Notification

×

Iklan

Iklan

Analisis Pengaruh Sistem ERP SAP R/3 dalam Meningkatkan Kinerja Manajemen Rantai Pasok pada PT Unilever Indonesia

Sabtu, 10 Juni 2023 | Juni 10, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-10T09:19:30Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto : ILUSTRASI

ERP merupakan salah satu aspek yang sangat diperlukan bagi banyak perusahaan terdepan atau termaju pada masa sekarang, salah satunya yaitu PT Unilever Indoensia. Tujuan dari dilakukannya analisis ini adalah agar mengetahui pengaruh sistem ERP dalam manajemen rantai pasok pada PT Unilever Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode data kualitatif dengan data yang bersumber dari jurnal maupun internet. Dari analisis ini memperlihatkan manfaat dari sistem ERP bagi perusahaan Unilever setelah melakukan ERP.


Produksi dan Distribusi merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan dalam proses distribusi menjadi salah satu kunci utama yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan. Agar proses distribusi dapat terjalankan secara efektif, perusahaan tersebut harus dapat mengelola sumber daya yang mereka miliki secara tepat agar dapat memperkuat aktivitas dalam perusahaannya. Semua upaya yang dilakukan oleh suatu perusahaan tentunya tidak akan lepas dari proses Supply Chain Management.  Supply Chain Management merupakan kegiatan yang menggunakan teknologi dan informasi dalam mengelola semua proses yang ada pada proses ekonomi manajemen mulai dari pengolahan bahan mentah, pembuatan produk hingga distribusi ke konsumen. 


Pada zaman yang sudah canggih ini, sudah banyak perusahaan yang menerapkan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) pada perusahaan mereka dengan tujuan mengefektivitaskan sumber daya yang mereka miliki untuk mendorong proses bisnis mereka dalam rantai pasok. ERP merupakan singkatan dari Enterprise Resource Planning. ERP adalah penggunaan sistem computer yang nantinya akan ditujukan kepada satu kesatuan dan tujuan. Yang tujuannya yaitu mengoptimalkan perencanaan dan pengelolaan sumber daya. (DSIT, 2021).


Perusahaan yang peneliti gunakan yaitu perusahaan PT. Unilever Indonesia Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Terus berkembang dan berinovasi, PT. Unilver memproduksi berbagai macam produk yang terkenal nasional maupun internasional seperti, pepsodent, Lifebuoy, Royco, dsb. (Admin, 2020).


Dengan kondisi perusahaan yang meningkat dari waktu ke waktu dari segi pendapatan/penjualan maka PT. Unilever harus melakukan atau menerapkan sistem ERP secara spesifiknya yaitu ERP SAP R/3. Dengan ERP SAP R/3 ini maka perusahaan unilever dapat mengelola sumber daya yang mereka miliki secara lebih efektif dan teratur.


Gambar 1. Struktur Data Sebelum dan Sesudah Menggunakan ERP


Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management)


Manajemen rantai pasokan atau supply chain management adalah proses pelurusan seluruh aliran produksi dari bahan baku hingga distribusi produk ke konsumen. Manfaat manajemen rantai pasokan dalam perusahaan yaitu dapat menurunkan cost dari perusahaan, meningkatkan pendapatan, menambah atau memberikan kepuasan pelanggan, keefektivitasan penggunaan aset-aset dalam perusaahan.


Tujuan Supply Chain Management diantaranya ialah: a) Dapat memberikan tingkat pelayanan yang maksimal dan menemukan pengelolaan biaya yang sangat minim; b) Memenuhi tingkat kebutuhan konsumen dan memperoleh profit; c) Mengidentifikasi pasar dan mencapai puncak dari tingkat persaingan pasar; dan d) Dapat merencanakan semua kegiatan yang berhubungan dengan inventory sehingga tercapai pengunaan biaya yang rendah dan pelayanan yang maksimal pada customer.



