Notification

×

Iklan

Iklan

Problematika Sensus Pertanian

Jumat, 26 Mei 2023 | Mei 26, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-26T14:43:38Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto : ILUSTRASI

Sensus Pertanian 2023 (ST2023) bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dan mengambil keputusan yang tepat di bidang pertanian. Keakuratan data merupakan factor kunci dalam dalam menghasilkan kebijakan yang tepat. Sebelumnya, sering kali terjadi masalah keterlambatan dan ketidakakuratan data.

 

Sektor pertanian melibatkan kepentingan banyak orang,sehingga kebijakan yang akurat membutuhkan data yang akurat pula. Sensus Pertanian dilaksanakan setiap 10 tahun sekali, tepatnya pada tahun-tahun yang berakhiran dengan angka tiga. Sensus Pertanian tahun 2023 adalah sensus pertanian ketujuh yang dilakukan oleh pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS).

 

Manfaat Sensus Pertanian Bagi Para Pelaku Usaha/Petani

 

Kita mengumpulkan data petani, jumlah petani dan apa saja yang ditanam, luas panen, luas tanah produksi, pendapatkan data-data  seperti itu dengan secara menyeluruh hanya didapatkan oleh sensus pertanian. Dari data itu kita bisa sampaikan ke pengampu kebijakan pemerintah pusat maupun daerah, supaya berdasarkan data itu, mereka akan mengambil kebijakan yang sesuai, misalkan Kuningan kebanyakan petani itu menanam umbi-umbian, nah dari situ kita bias melihat apa yang dibutuhkan, Pupuk , bibit sebelum fase tanam. Nah itu supaya peredaran pupuk, peredaran benih bias diatur.

 

Beberapa masalah menahun yang tak kunjung selesai di pertanian :

1.       Pertanian dipandang sebelah mata


Masyarakat masih banyak menganggap bahwa pertanian hanya berujung kepada mengcangkul saja. Sehingga sektor pertanian adalah jorok dan miskin. Citra sektor pertanian didasari oleh tidak adanya bukti yang kuat. Bukan berarti seluruh petani itu miskin. Namun kebanyakan ekonomi petani masih termasuk kelas menengah ke bawah.

 

2.       Krisis Regenerasi Petani Muda

 

Rendahnya minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian terlihat dari statistic sebesar 61% petani berusia > 45 tahun. Salah satu program yang mulai banyak digerakan adalah modernisasi pada pertanian itu sendiri sehingga tampak lebih baik. Pertanian digital adalah hal yang menarik untuk mengubah citra pertanian menjadi bisnis menarik.

 

3.       Rantai niagayang merugikan petani

 

Kesenjangan pembagian keuntungan yang didapat antara petani dan distributor, petani yang paling banyak dirugikan. Hasil yang didapat tidak sebanding dengan resiko yang dialami petani. Kondisi demikian yang meyebabkan pekerjaan sebagai petani tampaknya tidak menjanjikan. Keuntungannya tak seberapa belum lagi dihitung dengan kerugian ketika cuaca tidak mendukung ataupun serangan hama.

 

4.       Teknik budidaya kurang presisi

Presisi yang dimaksud disini adalah bertani dengan teknik yang benar dan tepat guna. Dilapangan, pertanian dilakukan berdasarkan naluri dan pengalaman. Jarang sekali petani Indonesia yang berasal dari kalangan terdidik yang sudah  memiliki bekal pengetahuan yang cukup tentang pertanian.


Misalnya, pemberian pupuk dengan dosis yang tepat, penanganan hama yang benar, ataupun proses pasca panen yang seharusnya dilakukan sehingga nilai jual produk lebih tinggi. Selain itu, benih yang digunakan sebagai bahan tanam bukanlah benih bersertifikat.

 

Idealnya, pemerintah melalui kelembagaan pertanian melengkapi pengetahuan masyarakat tani dengan menurunkan penuyuluh pertanian Benar, program ini sudah berjalan. Namun, tak jarang pula, penyuluh kurang menguasai masalah pertanian itu sendiri. Alhasil, petani pun brsikeras dengan pengetahuanyang dimilikinya.

 

5.       Modal bagi petani

 

Kesulitan yang juga sering menimpa petani adalah mencari modal. Usaha tani yang tidak bsa memberikan kepastian, yakni bergantung pada alam, menyebabkan pemberi kredit enggan mengeluarkan uang kepada wirausahawan di bidang pertanian

 

6.       Alih fungsi lahan

 

Banyak terjadi di pulau jawa, padatnya penduduk dengan tingkat kebutuhan yang tinggi menyebabkan lahan-lahan pertanian diubah menjadi perumahan dan gedung-gedung bertingkat. Produksivitas yang tidak seberapa ditambah dengan lahan yang semakin  sempit menyebabkan perekonomian petani semakin terhimpit.

 

Selain masalah di atas, pastinya masih banyak masalah lainnya yang perlu segera untuk diselesaikan. Penyelesaian masalah tersebut tentunya harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat yang terlibat mulai dari petani hingga pemerintah.


Tujuan Sensus Pertanian

 

Sensus Pertanian merupakan sensus yang bertujuan untuk : 1) Mendapatkan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat supaya diperoleh gambaran yang jelas tentang struktur pertanian di Indonesia; 2) Mendapatkan kerangka sampel untuk survei pertanian lanjutan, sehingga hasilnya dapat menjawab isu-isu strategis  terkini di sector pertanian; dan 3) Menyediakan yang digunakan sebagai tolak ukur statistic pertanian saat ini.

 

Peran dan Tantangan Sensus Pertanian 2023

 

Sensus pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan sektor pertanian di Indonesia. Data yang diperoleh dari sensus pertanian dapat digunakan untuk merencanakan kebijakan pertanian, menentukan alokasi anggaran, serta memantau dan mengevaluasi program-program pertanian yang dilaksanakan oleh pemerintah.

 

Para Pelaku Usaha Pertanian, akan didatangioleh Petugas Sensus pada bulan Mei 2023. Terima kedatangan Petugas Sensus dan jawab pertanyaan dengan benar dan jujur.

 

Tingkat Partisipasi Petani

 

Tingkat partisipasi petani dalam sensus pertanian menjadi salah satu tantangan yang harus diatasi. Banyak petani yang tidak memiliki kesadaran akan pentingnya sensus pertanian dan tidak memahami manfaat dari sensus pertanian.

Keterbatasan Aksesibilitas

 

Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan terdiri dari banyak pulau-pulau kecil. Hal ini menyebabkan keterbatasan aksesibilitas dalam pengumpulan data. Beberapa daerah sulit dijangkau karena keterbatasan infrastruktur seperti jalan dan transportasi.

 

Keterbatasan Tenaga Enumerator

 

Tenaga enumerator merupakan orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan data pada sensus pertanian. Keterbatasan jumlah tenaga enumerator yang tersedia menjadi tantangan dalam sensus pertanian 2023.

 

Keterbatasan Anggaran

 

Sensus pertanian membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk dapat dilaksanakan dengan baik. Namun, keterbatasan anggaran yang tersedia menjadi tantangan dalam sensus pertanian 2023. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan anggaran yang baik dan efisien serta mencari sumber dana alternatif untuk mendukung pelaksanaan sensus pertanian.[]

 

Pengirim :

Sophi Sevyla Nur Aziza, email : sophisevyla04@gmail.com

×
Berita Terbaru Update