![]() |
Foto : ILUSTRASI |
Sensus Pertanian 2023 (ST2023) bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dan mengambil keputusan yang tepat di bidang pertanian. Keakuratan data merupakan factor kunci dalam dalam menghasilkan kebijakan yang tepat. Sebelumnya, sering kali terjadi masalah keterlambatan dan ketidakakuratan data.
Sektor pertanian melibatkan kepentingan banyak
orang,sehingga kebijakan yang akurat membutuhkan data yang akurat pula. Sensus
Pertanian dilaksanakan setiap 10 tahun sekali, tepatnya pada tahun-tahun yang
berakhiran dengan angka tiga. Sensus Pertanian tahun 2023 adalah sensus
pertanian ketujuh yang dilakukan oleh pemerintah melalui Badan Pusat Statistik
(BPS).
Manfaat Sensus Pertanian Bagi Para Pelaku
Usaha/Petani
Kita mengumpulkan data petani, jumlah petani dan
apa saja yang ditanam, luas panen, luas tanah produksi, pendapatkan
data-data seperti itu dengan secara
menyeluruh hanya didapatkan oleh sensus pertanian. Dari data itu kita bisa
sampaikan ke pengampu kebijakan pemerintah pusat maupun daerah, supaya
berdasarkan data itu, mereka akan mengambil kebijakan yang sesuai, misalkan
Kuningan kebanyakan petani itu menanam umbi-umbian, nah dari situ kita bias
melihat apa yang dibutuhkan, Pupuk , bibit sebelum fase tanam. Nah itu supaya
peredaran pupuk, peredaran benih bias diatur.
Beberapa masalah menahun yang tak kunjung selesai di pertanian :
1. Pertanian dipandang sebelah mata
Masyarakat masih banyak menganggap bahwa
pertanian hanya berujung kepada mengcangkul saja. Sehingga sektor pertanian
adalah jorok dan miskin. Citra sektor pertanian didasari oleh tidak adanya
bukti yang kuat. Bukan berarti seluruh petani itu miskin. Namun kebanyakan
ekonomi petani masih termasuk kelas menengah ke bawah.
2.
Krisis Regenerasi Petani Muda
Rendahnya minat generasi muda untuk terjun ke
dunia pertanian terlihat dari statistic sebesar 61% petani berusia > 45
tahun. Salah satu program yang mulai banyak digerakan adalah modernisasi pada
pertanian itu sendiri sehingga tampak lebih baik. Pertanian digital adalah hal
yang menarik untuk mengubah citra pertanian menjadi bisnis menarik.
3.
Rantai niagayang merugikan petani
Kesenjangan pembagian keuntungan yang didapat
antara petani dan distributor, petani yang paling banyak dirugikan. Hasil yang
didapat tidak sebanding dengan resiko yang dialami petani. Kondisi demikian
yang meyebabkan pekerjaan sebagai petani tampaknya tidak menjanjikan.
Keuntungannya tak seberapa belum lagi dihitung dengan kerugian ketika cuaca
tidak mendukung ataupun serangan hama.
4.
Teknik budidaya kurang presisi
Presisi yang dimaksud disini adalah bertani dengan teknik yang benar dan tepat guna. Dilapangan, pertanian dilakukan berdasarkan naluri dan pengalaman. Jarang sekali petani Indonesia yang berasal dari kalangan terdidik yang sudah memiliki bekal pengetahuan yang cukup tentang pertanian.
Misalnya, pemberian pupuk dengan dosis yang tepat, penanganan hama yang benar, ataupun proses pasca panen yang seharusnya dilakukan sehingga nilai jual produk lebih tinggi. Selain itu, benih yang digunakan sebagai bahan tanam bukanlah benih bersertifikat.
Idealnya, pemerintah melalui kelembagaan
pertanian melengkapi pengetahuan masyarakat tani dengan menurunkan penuyuluh
pertanian Benar, program ini sudah berjalan. Namun, tak jarang pula, penyuluh
kurang menguasai masalah pertanian itu sendiri. Alhasil, petani pun brsikeras
dengan pengetahuanyang dimilikinya.
5.
Modal bagi petani
Kesulitan yang juga sering menimpa petani adalah
mencari modal. Usaha tani yang tidak bsa memberikan kepastian, yakni bergantung
pada alam, menyebabkan pemberi kredit enggan mengeluarkan uang kepada
wirausahawan di bidang pertanian
6.
Alih fungsi lahan
Banyak terjadi di pulau jawa, padatnya penduduk
dengan tingkat kebutuhan yang tinggi menyebabkan lahan-lahan pertanian diubah
menjadi perumahan dan gedung-gedung bertingkat. Produksivitas yang tidak
seberapa ditambah dengan lahan yang semakin
sempit menyebabkan perekonomian petani semakin terhimpit.
Selain masalah di atas, pastinya masih banyak masalah lainnya yang perlu segera untuk diselesaikan. Penyelesaian masalah tersebut tentunya harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat yang terlibat mulai dari petani hingga pemerintah.
Tujuan Sensus Pertanian
Sensus Pertanian merupakan sensus yang bertujuan
untuk : 1) Mendapatkan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat supaya
diperoleh gambaran yang jelas tentang struktur pertanian di Indonesia; 2)
Mendapatkan kerangka sampel untuk survei pertanian lanjutan, sehingga hasilnya
dapat menjawab isu-isu strategis terkini
di sector pertanian; dan 3) Menyediakan yang digunakan sebagai tolak ukur
statistic pertanian saat ini.
Peran dan Tantangan Sensus Pertanian 2023
Sensus pertanian memiliki peran yang sangat
penting dalam pembangunan sektor pertanian di Indonesia. Data yang diperoleh
dari sensus pertanian dapat digunakan untuk merencanakan kebijakan pertanian,
menentukan alokasi anggaran, serta memantau dan mengevaluasi program-program
pertanian yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Para Pelaku Usaha Pertanian, akan didatangioleh
Petugas Sensus pada bulan Mei 2023. Terima kedatangan Petugas Sensus dan jawab
pertanyaan dengan benar dan jujur.
Tingkat Partisipasi Petani
Tingkat partisipasi petani dalam sensus pertanian menjadi salah satu tantangan yang harus diatasi. Banyak petani yang tidak memiliki kesadaran akan pentingnya sensus pertanian dan tidak memahami manfaat dari sensus pertanian.
Keterbatasan Aksesibilitas
Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan
terdiri dari banyak pulau-pulau kecil. Hal ini menyebabkan keterbatasan
aksesibilitas dalam pengumpulan data. Beberapa daerah sulit dijangkau karena
keterbatasan infrastruktur seperti jalan dan transportasi.
Keterbatasan Tenaga Enumerator
Tenaga enumerator merupakan orang yang diberi
tugas untuk mengumpulkan data pada sensus pertanian. Keterbatasan jumlah tenaga
enumerator yang tersedia menjadi tantangan dalam sensus pertanian 2023.
Keterbatasan Anggaran
Sensus pertanian membutuhkan anggaran yang cukup
besar untuk dapat dilaksanakan dengan baik. Namun, keterbatasan anggaran yang
tersedia menjadi tantangan dalam sensus pertanian 2023. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pengelolaan anggaran yang baik dan efisien serta mencari sumber dana
alternatif untuk mendukung pelaksanaan sensus pertanian.[]
Pengirim :
Sophi Sevyla Nur Aziza, email : sophisevyla04@gmail.com