ERP (Enterprise Resource Planning)


Enterprise Resource Planning atau ERP adalah sistem komputer yang bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh sumber daya perusahaan menjadi satu kesatuan. Tujuannya adalah memudahkan perencanaan dan pengelolaan sumber daya perusahaan menjadi lebih optimal. Pengunaan sistem ERP dirancang untuk mengoptimalkan manajemen bisnis agar lebih efisien. Penggunaan sistem ERP bertujuan untuk mengefektivitaskan pengelolaan dan perencanaan dalam perusahaan. Dan dengan sistem ERP perusahaan dapat mengelola setiap departemen dalam satu sistem yang terhubung.


Metode yang digunakan dalam penelitian berjudul “Analisis Pengaruh Sistem ERP SAP R/3 Dalam Meningkatkan Kinerja Manajemen Rantai Pasok pada PT Unilever Indonesia” ini adalah menggunakan metode penelitian data kualitatif. Metode penelitian data kualitatif adalah analisis data yang berasal dari data non-numerik yang nantinya data ini digunakan sebagai dasar dari sebuah penelitian yang akan dijalankan dan data-datanya biasanya hasil dari catatan riset, data observasi dan sebagainnya. Data yang didapatkan pada penelitian ini kebanyakan didapatkan dari internet, dan beberapa penelitian terdahulu.


Penerapan Supply Chain Management Pada PT. Unilever Indonesia


Gambar 2. Proses Rantai Pasok PT. Unilever Indonesia (Lifebuoy)


Dari gambar diatas terlihat manajemen rantai pasok berawal dari tim logistik yang akan memberikan informasi kepada pihak produksi. Pengumpulan bahan baku yang diperlukan akan berada pada tahap produksi di pabrik. Langkah selanjutnya adalah memulai untuk produksi produk Lifebuoy ini yang tentunya dilakukan oleh mesin dengan bantuan manusia yang menjalankannya. Setelah produk Lifebuoy sudah dibuat sesuai dengan prosedur yang harus dijalankan bahwa produk yang dibuat harus mencapai standar-standar tertentu jadi harus dilakukan pengujian kelayakan produk. Produk yang sudah siap untuk dijual akan didistribusikan ke Perusahaan Distributor atau ke Superstore/Supermarket. Kemudian Distributor akan melakukan penjualan ke toko-toko retail yang lebih kecil hingga ke tangan customer.


Proses Implementasi Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) pada PT. Unilever Indonesia


ERP merupakan salah satu faktor kunci yang harus dimiliki oleh perusahaan-perusahaan maju seperti PT Unilever Indonesia. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam produk salah satunya Lifebuoy yang merupakan salah satu produk yang cukup terkemuka dari perusahaan tersebut. Bagian produksi harus menjalankan SOP produksi mereka agar bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan produk selalu tersedia. Selain dari itu pengecekan bahan baku juga harus dilakukan untuk mengetahui ketersediaan bahan dalam proses produksi. Karena itu, pengaplikasian ERP akan sangat dapat membantu hal tersebut dengan penjadwalan yang baik mulai dari perencaan dan pengendalian. PT. Unileber Indonesia akan menggunakan SAP R/3 sebagai solusi ERP dengan menerapkan SAP R/3 versi 4.6C, berikut akan kami jelaskan mengenai implementasi ERP pada PT Unilever dalam bagian logistik, finansial, sumber daya.


