Photo : ILUSTRASI
Jalan
merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang di perlukan bagi lalu
lintas yang berada dipermukaan tanah. Jalan dapat dibangun dengan berbagai
macam material, seperti aspal, batu, tanah, atau beton. Jalan juga dapat
terdiri dari jalur yang hanya bisa digunakan oleh kendaraan roda dua atau roda
empat, atau bahkan jalur yang hanya bisa digunakan oleh pejalan kaki. Tujuan
dari jalan adalah untuk mempermudah perjalanan atau transportasi dari satu
tempat ke tempat lain. Jalan Oro-Oro Ombokulon dan Wonokerto, Pasuruan, Jawa
Timur. Jalan transportasi darat yang merupakan jalan penghubung antara
Kecamatan Bangil dan Kecamatan Sukorejo dan jalan tersebut terbuat dari aspal.
Apabila masyarakat yang ingin berpergian ke Malang jalan tersebut yang dipakai
sebagai jalan alternatif. Selain terdapat pedesaan saat melewati jalan tersebut
ada juga persawahan serta lahan-lahan kosong yang ditanam tanaman mangga,
tanaman yang memiliki batang besar, dll.
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan adanya jalan, terutama jalan raya atau jalan tol. Beberapa di antaranya adalah: 1) Memudahkan mobilitas: Jalan memungkinkan orang atau kendaraan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan lebih cepat dan efisien; 2) Menghubungkan wilayah: Jalan membantu menghubungkan wilayah yang terpisah satu sama lain, sehingga memudahkan pertukaran informasi, barang, dan jasa antar wilayah tersebut; 3) Meningkatkan akses terhadap fasilitas umum: Jalan raya atau jalan tol yang terjangkau bisa meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, dan tempat kerja; 4) Menstimulasi pertumbuhan ekonomi: Adanya jalan yang memadai dapat meningkatkan mobilitas dan akses terhadap pasar, sehingga membantu menstimulasi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut; dan 5) Menjadi sumber pendapatan: Jalan tol bisa menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah melalui pemungutan biaya sewa jalan bagi kendaraan yang melewati jalan tersebut.
Jalan yang merupakan penguhubung tersebut rusak atau berlubang, hal itu diakibatkan kadar dari aspal tersebut rendah, yang akan menjadikan aspal itu tipis dan mudah lepas, Selain itu kemungkinan diakibatkan ranting pohon besar yang jatuh ke jalan itu akan membuat rusak aspal. Kerusakan jalan aspal dapat muncul berupa lubang jika retakan tidak diperbaiki sehingga memungkinkan air masuk dan membuat lapisan jalan menjadi rapuh. Lubang yang awalnya kecil ini bisa berkembang menjadi lubang besar yang bisa membahayakan pengguna jalan. Kerusakan jalan juga dapat mempengaruhi laju perekonomian. Jalan yang rusak menghambat pergerakan barang dan orang, juga dapat meningkatkan biaya kendaraan akibat rusaknya bagian kendaraan muatan serta jalan yang berlubang dan berlubang.
Jalan rusak dapat menimbulkan banyak
masalah bagi penduduk setempat, termasuk kesulitan untuk mencapai tujuan,
kemacetan lalu lintas, dan risiko kecelakaan. Hal ini dapat menyebabkan
kerugian ekonomi bagi individu dan masyarakat. Ada beberapa cara untuk mengurangi
kerentanan terhadap jalan rusak, termasuk memperbaiki jalan secara teratur,
mengadopsi teknologi pemantauan jalan yang canggih, dan memberikan pelatihan
kepada para pekerja jalan agar dapat menangani masalah jalan dengan lebih
efektif.
Pada
daerah Oro-Oro Ombokulon sampai sukorejo juga kurangnya lampu jalan atau
pencahayaan jalan. Tidak hanya itu, ketika melewati daerah lahan persawahan dan
lahan yang berisikan pohon-pohon mangga serta pohon lainnya jalan itu sangat
gelap. Jalan yang gelap akan membuat indra penglihatan menurun, sehingga bahaya
di depan akan tidak terlihat. Selain itu jalan gelap atau kurangnya pencahayaan
akan memunculkan tindakan kejahatan di jalan. Hal tersebut akan membuat
pengemudi ketakutan atau cemas, gelapnya jalan pengemudi akan mempercepat laju
kendaraan dikarenakan takut akan hal kejahatan.
