Photo : Ilustrasi (groho.es) |
Mengonsumsi sayur sangat diperlukan untuk tubuh sebagai sumber vitamin, mineral, dan serat dalam mencapai pola makan sehat dengan gizi seimbang sesuai dengan anjuran gizi seimbang untuk kesehatan yang optimal. Sebagian vitamin dan mineral, serta serat yang terdapat dalam sayuran mempunyai fungsi sebagai antioksidan sehingga dapat mengurangi kejadian penyakit tidak menular terkait gizi, sebagai dampak dari kelebihan atau kekurangan gizi. Pada saat ini penduduk Indonesia masih mengalami kekurangan gizi, namun pada sisi lain terjadi kegemukan dan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular terkait gizi, seperti diabetes mellitus, hipertensi, jantung coroner, dan stroke.
Secara nasional, perilaku penduduk Indonesia dengan umur >10 tahun kurang mengonsumsi sayuran masih diatas angka persentase 90%. Pada tahun 2014, penduduk Indonesia terhadap konsumsi sayur dan olahannya masih rendah. Konsumsi mengenai sayuran masih belum memadai yang sangat berpengaruh terhadap suplai vitamin dan mineral, serta serat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di negara Indonesia, tingginya masalah gizi di masyarakat diduga berkaitan dengan pola konsumsi makanan di masyarakat yang masih belum sesuai dengan gaya hidup sehat, terutama pola makan dalam konteks gizi yang seimbang.
Terkait dengan adanya permasalah mengenai rendahnya konsumsi masyarakat di Indonesia terhadap sayuran yang dapat menyebabkan dan sangat berpengaruh terhadap gizi dan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular. Oleh karena itu inovasi terhadap sayuran tidak ketinggalan. Salah satunya adalah budidaya sayuran dengan cara microgreens yang memiliki sangat banyak manfaat. Microgreens merupakan jenis sayuran yang memiliki kandungan gizi dan vitamin yang lebih tinggi dibandingkan sayuran yang ditanam biasa. Microgreens adalah tanaman sayuran, atau bisa juga tanaman rempah yang dikonsumsi saat tanaman tersebut berumur muda. Terdapat 3 kategori tanaman yang berumur muda yaitu: kecambah, microgreen, dan baby green. Pada saat fase kecambah dan dipanen biasanya disebut dengan tauge. Sedangkan microgreen lebih tua daripada kecambah. Sementara itu, baby green dipanen saat tanaman sudah memiliki dua daun sejati, artinya umur tanamannya lebih tua daripada microgreens.
Adapun Langkah-langkah pembuatan microgreens, sehingga tanaman sayuran kecil, mungil banyak manfaat ini dapat dibudidayakan dan dapat langsung dipanen dirumah. Berikut adalah Langkah-langkah pembuatan microgreens: (1). Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti: benih microgreens, dimana benih ini berasal dari benih organic tanpa campuran bahan kimia, kemudian media tanam steril, seperti: tanah, rockwool, perlite, vermiculite dan cocopeat, kemudian wadah tanaman baru (container khusus tanaman microgreens, atau bisa menggunakan barang bekas seperti botol plastic, gelas plastic, dan lain-lain), kemudian botol spray, kain kas, dan kertas tissue. (2). Melakukan pemilihan terhadap benih microgreens, hal ini dilakukan untuk mendapatkan benih dengan kualitas yang tinggi, dan sehingga membantu benih untuk dapat berkecambah dengan cepat. Benih microgreens dapat berasal dari jenis tumbuhan, antara lain: Brassicaceae, Asteraceae, Apiaceae, Amiryllidaceae, Amanranthaceae, serta Cucurbitaceae.
