Foto : ILUSTRASI |
Bukan rahasia lagi bahwa peran bahasa Arab sangat penting bagi ummat Islam. Karena Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur'an dan Sunnah, dengan demikian Bahasa Arab adalah bagian dari agama Islam. Faktanya, Islam tidak bisa dipisahkan dengan Bahasa Arab, bahkan tidak dibolehkan bagi seorang Muslim untuk membaca Al-Qur'an kecuali dengan bahasa Arab, sedangkan membaca Al-Qur'an merupakan salah satu rukun shalat.
Mempelajari bahasa Arab menjadi lebih penting lagi ketika orang-orang semakin menjauh dari kemampuan berbahasa yang semestinya, sehingga menyebabkan lemahnya kemampuan dalam memahami makna ayat-ayat Al-qur’an yang mulia. Hal ini menjadikan Bahasa arab sebagai sarana utama dalam memahami makna Al-Qur'an dan Sunnah.
Ibnu Khaldun mengatakan: “Ketika Islam datang, banyak orang meninggalkan Hijaz (Makkah dan Madinah) dan bercampur dengan orang-orang non-Arab, sehingga kualitas Bahasa arab semakin menurun karena penggunaan Bahasa arab oleh orang non-arab yang berikomunikasi dengan orang arab yang tidak sesuai dengan yang seharusnya”
Hal yang juga menandakan pentingnya bahasa Arab dalam memahami Kitab Suci adalah kegemaran para ulama di zaman maju untuk menulis tentang makna-makna yang terkandung dalam Al-Qur'an dan yang berkaitan dengan I’rob al-Qur’an dan maknanya, bahkan ada salah satu kitab yang Bernama I’rob Al-Qur’an.
Bahasa secara umum memiliki tiga fungsi: 1) Bahasa merupakan pilar pertama dalam proses berpikir; 2) Bahasa adalah wadah pengetahuan; dan 3) Bahasa adalah sarana utama komunikasi, pemahaman, berbicara, dan transmisi perasaan.
Urgensi bahasa sangat vital sebagai alat komunikasi di kalangan manusia pada setiap tempat dan waktu, hanya saja bahasa Arab memiliki keunggulan dari semua bahasa yang ada, karena Bahasa arab adalah Bahasa yang dipilih oleh Allah menjadi Bahasa wahyuNya.
Berikut ini beberapa poin yang menunjukkan betapa pentingnya bahasa Arab:
1. Penjelasan lengkap dan rinci tidak dapat dicapai tanpa Bahasa arab, oleh karena itu Al-Qur'an tidak diturunkan kecuali dalam bahasa Arab. Allah berfirman: “Dalam bahasa Arab yang jelas” [Asy-Syu’ara’: 195], ini menunjukkan bahwa semua bahasa lain lebih rendah dari pada Bahasa arab dalam menjelaskan. Abu Al-Hussein Ahmad bin Faris (wafat pada tahun 395 H), menelaskan makna dari ayat tersebut: “Ketika Allah memilih bahasa Arab untuk penjelasan wahyuNya, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa selain Bahasa arab tidak bisa untuk mampu menjelaskan wahyu Allah.
Jika ada yang berkata: suatu pernyataan atau perkataan bisa jelas tanpa menggunakan Bahasa arab, karena setiap orang yang memahami suatu perkataan berdasarkan Bahasa yang digunakan oleh pembicara maka itu sudah cukup.
Maka jawabannya: jika seseorang berbicara menggunakan Bahasa selain Bahasa arab bertujuan hanya untuk memahamkan pendengar apa yang dibicarakannya, maka itu menunjukkan tingkat penjelasan yang paling rendah, karena orang bisu hanya menggunakan isyarat dan gerakan mampu menjelaskan maksudnya, namun demikian orang bisu tidak dinamakan seseorang yang berbicara, apalagi dinamakan seorang yang mampu menjelaskan.
2. Bahasa arab sebagai kunci dalam memahami al-Qur’an dan Sunnah
Bahasa arab sebagai sarana untuk mencapai rahasia dan rincian yang ada dalam al-Qur’an dan Sunnah. Bahasa arab terikat dengan Al-qur’an dan tidak bisa dipisahkan, sehingga menjadikan Bahasa arab tetap terjaga sebagaimana Al-Qur’an terjaga keutuhannya. Keterikatan Bahasa arab dengan Al-Qur’an juga menyebabkan Bahasa arab menjadi abadi, dipelajari dan tersebar ke seluruh penjuru dunia sebagaimana halnya Al-Qur’an. Beberapa Ulama memerintahkan untuk mempelajari Bahasa arab diataranya sebagai berikut:
a. Umar bin khaththab mengatakan: pelajarilah Bahasa arab karena Bahasa arab bagian dari agama kalian
b. Abdullah bin Abbas berkata: sebelumnya aku tidak mengetahui makna dari “فَاطِرِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ” (al-An’am: 14) sampai aku mendengar seorang wanita badui berkata: أنا فطرتُه؛ أي: ابتدأته (aku yang memulainya). Abdullah bin Abbas adalah asli orang arab namun masih mengakui bahwa dia tidak mengetahui makna salah satu kata Bahasa arab yaitu فَاطِرِ (Fhatir) sampai beliau mendengar orang arab badui (pedalaman) berbicara menggunakan kata فَاطِرِ sehingga Abdullah bin Abbas mengetahui makna kata tersebut. Ini menunjukkan bahwa Bahasa arab sangat kaya dan luas.
c. Ibnu Taimiyah berkata: sesungguhnya Allah menurunkan Al-Qur’an dengan Bahasa arab kemudian mengutus Rasullah untuk menyampaikannya kepada manusia dengan Bahasa arab, tidak ada cara untuk mempelajari dan menguasai agama Islam kecuali dengan cara mempelajari dan menguasai Bahasa arab.
d. Asy-Sya’biy berkata: Ilmu Nahwu adalah bagaikan garam dalam makanan yang tidak bisa dipisahkan.
e. Imam syafi’i berkata: aku tidak ditanyakan tentang suatu permasalahan Fiqih kecuali aku menjawabnya menggunakan kaidah nahwu.
Dari beberapa perkataan para Ulama di atas, dapat disimpukan betapa penting Bahasa arab untuk dipelajari dan diajarkan kepada generasi ummat Islam, karena tidak mungkin generasi ummat ini mampu menguasai agamanya jika tidak mampu menguasai Bahasa arab.[]
Penulis :
Muhammad Syafii Tampubolon, Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yokyakarta, email: ms2728456@gmail.com