1) Functional Logistic Area

a. Logistic Execution 

Logistic Execution merupakan hubungan antara pengadaan dan distribusi, terlepas dari apakah proses yang terlibat bersifat internal atau terkait dengan pihak ketiga (vendor, pelanggan, atau penyedia layanan). Pengiriman masuk menghubungkan proses pengadaan dengan proses manajemen gudang untuk memfasilitasi put away dan penerimaan barang. Proses manajemen pergudangan terintegrasi dengan proses produksi yang memfasilitasi tahapan bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi dan penerimaan dari produksi. Sekali lagi pengiriman keluar menghubungkan proses penjualan dan distribusi dengan manajemen gudang untuk melaksanakan pengambilan, pengepakan, dan pengiriman produk ke pelanggan dan pusat distribusi.


b. Sales and Distribution 

Bagian ini meliputi dokumen penjualan (invoice), proses distribusi dalam perusahaan Unileber, dokumen ini merupakan dokumen yang akan digunakan sebagai bahan atau tolak ukur dari tingkat permintaan distributor dan konsumen. Apabila permintaan meningkat maka proses distribusi produk ke konsumen telah meningkat dan akan semakin lancar.


c. Material Management 

Bagian ini merupakan salah satu hal yang krusial dimana perusahaan harus menghitung jumlah bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi dan mengoptimalkan sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi dan juga menelaah bahan baku yang berkualtias sehingga produk yang dihasilkan juga merupakan produk yang baik dan berkualitas.


d. Plant Maintenance

Bagian ini meliputi inspeksi, pencegahan kerusakan dan perbaikan pada pabrik dari perusahaan Unilever dimana bagian ini yang mengatur serta mempertahankan suatu kondisi ekonomi didalam perusahaan.


e. Production Planning and Inventory Control 

Bagian ini bertujuan untuk membuat suatu perencanaan dari mulai proses produksi yaitu bahan baku hingga pengelolaan inventaris. Bagian ini merupakan bagian terpenting karena apabila bagian ini tidak berjalan sesuai rencana proses produksi dapat terhenti


f. Quality Management 

Bagian ini memiliki tugas untuk menyediakan pengelola data yang kompeten sehingga data utama yang diperlukan akan dibuat tanpa ada kesalahan sehingga transaksi ekonomi dapat dilakukan.


g. Project System 

Bagian ini membantu perusahaan dalam seluruh proses-proses sebelumnya. Selama proyek yang dilakukan masih berjalan proses ini akan memantau segala hal hingga dari dana/biaya, material yang diperlukan dan melakukan evaluasi berdasarkan analisi yang dilakukan.


2) Functional Financial Area

a. Financial Accounting 

Bertanggung jawab untuk memberikan evaluasi berkelanjutan yang terkait pada profitabilitas dan kinerja keuangan transaksi eksternal dan internal perusahaan.


b. Controlling 

Berperan untuk melakukan kendali atas penanaman modal, biaya Overhead, Activity Based Costing, akuntansi biaya produk, analisis profitabilitas


c. Investment Management 

Memiliki peran yang lumayan penting dalam suatu perusahaan karena investment management memiliki tugas untuk menganalisis sebuah investasi yang bersifat jangka panjang untuk perusahaan dalam mengambil keputusan perencanaan investasi, penganggaran, pengendalian, prediksi penyusutan, simulasi dan perhitungan 


d. Treasury 

Bertugas untuk melakukan pengelolaan dan menggabungkan aktivitas informasi mengenai kas perusahaan seperti manajemen kas, investasi kas, dan transaksi pembayaran.


e. Enterprise Controlling 

Bertugas untuk menyediakan pengontrol perusahaan dengan akses ke gudang informasi tentang hal-hal seperti status keuangan, investasi, sistem informasi eksekutif, perencanaan dan penganggaran bisnis, biaya pusat keuntungan.


Proses Implementasi Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) pada PT. Unilever Indonesia


Dengan diterapkannya system ERP pada Perusahaan Unilever Indonesia, perusahaan ini dapat meningkatkan kecepatan operasional yang sangat baik. Dimana bagi Unilever Indonesia, kecepatan merupakan salah satu komponen penting dari suatu perusahaan untuk membuat keputusan yang terinformasi. Selain itu, banyak manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem ERP pada Unilever Indonesia, yaitu :


a. Pengurangan Persediaan yang Dibutuhkan.

