Foto : ILUSTRASI |
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran yang bertujuan untuk membuat peserta didik aktif dalam mengembangkan potensinya untuk memiliki keagamaan yang baik, pengendalian diri, kepribadian yang baik, kecerdasan, dan keterampilan yang dimilikinya. Dalam arti sempit pendidikan dapat diartikan sebagai sekolah. Sistem ini berlaku untuk orang yang berstatus sebagai siswa di tingkat sekolah atau peserta didik di lembaga pendidikan formal. Ada tiga jenis pendidikan yang dapat dilaksanakan di Indonesia yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Pada jenjang sekolah dasar merupakan jenis pendidikan formal karena dilaksanakan oleh lembaga dan kegiatannya juga terstruktur.
Pada era digital ini banyak tantangan yang dihadapi pada dunia pendidikan khusunya dalam pengembangan karakter peserta didik, salah satunya yaitu penerapan nilai-nilai pendidikan yang sangat kurang dan perlu dikembangkan lagi. Saat ini banyak generasi muda yang kehilangan moral dan value yang seharusnya tertanam pada setiap anak. Dengan pendidikan bertujuan untuk mencegah ketertinggalan wawasan, penurunan dan kemunduran moral dan karakter yang tidak baik oleh generasi muda saat ini. Melalui pembelajaran peserta didik dapat menentukan dan memilah hal positif maupun negatif yang diterapkan dalam kehidupan. Tetapi di era digital sekarang ini, semakin berkembangnya teknologi malah membuat siswa semakin malas, dikarenakan semua internet dapat diakses secara bebas dan menjadikan siswa mempunyai sikap yang kurang bertanggung jawab, kemunduran moral dan maraknya kejahatan yang dilakukan oleh pelajar. Adanya media sosial juga dapat memudahkan semua orang dalam mengakses informasi dan komunikasi kapanpun dan dimanapun berada, namun media sosial dapat berakibat munculnya hal-hal yang negatif. Hal ini terjadi dikarenakan kurangnya pendidikan moral dan penguatan karakter siswa.
Berdasarkan hal tersebut, maka dalam rangka mengoptimalkan tumbuh kembang siswa sekolah dasar maka pendidikan harus disusun dengan semenarik mungkin dan tentunya ramah anak. Dalam pembelajaran idealnya merupakan proses yang menyenangkan dan penuh makna. Dalam hal ini guru memiliki peran besar dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah dan harus mampu menciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan. Djamarah dalam Siahaan, dkk (2020) menyatakan bahwa sekolah menyenangkan ialah sekolah yang menyediakan pembelajaran yang mampu memberikan suasana ceria, menyenangkan, dan tidak membosankan bagi peserta didik.
Pada pengoptimalisasian tumbuh kembang anak terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi, diantaranya yaitu perkembangan fisik meliputi motorik kasar dan motorik halus, sosial emosi, kognitif, bahasa, dan moral. Menurut Khadijah yang dikutip Syamsuddin (2020) faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak dibagui menjadi dua yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan. Faktor keturunan atau genetika ada semenjak anak berada dalam kandungan. Sedangkan faktor lingkungan dapat dibuat oleh pengalaman dan pengetahuan anak yang didapat dari lingkungannya. Faktor lingkungan dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan keluarga dan sekolah. Dalam lingkungan keluarga orang tua mempunyai peran yang sangat penting sebagai pendidik yang dapat berpengaruh dalam perilaku anak. Kemudian di lingkungan sekolah yang merupakan wadah bagi anak untuk mendapatkan pembelajaran yang tidak diterima di rumah. Sekolah juga merupakan lingkungan yang berperan untuk meningkatkan kecerdasan intelektual dan emosional anak.
Dalam penerapan program sekolah menyenangkan pemerintah telah membuat sebuah media untuk sekolah menyenangkan yang berisikan mengenai pembelajaran dalam sekolah menyenangkan dan cara untuk menerapkan lingkungan sekolah yang ramah anak. Sekolah menyenangkan merupakan pembentukan kegiatan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan membuat lingkungan sekolah yang ramah. Pada jenjang pendidikan sekolah dasar juga dituntut dapat membuktikan sebagai sekolah yang mampu menerapkan program sekolah menyenangkan, namun pada pembelajarannya tidak hanya bermain melainkan pembelajaran yang tujuan utamanya untuk mengembangkan potensi peserta didik. Berdasarkan hal itu, perlu diterapkan sekolah ramah anak yang bertujuan agar peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan suasana yang aman, nyaman, menyenangkan dan damai serta jauh dari tekanan maupun pengucilan yang dilakukan oleh guru, teman-temannya, maupun oleh seseorang yang berada di sekitarnya (Ghasya, 2018).
Program yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak sekolah dasar melalui sekolah yang menyenangkan yaitu: 1) Menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung dan tidak membosankan, 2) Menguatkan pendidikan karakter peserta didik, 3) Menerapkan pembelajaran yang berbasis problem solving dan problem base learning, 4) Koneksi sekolah, 5) Pembelajaran yang eksploratif dan dialogis, 6) Pembelajaran investigatif. Program menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung dan tidak membosankan dapat dilakukan denga cara, meliputi: a) Perubahan tata letak tempat duduk yang berubah setiap minggunya. b) dibentuknya zona-zona kelas. Ada beberapa zona yang dapat diterapkan yaitu zona persensi, zona identitas peserta didik, zona kebaikan, zona cita-cita peserta didik, zona hasil karya, literasi, pojok kebersihan dll. c) Pemberian tempat dan wahana untuk bermain di dalam dan luar sekolah. d) Memanfaatan setiap sudut sekolah sebagai tempat untuk membaca dan belajar. e) Menata semua lingkungan di sekolah dengan di cat warna warni agar terlihat menyenangkan dan bahagia.
