Foto : ILUSTRASI |
Grab menggunakan sejumlah teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) hingga teknologi pemantauan untuk menjaga keamanan driver dan pengguna selama di perjalanan.
sejumlah penipuan online yang memanfaatkan layanan ride hailing tercatat terjadi di Indonesia. Menyadari hal tersebut, Grab memberikan perhatian lebih dalam hal keamanan pelanggan maupun mitra driver. Langkah ini ditempuh untuk menciptakan keamanan dalam setiap perjalanan.
Startup asal Singapura ini menggunakan sejumlah teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) hingga teknologi pemantauan. Teknologi AI digunakan Grab untuk mitra pengemudi dalam proses verifikasi. Verifikasi dilakukan melalui selfie secara real-time sebelum pengemudi memulai aktivitas online dan menerima pesanan.
Proses ini dilakukan untuk membantu pengemudi mencegah insiden seperti berbagi akun mitra pengemudi yang tidak terdaftar atau menyewakan akun terdaftar. Didukung pula dengan macing learning, teknologi ini dakan dapat menentukan apakah wajah pengemudi sesuai atau tidak, berdasarkan gerakan dan pencahayannya.
Selama pandemi, Grab juga menerapkan teknologi mask selfie verification untuk memverifikasi mitra pengemudi menggunakan masker setiap hari.
Grab juga menerapkan teknologi pemantauan perjalanan selama mitra pengemudi dan pengguna dalam perjalanan. Teknologi ini dapat membantu mendeteksi kemungkinan insiden keselamatan dengan menarik sinyal dari berbagai sumber termasuk status berkendara, GPS, kondisi lalu
lintas, telematika, dan intelijen pada peta untuk mendeteksi jika ada pemberhentian yang tidak direncanakan.
Jika insiden keselamatan ini terdeteksi terjadi dalam perjalan, aplikasi akan mengirimkan notifikasi kepada penumpang apakah mereka dalam keadaan aman atau tidak. Tidak hanya itu, Grab juga berupaya melindungi data pengguna dengan mencegah mitra pengemudi melakukan screenshot pada data pribadi pelanggan, seperti nama penumpang. Saat praktik itu terdeteksi dilakukan, mitra pengemudi akan mendapatkan peringatan.
Selain itu, Grab pun mencatat bagaimana mitra pengemudi dalam mengemudikan kendaraan seperti kecepatannya, pengereman mendadak dan lainnya. Data ini dihimpun dari sensor yang ada di ponsel pengemudi. Berdasarkan data ini Grabb akan mengirimkan laporan keamanan dengan penilaian keamanan guna meningkatkan kesadaran mereka akan perilaku berkendara yang kurang aman.[]
Pengirim :
Achmatan Walidani, Universitas Pamulang jurusan Tehnik Informatika