan banyak uang, ya? Kok, sering shopping , ya?


Stop menjulid deh. Karena saat ini profesi yang dikerjakan di luar juga banyak, termasuk dengan pembuat konten, yang selalu memikirkan ide untuk membuat video yang semenarik mungkin sesuai kategorinhya. Situasi yang seperti ini bisa saja terjadi padamu dan itu tidak perlu kamu risaukan. Fokuslah berkarya sampai namamu dikenal masyarakat luas.


4. Perlu mengatur atau manajemen waktu yang baik

Time is money, juga untuk pembuat konten. Sekali saja kita menunda pekerjaan dengan sengaja, bisa-bisa menjadi kebiasan yang kurang baik dan terus dilakukan. Platform media sosial memiliki prime time-nya atau jam tayang yang utama. 


Audiens biasanya akan lebih banyak membuka sosial medianya di periode-periode prime time tersebut. Oleh karena itu, aturlah waktu agar jadwal riset ide, pengambilan gambar, editing, dan unduh konten tidak bertabrakan. 


Belum lagi jika video yang di-publish terlalu berat memorinya, tentu saja memerlukan additional time untuk ter-apload seluruhnya. Jika kamu sudah punya schedule yang konsisten dan konten sudah makin optimal, audiens lama-kelamaan juga akan hafal dengan jam tayangmu. Mereka pasti akan menyalakan notifikasi video-mu dan viewers otomatis meningkat.


5. Kurang Tidur, Kurang Main

Kehidupan content creator beresiko pada pekerjaannya sendiri, menentukan ide-membuat konten-editing-upload-brainstorming-membuat konten lagi, begitu seterusnya. Mereka kadang melupakan work-life balance-nya.


Memutuskan untuk berkarya di bidang ini, kamu perlu bisa mengatur waktu dengan baik. Jangan sampai kamu kurang istirahat karna terlalu sibuk membuat konten dan tidak sempat berlibur atau bertemu teman-teman. 


Punya penghasilan itu penting, tapi kita harus bisa membagi waktu karna sumber kebahagiaan kita juga berasal dari tempat lain, salah satunya bisa berbagi cerita dan tawa dengan teman-teman lain.


6. Menghargai Proses Perjuangan

Content creator yang berawal berkarier di bidang ini melalui proses yang tidak instan. Mereka tentunya mengalami ombak besar sebelum akhirnya bisa stabil seperti ini, misalnya viewers kecil, mendapat kritikan, harus begadang, dan lainnya. 


Perjuangan seperti ini kelak akan kita kenang dan mampu membuat kita bangkit kembali saat sedang dilanda masalah jadi seorang content creator ternyata tidak gampang. Mereka pasti akan mengalami suka dan duka nya.


7. Harus Selalu Update

Sebagai seorang content creator, kamu selalu terobsesi dalam hal-hal kekinian ataupun trend terbaru. Itu semua merupakan upaya untuk menunjukkan eksistensimu dengan membuat konten yang sedang ramai dibicarakan.


Selain itu, dengan membuat konten-konten yang kekinian dan trend itu akan menambahkan jumlah follower, ataupun subscriber yang selalu menantikan hasil karyamu, karna para followers selalu ingin tahu dan penasaran tentang trend terbaru.


Nah, itu adalah hal yang harus diperhatikan oleh para content creator. Menjadi content creator tentu harus siap mental juga. Mempunyai mental yang kuat, sifat tidak mudah marah dan overthinking, serta tidak mudah tumbang akan diperlukan jika saja nantinya mendapatkan kritikan maupun hujatan dari orang yang tidak menyukai karyamu ataupun dirimu.


Namun di sisi lain, menjadi seorang content creator sendiri dapat membuat kita menjadi seseorang yang multitasking, seperti halnya memulai dengan riset trend di media sosial sehingga menjadi seseorang yang lebih up to date dan kreatif, lalu take video, voice over, edit video secara keseluruhan jika saja masih seorang diri dan belum membentuk tim.


Selain itu, seorang content creator yang memulai karier seorang diri akan mengerti apa arti dari proses perjuangan sebenarnya. Mereka tahu benar bagaimana memulai untuk membuat sebuah karya dan memahami pentingnya viewers. Dengan demikian, perjuangannya menjadi kebanggaan tersendiri yang akan selalu dikenang kapanpun.[]


Pengirim :

Laurina, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang, email : rina63964@gmail.com

×
Berita Terbaru Update