Notification

×

Iklan

Iklan

Perekonomian Sumatra Barat 2023 Diperkirakan naik 5 Persen

Kamis, 12 Januari 2023 | Januari 12, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-01-12T02:46:59Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Photo : ILUSTRASI

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar Wahyu Purnama A mengatakan pada 2023 mendatang dapat dikatakan kondisi bakal terlihat kembali normal dan dampak dari pandemi Covid-19 bakal berlangsung hilang. Dengan demikian, mobilitas dan aktivitas masyarakat baik domestik maupun internasional bakal terlihat membaik. Melihat peluang itu, Bank Indonesia menyiapkan lokomotif ekonomi 2023 melalui program Visit Beautiful West Sumatra 2023.

"Melalui Visit Beautiful West Sumatra 2023 itu, kita berharap perekonomian bergerak tumbuh. Mulai dari pariwisatanya hingga UMKM nya," kata Wahyu dikutip dari data Bank Indonesia, Kamis (22/12/2022). Dikatakannya pariwisata dan UMKM merupakan salah satu sektor andalan perekonomian Sumbar, selain dari hasil pertanian dan perkebunan.

Dilihat dari perekonomian Sumbar sebelum pandemi Covid-19 yakni tahun 2019, Bank Indonesia mencatat 2019 pertumbuhan ekonomi Sumbar mampu menyentuh 5,01 persen. Hal ini dikarenakan kondisi masih normal. Tapi berbeda pada tahun 2020, dimana awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan bahkan sempat menerapkan lockdown sebagai antisipasi penyebaran Covid-19. Ketika itu ekonomi Sumbar anjlok jadi 2 persen. Lalu pada tahun 2021 kemarin, perekonomian di Sumbar berlangsung membaik dibandingkan 2020, sehingga pertumbuhan ekonomi menyentuh angka 3,29 persen. 

"Meski tahun 2021 sudah membaik dibandingkan tahun 2020. Tapi bila dibandingkan pada tahun 2019, kondisi perekonomian di tahun 2021 masih jauh dari harapan," sebutnya. Bahkan kondisi di tahun 2021 itu, tidak hanya pertumbuhan ekonomi Sumbar yang mencatatkan di angka 3,29 persen. Ekonomi Nasional juga tumbuh 3,69 persen, dan ekonomi di Pulau Sumatra turut tumbuh 3,18 persen. 

Wahyu menjelaskan untuk perekonomian Sumbar di tahun 2022 ini didorong oleh sektor pariwisata yang semakin meningkat, baik dari sisi wisatawan domestik maupun mancanegara. "Apalagi dengan banyaknya kegiatan berskala nasional yang digelar sepanjang tahun 2022 ini, juga turut andil dalam meningkatkan wisatawan ke Sumbar," kata dia. 

Kendati ada sisi pariwisata yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumbar, ada sisi lain yang turut mempengaruhi perekonomian di daerah, seperti halnya meningkat ketegangan dan ketidakpastian global pasca terjadinya konflik yang menahan permintaan komoditas. 

Menurutnya meskipun di Sumbar tidak merasakan dampak yang besar akibat konflik global itu, namun hal tersebut sedikitnya turut mempengaruhi perekonomian di daerah. Selain itu adanya risiko terhambatnya kegiatan investasi baik pada proyek pemerintah maupun swasta di tengah ketidakpastian global tersebut, juga berperan dalam menekan pertumbuhan ekonomi di Sumbar.[]***

Pengirim :

Al Hafis, mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah UIN Imam Bonjol Padang, email : alhafis10@icloud.com

×
Berita Terbaru Update