Ketika
musim hujan turun, Jalan didaerah Oro-Oro Ombokulon sampai Sukorejo menjadi
berbahaya bagi pengendara. Jalan yang berlubang tertutup dengan genangan air,
sehingga tidak dapat terlihat oleh pengendara jalan. Selain itu kurangnya
pencahayaan juga akan mempengaruhi hal-hal yang tidak terduga saat melintasi
jalan tersebut. Saat pengendara melintas dengan laju atau cepat pada waktu
malam ketika turun hujan, pengendara itu akan mengenai jalan yang berlubang
tersebut dan kemungkinan kendaraan itu akan menjadi berhenti karena mesin yang
rusak atau bisa saja ban kendaraan akan bocor atau mengalami kerusakan yang
lain. Dan juga bisa menyebabkan kecelakaan karena mengemudi dengan cepat pada jalan
yang gelap.
Di
jalan penghubung Bangil dan Sukorejo terdapat tiga jalur Kereta Api yang ada di
daerah Pesanggrahan – Bangil, Wonokerto, dan Sukorejo. Akan tetapi, jalur
Kereta Api di daerah Wonokerto tidak terdapat penanda bunyi apabila kereta
sedang lewat, palang atau penghalang jalur juga tidak ada, dan pencahayaan di
jalur rel kereta itu tidak ada. Banyak kendaraan yang melintasi rel tersebut,
dan saat melintasi pengendara berjalan dengan pelan-pelan serta melihat kanan
dan kiri jalur kereta. Akan tetapi, di sekitar rel tersebut terdapat 1 atau 2
orang berjaga disana.
Jalan rusak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti: 1) Cuaca buruk. Hujan deras atau banjir dapat merusak permukaan jalan dan menyebabkan lubang atau pelek; 2) Volume lalu lintas yang tinggi. Kendaraan berat atau kendaraan yang melintasi jalan dengan kecepatan tinggi dapat merusak permukaan jalan dengan cepat; 3) Usia jalan. Jalan yang sudah lama tidak diperbaiki atau tidak terawat dengan baik dapat menjadi rusak dengan cepat; 4) Kekurangan drainase yang baik. Jika air hujan tidak dapat dikeluarkan dengan cepat dari jalan, maka permukaan jalan dapat rusak akibat air yang terus-menerus mengalir di atasnya; 5) Kekurangan pemeliharaan yang tepat. Jalan yang tidak diperiksa secara teratur dan tidak diperbaiki saat ditemukan masalah dapat menjadi rusak dengan cepat.
Untuk
mengatasi masalah kerusakan jalan, diperlukan tindakan yang tepat sesuai dengan
penyebab kerusakan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kerusakan jalan antara lain: 1) Melakukan pemeliharaan rutin: Pemeliharaan
rutin merupakan cara yang efektif untuk menghindari kerusakan jalan yang parah.
Pemeliharaan rutin dapat berupa pengecatan ulang, penambahan pasir atau batu
pecah, atau pengerasan permukaan jalan; 2) Menambah jumlah lapis perkerasan:
Lapis perkerasan yang tebal dapat mencegah terjadinya kerusakan jalan akibat
lalu lintas yang tinggi; 3) Menambah drainase: Drainase yang baik dapat
mencegah terjadinya kerusakan jalan akibat air yang mengalir di atas permukaan
jalan; 4) Menambah tanda-tanda pengendalian lalu lintas: Tanda-tanda
pengendalian lalu lintas yang baik dapat mencegah terjadinya kecelakaan di
jalan yang rusak; 5) Pemerintah juga dapat mengeluarkan peraturan untuk
mengontrol jumlah lalu lintas yang melewati jalan yang rusak, serta memberikan
dana untuk memperbaiki jalan yang rusak secara berkala. Dengan demikian,
masalah kerusakan jalan dapat diatasi dengan tepat sesuai dengan penyebabnya.
Berikut
ini adalah beberapa langkah yang dapat di ambil untuk menjaga keamanan saat
berkendara di jalan yang rusak: 1) Perhatikan kecepatan kendaraan. Jalan yang
rusak dapat menyebabkan kendaraan yang dikemudikan tergelincir atau terjatuh,
sehingga lebih baik jika tidak terlalu cepat saat melintasi jalan tersebut; 2) Jauhkan
tangan dari rem. Rem dapat menyebabkan kendaraan Anda tergelincir jika
digunakan secara berlebihan di jalan yang rusak. Sebagai gantinya, gunakan gas untuk
mengontrol kecepatan Anda; 3) Jauhkan tangan dari kemudi. Jika terlalu memegang
kemudi dengan erat, itu dapat menyebabkan Anda kehilangan kendali atas
kendaraan Anda saat melintasi jalan yang rusak. Gunakan tangan Anda secara
lembut dan seimbang untuk mengendalikan kemudi; 4) Mengatur posisi kendaraan
dengan benar. Usahakan untuk selalu berada di tengah jalan saat melintasi jalan
yang rusak. Ini akan membantu menghindari kecelakaan dengan kendaraan lain atau
rintangan yang mungkin terjadi di sisi jalan; 5) Gunakan kekuatan torsi. Jika
mengemudi mobil dengan transmisi manual, gunakan kekuatan torsi untuk menjaga kecepatan
saat melintasi jalan yang rusak. Ini akan membantu Anda menjaga kendali atas
kendaraan Anda; 6) Jangan menyalakan musik yang terlalu keras. Ini akan membuat
Anda kurang fokus dan kurang responsif terhadap lingkungan sekitar. Jadi,
pastikan untuk mematikan musik atau menurunkan volume saat berkendara di jalan
yang rusak.
