Foto : ILUSTRASI |
Sampai sekarang ini, ada satu masalah yang belum juga teratasi di Indonesia yaitu pengangguran. Dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran terbuka di Indonesia dibulan Agustus 2023 mencapai 5,32 persen. Sedangkan pada Agustus 2022 jumlahnya yakni 5,86 persen. Hal ini berarti tingkat pengangguran terbuka turun 0,54 persen dibandingkan Agustus 2022.
Seperti yang kita ketahui, bahwa pengangguran ini memiliki dampak negatif yang besar, baik bagi individu, keluarga, dan masyarakat. Bagi Individu, pengangguran ini bisa mempengaruhi kualitas hidupnya baik secara finansial maupun mental. Bagi keluarga, pengganguran ini dapat berdampak pada konflik internal. Bagi masyarakat, pengganguran ini bisa mengakibatkan ketimpangan politik dan sosial, memicu tindakan kriminalitas, dan sebagainya.
Salah satu cara untuk mengatasi pengangguran di zaman sekarang ini yaitu dengan Pendidikan Vokasi. Pendidikan vokasi adalah pendidikan pada perguruan tinggi yang lebih berfokus pada keterampilan dan keahlian pada suatu bidang tertentu. Pendidikan vokasi berfokus pada individu yang siap kerja dan mampu bersaing secara nasional maupun internasional. Pendidikan vokasi ini melalui pendidikan diploma yang setara dengan pendidikan akademik.
Namun, masih banyak masyarakat yang menganggap remeh program pendidikan vokasi. Bahkan lulusan pendidikan vokasi dipandang sebelah mata. Padahal, pendidikan vokasi memiliki potensi yang besar untuk mengatasi pengganguran. Karena pendidikan vokasi menyiapkan tenaga kerja yang siap kerja, hal ini bisa dilihat dari sistem pembelajaran pendidikan vokasi, yakni 70 persen praktikum dan 30 persen teori.
Beberapa fakultas vokasi yang berpotensi besar dalam mengatasi pengganguran yaitu fakultas vokasi teknik dan fakultas vokasi kesehatan. Fakultas vokasi teknik memiliki beberapa program studi yang dibutuhkan didunia kerja, diantaranya teknik sipil, teknik mesin, teknik elektro, teknik elektronika, teknik busana, teknik boga, teknik rias, dan sebagainya. Dan fakultas vokasi kesehatan, seperti keperawatan, kebidanan, farmasi, dan kesehatan masyarakat.
Program studi tersebut sangat dibutuhkan didunia kerja pada saat ini. Lulusan pendidikan vokasi, telah diberikan keterampilan dan pengetahuan yang mumpuni, sehingga lulusan vokasi mampu bekerja pada sebuah perusahaan atau bahkan bisa membuka lapangan kerja sendiri.
Saat ini, lulusan dari pendidikan vokasi teknik memiliki peluang kerja yang besar. Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan tenaga kerja di bidang teknik yang masih sangat tinggi. Begitu juga dengan fakultas vokasi kesehatan, memiliki peluang kerja yang tinggi, terutama pasca pandemi covid-19. Lulusan dari fakultas vokasi teknik bisa bekerja pada sebuah perusahaan industri, instansi pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga penelitian, bahkan wiraswasta.
Dan lulusan pendidikan vokasi kesehatan dapat berkerja di rumah sakit, klinik kesehatan, puskesmas, industri farmasi, lembaga penelitian, perusahaan, dan wiraswasta. Kedua fakultas vokasi tersebut sama – sama bisa mendirikan usaha sendiri atau membuka lapangan pekerjaan baru, sehingga ini sangat bagus untuk mengatasi masalah pengangguran di Indonesia.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan vokasi memiliki potensi yang besar untuk mengatasi pengangguran di Indonesia ini. Oleh sebab itu, telah sepatutnya masyarakat mengubah persepsi mengenai pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi ini memberikan individu yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan dunia kerja. Sehingga mampu menciptakan individu yang siap kerja dan mampu bersaing secara nasional maupun internasional.
Pengirim :
Fitria Oktariani, mahasiswi Tata Busana Universitas Negeri Yogyakarta, email : fitriaaokok@gmail.com