 |
| Foto : ILUSTRASI |
Indonesia memiliki banyak sekali permasalahan sosial yang dari tahun ke tahunnya terus meningkat, tak dipungkiri juga bahwa semakin bertambahnya permasalahan sosial tersebut Indonesia bisa dikatakan mengalami kegagalan dalam menyelesaikan permasalahan sosial yang ada.
Jika terus menerus hal tersebut di nomor sekiankan, maka akan berimplikasi pada citra Indonesia di mata dunia yang mulai memudar. Tentunya sebagai warga negara yang baik kita tidak akan rela jikalau permasalahan sosial yang ada melarutkan jati diri bangsa Indonesia ke dalam lubang kegelapan. Jika dilihat dari tahun ke tahunnya, permasalahan sosial yang tak kunjung mereda dan memiliki persentase yang kian meningkat adalah pengangguran yang menimbulkan kemiskinan, mendengarnya saja kita sudah tidak asing lagi.
Apakah permasalahan ini terus berkembang ataukah akan menghilang? Mengingat Indonesia yang beberapa tahun lagi akan mendapat julukan Indonesia Emas 2045. Jawabannya ada pada masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Pilihannya adalah kita yang hanya ingin menunggu bantuan dari atas tanpa melakukan perubahan ataukah ingin melakukan perubahan untuk berada di atas?
Pembangunan nasional “Indonesia emas” 2045 tentu akan melalui proses-proses yang penuh dengan tantangan maupun rintangan, oleh karena itulah ilmu sosial telah dikenalkan untuk mempermudah perjalanannya. Pemerintah sudah seharusnya membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia guna melancarkan jalan menuju Pembangunan nasional.
Terlebih lagi jika di suatu daerah terdapat Perusahaan yang terhitung maju, maka alangkah baiknya jika memprioritaskan perekrutan tenaga dari warga local saja yang sangat membutuhkan pekerjaan. Dari hal-hal sederhana itulah dapat menuunkah perlahan-lahan angka pengangguran dan juga kemiskinan di Indonesia.
Apa jadinya bangsa ini jika terus menerus mempekerjakan orang luar? Bukankah itu malah akan membuka jalan untuk orang luar yang akan menempati wilayah ibu pertiwi yang kaya ini? Generasi muda saat ini juga harus berkaca bagaimana para pahlawan atau tokoh-tokoh nasional yang memperjuangkan hak bangsa ini, setidaknya mulai renungkan langkah kita saat ini akan membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya di ibu pertiwi ini. Tidak ada kata terlambat untuk memulai hal-hal yang akan berguna bagi kita pribadi, masyarakat, dan negara.[]
Pengirim :
Septiana Isro Paullila, mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial Hukum dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Yogyakarta, Email septianalila02@gmail.com
