Notification

×

Iklan

Iklan

Harga Sawit di Dharmasraya Kian Anjlok, Petani-Pengusaha Mulai Menjerit

Kamis, 12 Januari 2023 | Januari 12, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-01-12T02:21:05Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Ronal Alang Pujaa Kusuma mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Imam Bonjol Padang. (Photo : IST)

Harga Tanda Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di tingkat petani swadaya di Khabupaten Dharmsraya terus Merosot pasca banyaknya pabrik sawit yang tutup menjelang tahun baru 2023 kemaren. 

Di Kabupaten Dharmasraya yang mulanya harga sawit mencapai 2.800/Kg, Pada saat menjelang tahun baru harga sawit jauh merosot mengalami penurunan menjadi 1.700/Kg.

Penurunan harga TBS ini sangat membuat para petani di Khabupaten Dharmasraya mengalami penurunan omset atau pemasokan, Pada saaat melalukan wawancara kepada salah satu petani sawit yang ada di khabupaten Dharmassraya, Bpk Suroto pada jumat 30,Dsember 2022 mengatakan bahwa harga TBS mengalami penurunan karena banyak pabrik sawit yang tutup karena akhir tahun, dan banyak sawit-sawit yang di jual murah kepada pengempul disana,mereka membeli TBS yang tidak dapat di jual ke pabrik dengan harga yang sangat murah.

Selain itu Tim Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit juga menetapkan harga TBS untuk kelompok umur enam tahun sebesar Rp 2.800 dan tujuh tahun Rp 2.188 per per kilogram. Sementara untuk kelompok umur delapan dan sembilan tahun masing-masing Rp 2.227 dan Rp 2.233 per kilogram.Sekarang semuanya sama di beli dengan harga Rp 1.700 paling tinggi(mahal)

Bukan hanya pengusaha, melainkan petani sawit pun juga merasakan kesulitan lebih parah. Harga TBS saat ini sudah menyentuh titik terendah, mencapai Rp 1.700/Kg dari harga normal di kisaran Rp 2.800/Kg.

Karena itu, Dewan Pembina Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Moeldoko mengatakan untuk mengingatkan para petani sawit agar bisa bijak mengatur keuangan, terutama di situasi ketidak pastian seperti saat ini. Harga tandan buah segar (TBS) petani belum normal setelah anjlok karena adanya penutupan pabrik sawit.

"Perlunya petani sawit itu me-manage keuangannya dengan baik. Kita punya pengalaman selama ini tidak ada yang bersifat, semua naik turun-naik turun sama dengan kehidupan kita.

Para petani sawit di Khabupaten Dharmasraya berharap agar pabrik   setelah tahun baru agar bisa beroperasi kembali dengan cepat dan harga TBS di pabrik setelah tahun baru akan menjadi lebih naik lagi dari sebelumnnya.[]***

Pengirim :

RONAL ALANG PUJAA KUSUMA, Mahsiswa Jurusan Ekonomi Syriah UIN Imam Bonjol Padang, email : ronalalangpujaakusuma09@gmail.com

×
Berita Terbaru Update