Notification

×

Iklan

Iklan

Komunikasi Digital : Tren Berpakaian Sexy Menurut Persepsi Islam

Selasa, 11 Juli 2023 | Juli 11, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-11T02:47:49Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto : Ilustrasi

Perempuan sebaik-sebaiknya adalah yang bisa menutup auratnya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Menutup aurat sama saja anda sebagai berlian yang terlihat indah, cantik, dan anggun bahkan akan terasa dihormati oleh orang sekitarnya. Seperti yang dikatakan surat An-nur ayat 31 yakni :

 

وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التَّابِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰىعَوْرٰتِ النِّسَاۤءِ ۖوَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّۗ وَتُوْبُوْٓا اِلَى  اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

 

Yang Artinya : “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.”

 

Dalam ayat di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga tentu akan menjaga aurat anak-anaknya sodara-sodaranya. Keluarga yang baik pula akan mencontohkan kepada anaknya tentang aturan berpakaian dengan benar dan sopan.  Cara berpakaian juga harus diperhatikan dengan panjanag kerudung yang menutup dada.

 

Islam sendiri melarang tentang perempuan atau wanita-wanita yang mempertontonkan tubuhnya kepada orang-orang dengan bangga seakan-akan itu adalah sebuah harta yang harus di pamerkan. Sudah banyak sekarang yang seperti itu apalagi pada zaman sekarang teknologi semakin canggih dan mudah diakses. Wanita-wanita ini berlomba-lomba memamerkan auratnya agar mendapat pujian dari lawan jenis dan ada kebanggannya sendiri.

 

Media sosial dan massa adalah tempat dimana semua fenomena terjadi terlebih lagi banyaknya koten-konten dari media sosial yang semakin hari akan terus berubah. Platform seperti Tiktok, Twitter, Instagram yang gemar di mainkan oleh semua kalangan. Banyak sekali perempuan mengupload tubuh mereka yang terbuka nyaris telanjang kepada media. Di media massa pun juga seperti itu di majalah banyak model-model yang hampir telanjang terpampang disana. Hal itu seperti contoh wanita yang cantik harus seperti model-model tersebut. Di media sosial influencer juga sering kali berpakaian seperti wanita barat yang tidak mengerti caranya menutup aurat akibatnya menjadi sebuah tren jika di media sosial berpakaian sexy dapat menarik minat lawan jenis untuk mengelike foto atau videonya.

 

Toko- toko atau iklan pun akan menampilkan sebuah iklan baju sexy dan tentu itu sangat laku dipasarkan karena tren berpakaian sexy memang sudah merajalela dan menjadi no 1 dalam hal berpakaian. Menurut hadist Dari Abu' Hurairah, Radhiyallahu'anhu, Rasulullah Saw. bersabda, "Dua golongan penghuni neraka yang tak pernah aku lihat, sekelompok orang memegang cambuk seperti ekor sapi mencambuk manusia, wanita berpakaian, telanjang, sesat, dan menyesatkan. Kepala mereka seperti punuk unta miring. Mereka tidak akan masuk surga, tidak juga mencium aromanya. Padahal aroma surga bisa tercium sejauh jarak sekian dan sekian."

 

Hadits ini diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah, dari Zuhair bin Harb, dari Jarir, dari Suhail, dari ayahnya. Hadits tersebut termaktub dalam Bab An-Nisa' Al-Kasiyat AI-'Ariyat AI-Mailat AI-Mumilat (Wanita Berpakaian, Telanjang, Sesat, dan Menyesatkan), hadits nomor 2128.

 

Menurut persepsi Islam tentang tren berpakaian sexy a logis, jika memperlihatkan bagian-bagian sensitif kepada orang lain saja dilarang, maka tentu sama hukum membuka dan dipandang mata dan didemostrasikan di depan khalayak umum. Penghujung ayat, Allah melarang perempuan menghentak-hentakkan kakinya agar perhiasan yang disembunyikannya tampak bagi orang lain. Jika hentakan kaki yang bertujuan untuk mendemostrasikan perhiasan yang tersembunyi maka hal itu dilarang.

 

Fashion dalam segala bentuknya telah mendapat perhatian khusus di kalangan umat Islam, terutama di kalangan ulama dan pemuka agama, bahkan beberapa fatwa ulama telah dikeluarkan, namun fatwa ini seolah terabaikan. Sebaliknya, ada fenomena pihak-pihak yang melakukan tindakan tersebut berbicara dan membela diri atas nama seni dan hak asasi manusia. Sejak saat itu tidak ada keegoisan dan tidak ada kecenderungan untuk menang sendirian. Sebagai muslim, kita harus memilih busana yang longgar dan sopan agar Islam tidak melarang industri fashion. Karena sandang merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus dijamin oleh negara. Namun, Islam tidak mengenal trend fashion yang menjadi haram sebuah pakaian adalah yang memakai pakaian kurang bahan sampai menampilkan kulit (aurat).

 

Imam Asy Syaukani menjelaskan : “Hadits tersebut menunjukkan haramnya memakai pakaian syuhrah. Dan hadist ini tidak melarang suatu jenis pakaian, namun efek yang terjadi ketika memakai suatu pakaian tertentu yang berbeda dengan keumuman masyarakat yang miskin, sehingga yang memakai pakaian tersebut dikagumi orang-orang. Pun halnya dengan pakaian yang dikenakan karena niat agar tenar di tengah masyarakat.

 

Berpakaian dengan sopan tetapi bergaya sudah populer di antara perempuan muda Muslim, tetapi mode sopan tidak hanya diusung agama atau keyakinan tertentu. "Saya merasa perempuan sekarang berpakaian bukannya agar pria menganggap mereka seksi — tetapi merasa seksi untuk diri mereka sendiri," kata Asha kepada BBC. Laporan penjualan eceran jaringan toko Inggris, John Lewis baru-baru ini memperlihatkan para pembeli di Inggris sekarang lebih menyukai "gaya yang lebih panjang dan longgar" dibandingkan "pakaian yang ketat".[]

 

Pengirim :

Azkha Aulia Rachman, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, email : azkhaulia.02@gmail.com 
×
Berita Terbaru Update