Oleh : Intan Nur Fauziah Saputri*
Teknologi pada saat ini mengubah peradaban sosial masyarakat. Terlebih di era modernisasi saat ini pengaruh media sosial memperlihatkan peningkatan secara signifikan dalam segi kualitas, kuantitas serta kegunaannya.
Hal ini dibuktikan dengan tingginya angka pengguna teknologi khususnya media sosial dan internet. Adanya peningkatan penggunaan media sosial, ternyata dapat memberikan dampak positif sekaligus negatif bagi setiap penggunanya.
Dapat dikatakan adanya dampak dari pengaruh media sosial justru mempengaruhi kondisi mental setiap individu, bagaimana tidak dari hasil penelitian menjelaskan bahwa pengaruh media sosial berpengaruh positif maupun negatif terhadap kondisi kesehatan mental seseorang, dikarenakan penggunaan media sosial berlebihan menyebabkan berbagai penyimpangan tindakan dan perilaku seseorang baik yang berasal dari diri sendiri maupun orang lain.
Berbagai kondisi psikologis seperti rasa cemas, stres, depresi bahkan adanya sikap individualisme terwujud dari adanya pengaruh penggunaan media sosial.
Munculnya dampak negatif dari pengaruh media sosial menimbulkan beberapa kasus terjadi salah satunya, yakni kasus yang datang dari beredarnya vidio pengguna botol minyak telon yang digunakan sebagai pemuas nafsu, hal ini menyebabkan berbagai komentar di media sosial, mulai dari cacian dan hinaan dilontarkan di berbagai media sosial.
Sehingga berakibat pada kondisi mental seseorang yang mengakibatkan depresi hingga terjadi bunuh diri. Banyaknya komentar netizen seluruh tanah air yang mengakibatkan kondisi psikologis seseorang ternyata berakibat fatal. Dengan adanya kasus tersebut jelas membuktikan bahwasanya penggunaan media sosial sangat berpengaruh terhadap kondisi psikis seseorang.
Dalam kasus ini, netizen memiliki peran yang sangat penting terhadap tulisan maupun cuilan komentar yang mereka tulis di media sosial. Karena hal tersebut dapat memberikan dampak besar bagi korban, telebih terhadap kondisi kesehatan mentalnya.
Beberapa pidana hukum muncul seperti adanya perlindungan nama baik, ancaman bagi penyebar berita hoax karena pengaruh pengguna media sosial. Di dalam penelitian menunjukkan bahwa pengaruh negatif media sosial khususnya komentar netizen dapat meningkatkan stres, kecemasan, dan depresi pada seseorang.
Hal ini dibuktikan pada penelitian yang dilakukan oleh Kircaburun et al. (2020) menjelaskan bahwa adanya interaksi baik secara online maupun offline menyebabkan efek negatif pada seseorang. Seperti munculnya sakit hati, stres karena memikirkan omongan dari orang lain dan sebagainya.
Dengan demikian diperlukan adanya tindakan bagi pengguna media sosial khususnya bagi netizen dalam memberikan komentar. Dengan cara melakukan beberapa hal: Pertama, melihat dengan jelas dan benar suatu peristiwa yang terjadi tanpa ikut-ikutan komentar orang lain tanpa memperhatikan peristiwa yang sebenarnya terjadi. Kedua, belajar menjadi netizen yang mampu melihat dampak dari komentar yang diberikan, agar senantiasa berhati-hati dalam memberikan komentar.
Ketiga, menggunakan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung agar tidak berpengaruh terhadap kondisi mental seseorang ketika diberikan komentar. Dan yang terakhir, hindari kata-kata yang menyakitkan hati dan belajar untuk mengungkapkan komentar yang masuk akal dan dapat diterima orang lain.
Oleh karena itu, dari beberapa cara tersebut guna mengindari dampak negatif dari suatu tindakan kecil, yang berakibat fatal agar tidak terjadi tindakan yang merugikan orang lain. Karena bagaimanapun adanya media sosial diperlukan guna untuk menjalin komunikasi yang baik tanpa memperlihatkan pertengkaran bahkan permusuhan antara sesama.
Maka dari itu, diperlukan adanya dukungan dari berbagai pihak untuk tetap bersikap baik dan bijak terhadap penggunaan teknologi khususnya bagi pengguna media sosial di berbagai kalangan.[]
*Penulis adalah Mahasiswi Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, email : intannurfauziah2@gmail.com