Kriminalitas di jalan dapat berupa
berbagai tindakan yang melanggar hukum yang terjadi di jalan raya atau di
tempat-tempat umum lainnya. Contoh kriminalitas di jalan dapat termasuk tindak
kejahatan kekerasan seperti pencurian, perampokan, atau pemukulan; tindak
kejahatan terhadap harta benda seperti pencurian kendaraan atau pencurian di toko-toko;
dan tindak kejahatan terhadap narkoba seperti penjualan atau penggunaan narkoba
di tempat-tempat umum. Kriminalitas di jalan dapat mempengaruhi masyarakat
secara negatif dengan menimbulkan rasa takut dan ketidakamanan, serta
menyebabkan kerugian ekonomi bagi individu dan masyarakat. Ada beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat kriminalitas di jalan, seperti
meningkatkan pengawasan dan kontrol terhadap kegiatan yang berpotensi menjadi
kriminal, memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat tentang
cara-cara untuk menghindari kejahatan, dan meningkatkan pemberantasan kejahatan
dengan mempekerjakan lebih banyak petugas keamanan di tempat-tempat umum.
Kecelakaan di jalan yang rusak dapat
terjadi karena banyak faktor, seperti tidak terlihatnya lubang atau pelek
jalan, permukaan jalan yang tidak rata, atau kekurangan tanda-tanda peringatan
kecelakaan. Kecelakaan di jalan rusak dapat menyebabkan kerusakan pada
kendaraan, luka-luka pada penumpang, atau bahkan kematian. Kecelakaan di jalan
rusak dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi individu dan masyarakat, terutama
jika terjadi kemacetan lalu lintas atau terganggunya aktivitas ekonomi lokal.
Untuk mengurangi risiko kecelakaan di jalan rusak, penting untuk memperbaiki
jalan secara teratur dan menempatkan tanda-tanda peringatan kecelakaan di
tempat-tempat yang rawan. Juga penting untuk menghindari mengemudi dengan
kecepatan tinggi atau tidak memperhatikan kondisi jalan ketika mengemudi di
jalan yang rusak.
Terdapat beberapa langkah yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki jalan yang rusak dan mengurangi risiko kecelakaan
atau kerusakan kendaraan:
• Memperbaiki jalan secara teratur. Ini dapat meliputi pemasangan paving baru
atau perbaikan paving yang sudah ada, penambahan drainase untuk mengeluarkan
air hujan, atau penambahan tanda-tanda peringatan kecelakaan di tempat-tempat
yang rawan.
• Menggunakan teknologi pemantauan jalan yang canggih. Dengan menggunakan
kamera jalan atau sensoren untuk memantau kondisi jalan, maka akan lebih mudah
untuk mendeteksi dan memperbaiki masalah jalan sebelum terjadi kecelakaan atau
kerusakan kendaraan.
• Memberikan pelatihan kepada pekerja jalan. Dengan memberikan pelatihan yang
tepat, pekerja jalan akan lebih dapat menangani masalah jalan dengan lebih
efektif dan mengurangi risiko kecelakaan atau kerusakan kendaraan.
• Mengadakan inspeksi jalan secara teratur. Dengan melakukan inspeksi jalan
secara teratur, maka akan lebih mudah untuk mendeteksi dan memperbaiki masalah
jalan sebelum terjadi kecelakaan atau kerusakan kendaraan.
• Meningkatkan pengawasan dan kontrol terhadap kegiatan yang berpotensi merusak
jalan. Ini dapat meliputi pengawasan terhadap kendaraan berat yang melintasi
jalan atau pembatasan akses jalan bagi kendaraan yang tidak sesuai dengan
kemampuan jalannya.
Pengirim :
Agus Bachtiar, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang, email : agusbachtiar850@gmail.com