 |
| Stres belajar (Foto : Ilustrasi) |
Stres belajar dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik siswa, sehingga dapat memengaruhi kinerja akademik mereka. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk membantu siswa mengatasi stres belajar dengan strategi yang efektif. Stres belajar dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik siswa karena stres dapat memicu respons tubuh yang merugikan jika terjadi terus-menerus dan tidak diatasi dengan baik. Ada beberapa alasan mengapa stres belajar dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik siswa diantaranya:
Pertama, Kesehatan mental: stres belajar dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Siswa yang mengalami stres belajar mungkin merasa tertekan, khawatir, dan tidak percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas akademik.
Kedua, Kesehatan fisik: stres belajar juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik siswa. Siswa yang mengalami stres belajar mungkin mengalami gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, masalah pencernaan, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Ketiga, Performa akademik: stres belajar yang tidak diatasi dengan baik juga dapat mempengaruhi performa akademik siswa. Siswa yang mengalami stres belajar mungkin sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan sulit menyelesaikan tugas-tugas akademik dengan baik.
Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk mengatasi stres belajar dengan baik agar tidak mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka serta performa akademik mereka. Siswa dapat mencoba teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga, berolahraga secara teratur, memperbaiki pola tidur, dan meminta bantuan dari konselor atau guru jika mereka mengalami stres belajar yang berat.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu siswa mengatasi stres belajar:
Pertama, Teknik Relaksasi: teknik relaksasi dapat membantu siswa mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi. Teknik relaksasi yang dapat dilakukan antara lain meditasi, yoga, dan pernapasan dalam. Menurut penelitian, teknik relaksasi melalui layanan konseling individual dapat membantu mengatasi stres belajar pada siswa.
Kedua, Menghilangkan Gangguan: gangguan seperti kebisingan, gadget, dan lingkungan yang tidak kondusif dapat mempengaruhi konsentrasi siswa. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menghilangkan gangguan yang dapat mengganggu konsentrasi siswa. Menurut (Setiawan, 2019) guru dapat menghilangkan gangguan dengan menghilangkan semua hal yang mungkin bisa mengganggu konsentrasi siswa.
Ketiga, Pemahaman Guru terhadap Perkembangan Peserta Didik: pemahaman guru yang benar terhadap perkembangan peserta didik dapat membantu guru membuat desain pembelajaran yang cocok untuk peserta didik. Desain pembelajaran yang cocok dapat membantu siswa mengurangi stres belajar. Menurut buku Perkembanga Peserta Didik oleh Drs. Suyahman (M.H, 2021) pemahaman guru yang benar terhadap perkembangan peserta didik akan menuntun guru membuat desain pembelajaran yang cocok untuk peserta didik.
Keempat, Pendekatan Bimbingan dan Konseling: pendekatan bimbingan dan konseling dapat membantu siswa mengatasi stres belajar dengan cara yang efektif. Menurut penelitian, pendekatan bimbingan dan konseling dapat membantu siswa mengatasi stres belajar dengan cara yang efektif.
Kelima, Strategi Mengatasi Stres dalam Belajar: siswa sangat membutuhkan informasi tentang strategi mengatasi stres dalam belajar. Guru BK di sekolah dapat memberikan informasi tentang strategi mengatasi stres dalam belajar. Siswa sangat membutuhkan informasi tentang strategi mengatasi stres dalam belajar.
Dalam rangka membantu siswa mengatasi stres belajar, pendidik dapat menerapkan strategi-strategi di atas. Dengan demikian, siswa dapat mengurangi stres dan meningkatkan kinerja akademik mereka.[]
Pengirim :
Siti Kharisma, Mahasiswi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, email : sitikharisma0502@gmail.com