Penataan tempat duduk dapat dilakukan dengan setiap kelas agar tidak tetap dari samping kanan ke kiri tetapi dibuat dengan berubah-ubah atau bervariatif. Pada penataan tempat duduk peserta didik bertujuan agar memudahkan peserta didik dalam mengakses alat atau media pembelajaran dan komunikasi dengan guru, memudahkan pergerakan guru dan peserta didik ke bagian-bagian yang ada di kelas, memudahakan hubungan atau komunikasi antara guru dan peserta didik, agar peserta didik dapat berdiskusi dan berkelompok (Wiyani, 2013).
Pada penggunaan zona persensi terbukti dapat meminimalisir prosentase keterlambatan peserta didik saat masuk lingkungsn sekolah. Program ini dapat diterapkan dengan cara peserta didik harus menempelkan kartu peserta didik di papan persensi yang telah dibuat oleh guru. Berdasarkan hal tersebut membuat siswa akan berlomba-lomba untuk datang lebih awal dan menempelkan namanya agar diurutan pertama. Zona profil atau identitas peserta didik bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Pada zona ini peserta didik memasang foto mereka dan foto keluarga serta cita cita yang diinginkan. Zona kebaikan ialah cara yang dapat dilakukan dalam pembentukan karakter positif peserta didik melalui pembuatan celengan kebaikan ataupun amplop kebaikan. Pada zona harapan cita-cita berisikan tentang pencapian yang harus dicapai peserta didik dan orang tua dalam pembelajaran yang dilakukan. Zona hasil karya merupakan tempat yang digunakakn untuk menampilkan hasil karya dari peserta didik agar dirinya kagum dengan hasil karyanya dan juga dapat melihat hasil karya orang lain. Zona literasi merupakan tempat yang digunakan untuk meningkatkan minat membaca peserta didik agar dapat menambah wawasan yang dimiliki. Sedangkan zona pojok kebersihan merupakan tempat yang berfungsi untuk meletakkan alat kebersihan seperti sapu, kemoceng, sekop dll.
Pada program pembentukan karakter yang kuat, dapat dilakukan dengan program cyrcle time, yaitu program yang dilaksanakan secara bersama-sama untuk mengevaluasi mengenai karakter, sikap dan perbuatan serta hal-hal yang perlu dikuatkan lagi dan ditingkatkan oleh guru dalam pembentukan dan penguatan karakter peserta didik. Program tersebut dapat diterapkan di dalam kelas saat pembelajaran maupun saat di luar kelas. Dengan adanya program tersebut dapat menjadikan peserta didik memiliki karakter yang kuat dan menjadi lebih percaya diri, lebih disiplin, dan mempunyai motivasi belajar yang tinggi serta dapat menghargai dan menghormati orang lain.
Pembelajaran yang berbasis problem solving dapat dilakukan dengan cara kreatif dan inovatif. Pembelajaran tersebut dapat dilakukan dengan cara pemberian kasus-kasus yang harus diselesaikan dengan solusi yang kreatif. Kemudian dalam pemberian tugas atau Pekerjaan Rumah (PR) dapat diganti dengan nama Hiburan Rumah (HR). Hal ini dapat membuat gambaran kepada peserta didik bahwa pekerjaan rumah merupakan tugas yang terbentuk sebagai hiburan yang menyenangkan sehingga tidak membebani peserta didik.
Program koneksi sekolah merupakan korelasi antara sekolah dengan sekolah lain maupun orang tua atau wali murid. Pada program sekolah menyenangkan ini terdapat program parent teaching. Program ini merupakan program yang mendukung perkembangan akademik peserta didik
Program pembelajaran yang eksploratif dan dialogis, pada program ini pembelajaran eksploratif dilakukan dengan membujuk peserta didik untuk menemukan ide dan mengemukakan argumen yang dimiliki, tetapi juga dilakukan dengan dialogis yaitu guru dan peserta didik memiliki kedudukan yang sama, sehingga peserta didik akan lebih senang dalam pembelajaran dikarenakan lebih dekat dengan guru yang mengajarnya.
Sekolah merupakan lembaga formal yang memiliki peran penting dalam mengembangkan potensi, membentuk karakter peserta didik, dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Pada jenjang sekolah dasar pengoptimalan tumbuh kembang dapat dipengaruhi dari perkembangan fisik, emosi, kognitif, bahasa, dan moral. Pada era digital sekarang ini pendidikan memiliki banyak tantangan yang membuat karakter peserta didik susah dibentuk dan penanaman nilai-nilai pendidikan yang sulit. Berdasarkan hal tersebut dapat dibentuk program sekolah menyenangkan, yaitu sekolah yang memberikan pembelajaran dan mampu memberikan suasana ceria, menyenangkan, dan tidak membosankan bagi siswa. Dengan sekolah menyenangkan tersebut dapat membuat siswa lebih senang dalam melaksanan kegiatan pembelajaran di sekolah, sehingga penanaman nilai-nilai pendidikan, pembentukan karakter peserta didik, dan pengoptimalan tumbuh kembang pada anak dapat terlaksanakan dengan baik.[]
Pengirim :
Muhammad Nur Cholis Alfatah, domisili di Boyolali, Jawa Tengah, email : alfatah1718@gmail.com