Dengan adanya sistem berbasis ERP ini, memudahkan perusahaan terutama PT Unilever Indonesia dalam menentukan jumlah persediaan yang ada serta jumlah persediaan yang dibutuhkan dalam suatu periode. (Rendy Cahya, 2020)


b. Peningkatan Performa Bisnis.

Bagi PT Unilever Indonesia, kecepatan merupakan salah satu komponen penting dalam suatu perusahaan. Dimana kecepatan tersebut dapat kita peroleh melalui sistem kerja yang baik dan teratur. Penerapan sistem ERP ini memberikan dampak yang sangat baik bagi PT Unilever Indonesia. Dimana pada awal penggunaan sistem ERP ini, PT Unilever memperkirakan akan memproses sekitar 60.000 transaksi per menit. (Muhammad Robith Adani, 2020)


c. Terintegrasinya Data Keuangan

PT Unilever Indonesia turut menggunakan modul finance and controlling (FICO) dengan harapan bahwa sistem ERP ini dapat memberikan dampak yang baik dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan. Karena sistem ERP ini memiliki database yang bersifat terpusat dan update.


Tantangan dalam Penerapan Sistem ERP di PT Unilever Indonesia


Apabila terdapat manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem ERP pada suatu perusahaan, maka ada beberapa tantangan yang harus dilewati untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut ini adalah beberapa tantangan dalam penerapan sistem ERP, yaitu :


a. Biaya Investasi yang Besar

Dalam penerapan sistem ERP yang baik untuk kinerja perusahaan, PT Unilever Indonesia perlu mengeluarkan modal yang cukup besar untuk memperoleh sistem yang lebih terstruktur. Biaya perangkat software maupun hardware berbasis sistem ERP memerlukan biaya yang besar. Dan juga diperlukannya biaya maintenance dalam suatu waktu serta biaya pelatihan yang dibutuhkan untuk para pengguna sistem ERP ini.


b. Kurangnya Pelatihan

Dengan mencapai tujuan penerapan sistem yang terstruktur, maka diperlukannya pelatihan bagi para pengguna sistem ERP. Dimana pelatihan tersebut diberikan kurang memadai, maka akan sulit dalam pengoperasian sistem berbasis ERP. Biaya pelatihan yang berulang kali juga harus dipertimbangkan dalam suatu perusahaan, terutama PT Unilever Indonesia untuk dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal.


Penerapan Manajemen Rantai Pasok berbasis sistem ERP (Enterprise Resource Planning) di PT Unilever Indonesia memberikan dampak yang sangat luas bagi perusahaan. Diantaranya seperti meningkatnya performa bisnis, terstrukturnya sistem ERP pada Human Resource dan Finance, serta yang lainnya.


Beberapa keuntungan lainnya yang diperoleh dari PT Unilever Indonesia dalam penerapan sistem ERP ini adalah Unilever Indonesia siap mendukung target pertumbuhan Unilever Indonesia di setiap tahunnya. Dimana PT Unilever Indonesia dapat mendistribusikan seluruh produknya ke wilayah Indonesia berserta kecepatan sebagai salah satu komponen penting bagi PT Unilever Indonesia.


Kesalahan dalam penerapan sistem ERP ini dapat memberikan dampak bagi PT Unilever Indonesia. Sehingga penulis memberikan saran untuk perusahaan PT Unilever Indonesia, yaitu evaluasi yang diberikan terhadap karyawan yang dilaksanakan setiap tahun khususnya yang menggunakan atau mengoperasikan sistem ERP. Hal ini penting karena sistem berbasis ERP membutuhkan pelatihan yang baik. Sehingga minimnya dampak buruk yang dapat ditimbulkan dalam penerapan sistem ERP yang salah pada PT Unilever Indonesia.[]


Pengirim :

Nico Fernando, Toni Ong, Vikhri Septama Deni dan Vanness Kangnanda, mahasiswa Manajemen Universitas Internasional Batam

×
Berita Terbaru Update