Foto : Ilustrasi |
Permasalahan pada industri manufaktur pada kenyataanya sangat kompleks dan sulit untuk diselesaikan dengan cara konvensional. Munculnya cara kecerdasan buatan yang disebut dengan Artificial Intelligence (AI) dalam proses industri manufaktur mendapat perhatian dari berbagai perusahaan di belahan dunia karena berpotensi mengoptimalkan proses industri manufaktur itu sendiri.
Pengertian artificial intelligence juga diacu pada setiap proses termasuk pembelajaran, penalaran dan koreksi diri dengan sifat-sifat yang dikaitkan dengan pikiran manusia.
Teknologi Artificial Intelligence
Contoh penerapan artificial intelligence sebetulnya dapat ditemukan banyak dalam keseharian industri manufaktur saat ini. Berikut beberapa teknologi AI yang dapat diterapkan untuk mengoptimasi proses industri manufaktur.
Algoritma Genetik (AG)
Algoritma generik adalah teknik optimasi AI yang berprosedur dengan mengadaptasi proses seleksi alam atau dikenal dengan “siapa kuat, maka dia yang bertahan (survive).”
Penerapan artificial intelligence dengan teknik AG pada industri manufaktur telah digunakan sebagai optimasi fasilitas dan tata letak industri.
Dimulai dari toolbox penjadwalan model untuk job shop, flow shop and cellular manufacturing, pembentukan part dari prototype scheduler dan pembangunan penjadwalan yang mentransformasikan near optimal solution sampai pada penjadwalan shop floor yang valid.
Simulated Annealing (SA)
Simulated Annealing (SA) adalah salah satu algoritma untuk optimasi yang bersifat generik. Hal ini berarti optimasi yang didasarkan atas probabilitas dan mekanika statistik.
Contohnya, dalam proses pembentukan kristal dalam bidang metalurgi. Pemanasan sampai tingkat tertentu diperlukan agar mendapat hasil kristal yang sempurna.
Tabu Search (TS)
Tabu search adalah teknik optimasi dengan melakukan penyelesaian masalah industri untuk menghindari pengulangan.
Teknik TS ini juga dilakukan dalam pengajuan penjadwalan job shop dengan proses alternatif, perluasan dari penjadwalan job-shop dimana job routing secara langsung membentuk grafik siklus yang dapat memodelkan partial orders dari operasi dan mengandung sekumpulan alternatif sub grafik pada setiap operasional industri manufaktur.
Operational ini dapat digunakan untuk menyamakan metode standar untuk penjadwalan produksi industri manufaktur.
Algoritma Immune System (AIS)
Algoritma immune adalah salah satu algoritma optimasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Seperti ketiga aplikasi artificial intelligence sebelumnya, pengaplikasian algoritma immune juga populer sebagai alat optimasi dalam sistem manufaktur.
Hasil yang dicapai terbukti lebih baik daripada menggunakan algoritma genetik. Penggunaan algoritma immune juga menyatakan bahwa pengaplikasiannya memperlihatkan hasil yang lebih masuk akal, beralasan dan berlogika.
Sejak beberapa dekade terakhir, AI memang telah menjadi alat yang berguna dalam menyelesaikan berbagai optimasi industri perusahaan manufaktur. Teknologi yang diberikan akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan industri manufaktur.[]
Pengirim :
Lela Monika, mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Universitas Pamulang