Notification

×

Iklan

Iklan

Pengaruh Perceraian Orang Tua Terhadap Anak

Rabu, 03 Mei 2023 | Mei 03, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-03T02:03:39Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto : Ilustrasi

Oleh: Ambar Wati Safitri* 

Kebahagiaan adalah situasi dimana hati dan perasaan bisa gembira dalam hal apapun. Senyuman yang terus terlihat diwajah seseorang mengungkapkan bahwa tidak ada kesedihan yang menimpa dirinya. Tidak ada paksaan dalam hidup seseorang tersebut, sebab dia selalu merasa hidupnya sudah cukup dengan yang sekarang terlebih apapun takdir yang akan datang dia akan tetap menerima.  Keinginan menuju bahagia dihati seseorang selalu menjadi harapan untuk bertahan hidup,karena dengan perasaan dan hati yang bahagia kehidupan yang dijalani bisa tenang seperti hembusan angin malam. 

Semua orang sangat ingin bahagia terlebih lagi ketika kebahagiaan itu bisa dirasakan dengan orang tua yang masih utuh begitulah kehidupan keluarga.  Hidup bahagia adalah salah satu harapan yang selalu anak-anak impikan terhadap orang tua mareka. Namun tidak semua anak bisa mendapatkan kebahagian itu dalam kehidupannya. Terkadang hidup itu penuh teka teki dan kejutan yang sangat mengejutkan. Perihal tertawa tentu semua orang bisa,namun siapa yang membuat kebahagiaan itu terukir dengan sempurna diraut wajahnya. Apa yang akan terjadi ketika kebahagiaan itu hilang dan lenyap begitu saja. 

Perceraian merupakan situasi yang membuat perubahan dalam kehidupan yang bahagia atau yang sudah hancur. terkadang perceraian menjadi kejutan bagi beberapa kehidupan seseorang. Tidak ada yang tahu mengapa bisa terjadi dan siapa yang melakukannya. Apa yang bisa diartikan dengan kata perceraian? Perceraian merupakan mereka yang sengaja ataupun tidak sengaja memutuskan suatu hubungan secara sadar dengan keegoisan dalam diri mereka masing-masing  untuk menghindari rasa sakit yang dilalui bersama keluarga tanpa memikirkan siapa korbannya. Perceraian seolah-olah dianggap sebagai candaan dalam memutuskan untuk memulai hubungan sebelumnya yang melibatkan perasaan.  

Bagi mereka bahwa perceraian itu hanya permainan belaka dengan seenaknya dilakukan. Namun tidak semua Perceraian yang terjadi itu karna keegoisan,ada beberapa Perceraian terjadi karena banyak sebab. Nah,Perselingkuhan yang terjadi diantara orang tua baik itu suami atau istri yang melakukannya, menyebabkan perceraian terjadi karena salah satu  diantara keduanya yang tidak menerima perselingkuhan itu dan enggan memaafkannya. selain perselingkuhan,ada KDRT,dan masalah ekonomi yang dapat memicu perceraian. KDRT bisa melibatkan gangguan mental dan fisik. terganggunya mental seperti perkataan yang menyakitkan bisa menyebabkan hati menjadi terluka dan sedih. Kekerasan fisik,seperti suami yang sering memukul istri,namun bisa sebaliknya. 

Dengan pukulan itu menyebabkan beberapa memar,luka yang membekas dan bisa terlihat. Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab perceraian juga terjadi. Banyak nya pengangguran membuat kebutuhan keluarga tidak dapat terpenuhi dan memutuskan untuk memutuskan hubungan. Permasalahan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan keluarga setiap orang pasti berbeda-beda,kita tidak bisa selalu menyalahkan hanya terhadap satu pihak saja. Perceraian juga bisa terjadi karena keadaan yang memaksakan mereka untuk melakukannya dan ketidaksanggupan untuk mempertahankan hubungan tersebut.Perceraian yang terjadi tidak mungkin diharapkan dalam sebuah kehidupan. 

Didalam perceraian pastilah ada korbannya.Ada seseorang yang sedih dan terluka. Mungkin ada yang tidak tahu apa arti dibalik perceraian yang terjadi. Ia adalah anak yang dilahirkan untuk bahagia dengan orang tuanya. Seorang anak yang dulunya periang kini menjadi korban karena perceraian yang faktanya sangat menyedihkan. Rasa takut akan pahitnya kehidupan,bahkan hidup seorang diri dirumah dengan rasa kesal dan sedih. Perasaan yang yang membara menusuk hati kecilnya tanpa perlindungan hingga terasa hampir mati dengan mata terbuka. Namun,mereka tidak menghiraukan betapa hancurnya perasaan yang sederhana dibuat mereka. Perasaan anak yang malang itu dapat terganggu, terutama dia bisa menyalakan diri nya sendiri karena merasa bersalah. Apa yang anak itu pikirkan terhadap apa yang terjadi dengan keluarganya? Bagaimana bisa mereka melakukannya? Siapa yang bersalah?aku harus apa? Siapa yang bisa menjawabnya?

Ketika anak sendiri dirumah merenung bahwa keluarga nya telah hancur dan tidak bisa bersama untuk seperti dulu lagi,anak itu akan lebih ingin sendiri,bersikap dingin,dan tidak mau bertemu dengan siapapun. Didalam situasi seperti ini anak tersebut harus sering konsultasi dan membuka diri untuk bercerita dan berkeluh kesah terhadap apa yang sedang dia rasakan. Baik bercerita kepada psikiater,teman,atau orang yang paling dia sayangi. Yang parah lagi ketika sekolah,mungkin sebagian teman-temannya menghina dengan kata yang menyakitkan hingga menangis. 

Hal ini bisa menjadi alasan yang kuat untuk anak melakukan percobaan bunuh diri atau mengakhiri hidupnya. Anak ini bisa disebut “Broken home”. Broken home mrupakan situasi dimana banyak dikenali dan banyak anak ynag tidak menyukai situasi ini. Situasi yang paling dibenci oleh setiap anak. Namun apa yang bisa dilakukan ketika nasi telah menjadi bubur. Perceraian telah menimpa keluarganya,yang mungkin membuat dia depresi dengan kejadian ini.

Perpisahan dan perceraian adalah hal yang sangat ditakuti oleh anak. Perceraian itu bukanlah permainan juga candaan dikehidupannya. Keluarga yang utuh adalah yang diinginkan oleh seorang anak. Hidup didalam rumah yang rusak dan gelap sama halnya dengan terjebak dengan hati yang kesepian seorang diri. Namun percerain itu adalah takdir yang tidak bisa dihentikan. Sebagian anak menjadi kuat dan tegar ketika perceraian itu terjadi,tapi tidak setiap saat untuk kuat ,hanya saja pura-pura untuk selalu tersenyum. 

Perasaan inilah yang bisa menyebabkan anak tersebut menjadi depresi ataupun mengalami kegilaan atau hilang akal. Jangan pernah meremehkan perceraian yang sangat sering terjadi. Jika bisa hindari saja dan pikirkan siapa korbannya dan apa yang akan terjadi dengannya! Sakit itulah kenyataannya,sejauh apapun berlari dia tetaplah duri. Sebenci-bencinya dengan kehidupan,dia tetaplah kenyataan yang harus dijalankan. Sebarat-beratnya langkah,kaki harus tetap melangkah.[]

*Penulis berdomisili Matras Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka, email : ambarwatisafitri85@gmail.com
×
Berita Terbaru Update