Notification

×

Iklan

Iklan

Kesehatan Kepribadian dalam Pandangan Budaya Jawa : Resiliensi dan Tujuan Hidup

Jumat, 22 Desember 2023 | Desember 22, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-22T16:46:44Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto : ILUSTRASI

Kesehatan kepribadian sering kali dihubungkan dengan tujuan hidup menciptakan suatu keterkaitan erat diantara keduanya. Sebagian orang menyakini bahwa tujuan hidup memegang peran penting dalam membentuk kualitas kepribadian seseorang. Namun, perlu diperhatikan bahwa Ketika tujuan hidup melanggar norma sosial, kepribadia dapat dianggap “tidak sehat”. Sebalikanya, kepribadian yang dianggap “sehat” jika tujuan hidupnya sejalan dengan nilai dan norma sosial yang berlaku.


Dalam konteks pandangan Jawa, konsep tujuan hidup juga sering terkait dengan pandangan manusia terhadap nasib dalam berbagai budaya. Hidup dianggap sebagai takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan, dan manusia diharapkan menjalani hidup sesuai dengan kehendak – Nya, menerima kondisi hidup yang sudah ditetapkan.


Perspektif mengenai masa depan dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang menganggapnya sebagai sesuatu yang optimis dan yang melihatnya sebagai kewajiban untuk bersabar dan menerima segalanya dengan lapang dada. Hal ini mencerminkan pandangan terhadap kehidupan sebagai perjalanan yang harus diterima dengan penuh kebijaksanaan.


Dalam Kesehatan kepribadian Jawa, perasaan memiliki dampak signifikan karena menjadi manifestasi utuh dari keberadaan manusia. Perasaan ini menjadi motivasi bagi individu untuk terus beraktivitas dalam kehidupan, dengan tujuan untuk menjaga kelangsungan hidup. Pengetahuan dan ilmu dianggap sebagai sarana untuk mencapai kepribadian yang sehat, yang tercermin dalam konsep kepribadian sepuh, wutuh, dan Tangguh.


Telah dijelaskan dalam buku Pandangan Orang Jawa (Casmini, 2016), bahwa kepribadian yang sehat didefinisikan sebagai individu yang memahami esensi kehidupan dan mampu menjaga nama baik serta kewibawaan secara menyeluruh. Kepribadian sepuh mencirikan individu yang selalu mengoptimalkan peran mereka sebagai ciptaan Tuhan. Kepribadian wutuh mencerminkan individu yang utuh tanpa kecacatan, sementara kepribadian tangguh menggambarkan individu yang mampu menjalani kehidupan dengan suka cita, bahkan dalam menghadapi ujian, duka dan kesengsaraan.


Kepribadian yang sehat mencakup beberapa aspek penting diantaranya yaitu karakter yang berarti kemantapan dalam mempertahankan sikap atau pandangan pribadi dengan menandakan integritas diri yang kuat, tempramen yang berarti perilaku individu yang memainkan peran penting dalam membentuk respons terhadap lingkungan sekitar, sikap yang dapat diartikan sebagai reaksi atau tanggapan individu terhadap suatu objek, stabilitas emosi atau sejauh mana reaksi emosional tetap stabil dalam menghadapi rangsangan dari lingkungan, sosiabilitas atau kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.


Dalam perjalanan mencapai kepribadian yang sehat, berbagai metode dan prinsip telah dicatat dan dijelaskan dalam buku (Casmini, 2016). Ditengah budaya Jawa, salah satu metode yang dianggap efektif adalah perihatin, yang merupakan perilaku dengan tujuan memancing perbuatan baik atau ngeksi ganda. Dalam konteks ini, perihatin melibatkan upaya seperti praktik semedi tengah malam,  berdoa untuk keselamatan berkeluarga dan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.


Dalam buku lain yang membahas hubungan antara kepribadian dan Kesehatan fisik (Ghazali, 2016), ditekankan bahwa Kesehatan fisik seseorang sangat terkat dengan struktur kepribadian secara keseluruhan. Sikap mental yang sehat tercermin dalam kepribadian yang stabil, sejalan dengan nilai etika yang diakui oleh masyarakat.


Meditasi merupakan salah satu metode yang ditempuh untuk mencapai keadaan kepribadian yang sehat. Terdapat dua jenis meditadi tipe konsentrasi yang bertujuan untuk menjaga focus jiwa dan meditasi sikap penuh perhatian (mindfulness) yang melibatkan sikap netral terhadap segala yang muncul dalam aliran kesadaran. 


Dalam buku “Kepribadian Sehat ala Orang Jawa” (Casmini, 2016), menjelaskan bahwa terdapat sejumlah ciri kepribadian sehat yang mencakup diantaranya yaitu keseimbangan spiritual dan fisik dalam kehidupan mereka, kesantunan dan kerendahan hati seperti bicara dengan sopan dan menghormati orang lain, nilai – nilai keluarga yaitu mendukung dan menjaga hubungan bai kantar keluarga, keterlibatan dalam acara – acara sosial, mampu menjaga kestabilan emosional, pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri, individu dengan kepribadian yang sehat sering berusaha untuk terus mengembangkan diri mereka, kemampuan beradaptasi terhadap perubahan situasi, dan yang terakhir adalah empati atau memahami dan merasakan perasaan orang lain.


Dengan memahami dan menumbuhkan ciri – ciri ini, individu dapat mengarahkan diri mereka menuju kepribadian yang sehat dan seimbang, menciptakan harmoni antara nilai – nilai budaya dan perkembangan pribadi yang positif.[]


Pengirim :

Samuel, mahasiswa USM Semarang, email : samuelhenry370@gmail.com

×
Berita Terbaru Update