Langkah selanjutnya adalah: (3). Mengambil wadah tanam khusus yang digunakan untuk tanaman microgreens, berupa microtray yang biasanya banyak dijual di pasaran. Pasang kain kasa pada permukaan wadah microtray secara menyeluruh, sampai permukaan wadah tertutupi semua. (4). Memasukkan benih tanaman microgreens pada media tanam dalam wadah tersebut. Pada media tanam yang menggunakan rockwool, media rockwool bisa dicampurkan dengan tanah atau hanya dengan rockwool saja. Jangan lupa untuk menyemprotkan sedikit air menggunakan sprayer agar media tanam menjadi lembap. Kemudian benih microgreens bisa ditanam di media tanam tersebut.Untuk media tanam, diusahakan jangan terlalu berair, dikarenakan hal tersebut dapat menghambat pertumbuhan tanaman microgreens tersebut atau bahkan tanaman bisa membusuk dan akhirnya mati. (5) Menutup benih dengan menggunakan media tanam, jika pada media tanam yang menggunakan rockwool maka dapat dilapisi Kembali pada bagian atas wadah sebagai penutup. Bisa juga mencampurnya dengan menggunakan pupuk kompos pada bagian penutupnya untuk mencegah benih sulit tumbuh. (6) Melakukan perawatan terhadap tanaman microgreens terutama pada penyemprotan atau penyiraman tanaman. Tanaman microgreens yang sudah selesai ditanam, harus dilakukan pengecekan agar tingkat kelembaban tetap terjaga. Jika dirasa memang kurang lembab pada media tanamnya, bisa dilakukan penyemprotan air menggunakan sprayer secukupnya.
(7). Mempersiapkan penutup wadah pada microtray. Penutupan pada tanaman microgreens ini dapat menggunakan plastic yang telah diberi lubang yang berguna untuk sirkulasi udara. Sirkulasi tersebut dapat mempengaruhi dan juga dapat menjaga kelembaban tanah dan juga memaksimalkan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik sampai dengan waktu pemanenan. Pada penanaman microgreens menggunakan media tanam rockwool ini dapat kemungkinan besar berhasil jika proses budidayanya dijauhkan dengan sinar matahari langsung terlebih dahulu. Penutupan pada tanaman microgreens ini dilakukan selama kurang lebih dua hari.
(8). Pembukaan tutup wadah. Pembukaan tutup wadah ini dilakukan dua hari setelah penutupan wadah. Setelah membuka penutup, maka akan bermuculan kecambah, dan pada fase inilah tanaman diletakkan pada tempat yang terkena sinar matahari, karena pada fase ini tanaman membutuhkan cahaya matahari untuk proses fotosintesis. Tetapi, harus tetap memperhatikan intensitas cahaya, diusahakan untuk tidak terlalu terik. (9). Perawatan yang dilakukan secara rutin. Perawatan yang dilakukan pada budidaya tanaman microgreens ini sangatlah mudah, dengan melakukan pengecekan terhadap kelembaban serta merawatnya dengan baik dan benar. Salah satu contohnya adalah dengan melakukan penyiraman terhdap tanaman microgreens secara rutin, untuk menjaga kelembaban media tanam dan tanaman microgreens itu sendiri.
(9). Proses pemanenan tanaman microgreens, sayuran kecil yang memiliki segudang manfaat. Dimana pada proses pemanenan ini dilakukan maksimal 14 hari tanaman microgreens sudah siap untuk dipanen. Untuk budidaya tanaman microgreens tidak perlu menunggu lama untuk proses pemanenannya. Pemanenan tanaman microgreens bisa dilakukan dengan cara memotong bagian tanaman tepat diatas media tanam. Setelah dipotong, jangan lupa untuk dicuci terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Kini, siap mengkonsumsi makanan sehat tersebut dengan berbagai macam olahan menggunakan microgreens bersama keluarga! Menanam microgreens di rumah ternyata mudah dan tentunya anti ribet.
Microgreens dapat dibudidayakan dan merupakan solusi bagi ketersediaan lahan yang sempit serta sinar matahari yang cukup sedikit. Dengan mengonsumsi microgreens ini dapat menambahkan rasa kesukaan terhadap konsumsi sayuran, atau bahkan bisa setiap hari dikonsumsi karena proses budidayanya yang mudah mulai dari penanaman benih sampai dengan pemanenan dapat dilakukan dirumah. Adapun beberapa manfaat yang didapat dari mengonsumsi microgreens ini antara lain: Untuk salad, sup, omelet, atau dapat juga dicampur dalam smoothies, atau jus, sebagai hiasan (garnish) di hidangan utama, dan juga sebagai tambahan di burger, sandwich, ataupun taco. Microgreens ini sayuran kecil yang memberikan banyak manfaat jika dikonsumsi, diantaranya dapat melawan radikal bebas, meringankan beban kerja ginjal yang rusak, dapat menurunkan kolesterol jahat, mengurangi resiko penyakit Alzheimer, dan banyak manfaatnya lagi. Oleh karena itu, mulailah hidup sehat dengan menu makan yang sehat![]
Pengirim :
Puspita Sari Dewi Rahmawati, mahasiswa Jurusan Agroteknologi UMM, email : puspitarahma186@gmail.com