Notification

×

Iklan

Iklan

Hidup dan Matiku Hanya untuk Allah Robbul Alamin

Jumat, 24 November 2023 | November 24, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-24T02:21:05Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto :ILUSTRASI

Kehidupan dunia yang penuh hiruk pikuk, trend hedon dan pergaulan yang sangat buruk di kalangan pemuda di zaman ini sangat memilukan, Nilai-nilai norma dan budaya santun hampir sirna meskipun itu di kalangan intelektualis mahasiswa pelajar dan. Banyak pemuda yang tidak lagi menghiraukan konsekuensi kehidupan setelah kehidupan dunia, kehidupan yang kekal setelah dihitung seluruh amalan, sebagai seorang muslim kita harus tahu bahwa Allah Talla WA ala mengingatkan agar kaum Muslimin memperbanyak bekal di dunia ini yaitu berupa ketaqwaan, Allah Ta'ala berfirman "وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ" Berbekal ah kalian karena sebaik baiknya bekal adalah ketaqwaan (al Baqarah ayat 197) 


Terlena dengan budaya barat, sehingga trend trend islami tak lagi muncul di permukaan, perzinaan, perjudian, mabuk dan keburukan keburukan lainya semakin merebak secara luas di kalangan mahasiswa, kenapa bisa seperti ini? 


Tentu hal tersebut disebabkan oreintasi kehidupan yang mulai bergeser ke perkara perkara duniawi, sebagian mereka menghiraukan kehidupan akhirat, bahkan tidak mempercayainya, bahkan mereka mengatakan muda foya foya, tua bahagia, mati masuk syurga, bagaimana Seseorang bisa bahagia jika kehidupan nya hanya di penuhi hal hal negatif? Maka sudah semestinya kita kembali mengoreksi orientasi kita dalam berkehidupan, jika sebelumnya kita hanya konsen terhadap kehidupan duniawi marilah kita geser ke kehidupan ukhrawi, sebagaimana tujuan kita di ciptakan yaitu untuk beribadah kepada Allah Ta'ala berfirman 

وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون

Tidaklah Allah Ta'ala menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepadaNya, (adzariyat ayat 56) 


Tentu hidup dan mati kita hanya untuk Allah Ta'ala, 

Allah Ta'ala berfirman : 

قلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.


Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitabnya tafsir Ibnu Katsir, Allah Ta'ala  memerintahkan kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam untuk memberitakan kepada orang-orang musyrik penyembah selain Allah dan kalau menyembelih hewan bukan menyebut nama Allah, Ta'ala bahwa dia (Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam) berbeda dengan mereka dalam hal tersebut. Karena sesungguhnya salatnya hanyalah untuk Allah, dan ibadahnya hanya semata-mata untuk Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Hal ini sama dengan yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain, yaitu:

{فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ}

Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah. (Al-Kausar: 2)

Artinya, berikhlaslah kamu untuk Dia dalam salat dan kurbanmu. Karena sesungguhnya orang-orang musyrik menyembah berhala dan menyembelih untuk berhala. Maka Allah Ta'ala memerintahkan kepada Nabi­Nya agar membedakan diri dengan mereka dan menyimpang dari kebiasaan yang mereka lakukan, serta menghadapkan diri dengan seluruh tekad dan niat yang tulus dalam berikhlas kepada Allah Ta'ala.


Mujahid mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: sesungguhnya salatku dan ibadahku. (Al-An'am: 162} Nusuk artinya melakukan kurban di musim haji dan umrah.


As-Sauri meriwayatkan dari As-Saddi, dari Sa'id ibnu Jubair sehubungan dengan makna firman-Nya, "Nusuki" bahwa makna yang dimaksud ialah kurbanku. Hal yang sama dikatakan oleh As-Saddi dan Ad-Dahhak.


قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَوْف، حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ الوَهْبِي، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: ضَحَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي يَوْمِ عيدٍ بِكَبْشَيْنِ وَقَالَ حين ذبحهما: " وَجَّهْت وجهي للذي فَطَر السموات وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ المشرِكين، {إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ}


Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Auf, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Khalid Az-Zahabi, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ishaq, dari Yazid ibnu Habib, dari Ibnu Abbas, dari Jabir ibnu Abdullah yang mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam  pada Hari Raya Adha berkur­ban dengan menyembelih dua ekor domba, dan ketika menyembelihnya membaca doa berikut: Aku hadapkan mukaku kepada Zat Yang Menciptakan langit dan bumi dengan hati yang hanif' (cenderung kepada agama yang hak}, dan saya bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Ta'ala, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah}.


Tidak layak seorang pemuda muslim menamatkan banyak buku-buku komik dan filsafat namun tidak pernah menamatkan tafsir al-Qur'an yang mana didalamnya banyak sekali nilai nilai kehidupan, tuntunan kehidupan baik itu tuntunan bermuamalah antara manusia atau ilahiyat. Atas penjelasan Ibnu Katsir diatas sudah semestinya kita mulai perlahan lahan beralih dari kehidupan hingar bingar ini menuju kehidupan yang lebih layak untuk kehidupan akhirat kelak.[]


Penulis :

Syaiful Anam M. Pd, Haris Januari, STITMA Yogyakarta, email : anams9763@gmail.com

×
Berita Terbaru Update