 |
| Foto : ILUSTRASI |
Akhir akhir ini Indonesia dikagetkan dengan meningkatnya angka bunuh diri. Peningkatan ini lebih menonjol kepada mahasiswa yang menjadi perbincangan hangat masyarakat. Dilansir dari yankes.kemensos.go.id bahwa penyebab utama bunuh diri adalah kondisi depresi pada individu. Depresi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius karena pada umumnya depresi berujung pada bunuh diri.
Berdasarkan data dari DORS SOPS Polri (Rabu, 24/5/2023), penindakan kasus bunuh diri mencapai 451 kasus yang didirata- ratakan sejak awal 2023, setidaknya tiga orang melakukan aksi bunuh diri setiap harinya, dan kini telah mencapai 971 kasus, yang mana angka ini menunjukan peningkatan dari tahun 2022 yang hanya mencapai 900 kasus.
Dari data tersebut, penulis memandang isu kesehatan mental perlu digali kembali dikalangan masyarakat. Kepedulian terhadap kesehatan mental perlu mendapat peningkatan. Pada umumnya, krisis kesehatan mental terjadi diantara anak anak, remaja, dan dewasa muda. Padahal, konsekuensi kegagalan mengatasi kondisi kesehatan mental dapat memicu depresi dan berujung pada bunuh diri. Bahkan, bunuh diri merupakan salah satu penyebab utama kematian diantara usia 15-29 tahun.
 |
| @IKLAN_2023 |
Pada umumnya, penyebab bunuh diri cukup kompleks. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari kondisi mental individu. Kondisi mental menjadi perhatian khusus masalah ini. sayang, kesadaran tersebut masih perlu didorong untuk memberi pemahaman pentingnya menjaga kesehatan mental demi jiwa yang sehat.
Pentingnya Kesehatan Mental
Kesehatan mental merupakan kondisi dimana batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, yang memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari hari dan menghargai orang lain disekitar. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan tubuh. Bahkan, kesehatan mental sangat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang sehingga kesehatan mental sangat berpengaruh pada kualitas hidup seseorang.
Mental yang sehat memberikan dampak yang luar biasa terhadap individu sendiri dalam menjalani kehidupannya. Mental yang sehat akan menggambarkan bagaimana seseorang menikmati hidupnya seperti, tidak suka mengeluh, selalu bersyukur, mengembangkan keterampilan dengan baik, memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi, memiliki hubungan yang baik dengan orang lain dan lingkungannya, suasana hati yang selalu terjaga, serta yang paling penting bagaimana seseorang mengambil keputusan dalam masalah yang dihadapinya. Dengan mental yang sehat seseorang tidak akan buru buru mengambil keputusan yang fatal seperti bunuh diri. Dengan demikian, kesehatan badan sampai kejernihan pikiran individu memiliki peranan dalam menentukan kualitas mentalnya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tips memelihara kesehatan mental
Sadar atau tidak sadar rasa khawatir terhadap masalah adalah hal yang normal. Setiap orang pasti pernah mengalaminya. Merasa kwatir terhadap sesuatu atau merasa cemas terhadap situasi merupakan hal yang wajar. Namun, rasa cemas yang tak kunjung reda serta tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan stress yang berakibat pada gangguan mental individu.
Cemas adalah perasaan yang timbul ketika kita kwatir atau takut akan sesuatu. Cemas yang tidak ditata dengan baik akan memimbulkan rasa stress dan rasa stress yang tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan depresi. Oleh karena itu, mengendalikan rasa kwatir atau cemas merupakan langkah yang tepat untuk mental yang sehat.
Mengelola stress yang baik dapat dilakukan dari cara cara yang sederhana seperti, menjaga kebugaran tubuh, makan yang teratur, tidur yang cukup, meningkatkan ibadah, mengembangkan minat dan bakat, serta membicarakan keluhan kepada orang lain.
Terkait dengan membicarakan keluhan kepada orang, penulis memberi catatan bahwa membicarakan keluhan kepada orang yang tepat adalah cara yang paling efektif dalam mengurangi stress karena dengan membicarakan keluhan kepada orang lain maka pikiran kita akan terbuka seolah olah kita sedang meluapkan segala beban dan tekanan. Berbicara kepada orang yang tepat akan menciptakan rasa kelegaan yang akan membawa kita pada solusi atas rasa kwatir kita atas masalah yang sedang kita hadapi. Berbicara kepada orang yang tepat akan mengarahkan kita kepada jalan keluar yang terbaik atas masalah yang kita jalani. Oleh karena itu memilih orang yang tepat untuk membicarakan masalah yang kita hadapi menjadi solusi terbaik dalam menjaga kesehatan mental.
Selain mengelola stress dengan baik, penulis juga menekankan supaya dalam menghadapi masalah, kita didorong untuk tidak buru buru mengambil keputusan. Pikirkan matang matang dan disarankan untuk tidak gegabah. Perlu dipahami bahwa secara langsung ataupun tidak langsung, setiap keputusan yang kita ambil pasti memberikan dampak pada kehidupan kita dan bahkan pada orang lain juga.
Perlu di garisbawahi bahwa hidup adalah membuat pilihan. Kita dapat menjalani hidup atas satu keputusan dan keputusan lain. Karena itulah, keputusan yang tepat sangat berpengaruh terhadap langkah selanjutnya dalam hidup kita. Untuk itu, saat mengambil keputusan perlu berhati- hati dan penuh pertimbangan.
Oleh karena itu, strategi dalam membuat keputusan harus dimiliki oleh semua orang. Penulis menyarankan beberapa strategi dalam membuat keputusan, diantaranya dimulai dengan mendinginkan pikiran, buat skala prioritas, dengarkan kata hati, usahakan untuk tidak panik, bersikap tegas pada diri sendiri, jangan takut salah dan kalau memungkinkan minta saran dari orang lain apabila masalah yang dijalani tidak bisa di handle lagi.
Perlu diingat bahwa kita sebagai individu pasti akan menghadapi berbagai masalah dalam hidup ini. semua orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya. baik itu masalah yang sederhana sampai masalah yang sangat kompleks seakan akan tidak ada jalan keluarnya. Namun, yakinlah kalau mental kita sehat dan kuat satu satu pasti bisa kita jalani dan pasti bisa kita lewati tanpa harus melukai diri sendiri. Yang menjadi titik poinnya adalah cara kita menghadapi masalah tersebut. Oleh karena itu, penulis menyarankan supaya kita tetap memelihara kesehatan mental kita sehingga kita siap menghadapi berbagai masalah yang ada yang membuat kita untuk tidak mudah menyerah.[]
Pengirim :
Putri Artama, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Santo Thomas Medan dan merupakan Anggota Komunitas Veritas, email : putriartma@gmail.com
